Mohon tunggu...
Kezia Juniati Bubun
Kezia Juniati Bubun Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

hobi saya main futsal dan basket , saya orngnya pendiam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mimpi Burukku

20 November 2024   10:07 Diperbarui: 20 November 2024   10:08 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

   Hai nama aku eca , aku adalah seorang gadis yang ceria, baik, dan sopan .aku tinggal bersama ketiga kaka ku dan kedua orang tua ku. Papa dan mama ku adalah orang terhebat yang pernah ada di hidupku, mereka selalu mengusahakan apapun yang aku minta tapi bukan berarti aku anak manja ya, mereka juga selalu mengajarkan ku untuk hidup mandiri.
       "Eca, suatu hari nanti eca harus hidup    sendiri jadi jangan sampai nanti kamu tidk bisa mengerjakan pekerjaan sendiri ya" kata mama kepada ku,
         "Iya mama" jawab ku.
   
   Keesokan harinya papa ku masuk ke rumah sakit karena ternyata papa mengidap penyakit gula tapi papa tidak memberitaukan kepada aku dan kaka-kaka ku . Setiap hari kami bergantian menjaga papa. Ketika hari jumat jadwal nya aku untuk menjaga papa , di ruangan itu hanya ada papa, mama, aku dan mba. Di situ papa banyak bicara dan banyak memberi aku nasehat
           "Eca , papa mau nanti kalo eca sdh sma sekolahnya di luar kota ya jangan di sini aja" Uacap papa,
           "Kenapa begitu pa?, emang kenapa kalo sekolah di sini saja" tanya ku keheranan,
           "Di kota ini sekolah nya tidak terlalu bagus ca" jawab papa,
           "Iya pa eca pikir-pikir dulu ya" jawab ku sambil kebingungan.

  Keesokan harinya aku ada jadwal mengikuti olimpiade matematika dan sebelum pergi aku berpamitan ke papa dan mama di situ papa memberikan ciuman dan pelukan tidak seperti biasanya dan memberikan uang jajan kepada ku
           "Tumben bangat ni, kurang deh uangnya" candaan ku
Papa hanya tertawa , sorehnya aku di jemput oleh om ku di sekolah dan langsung membawa ku ke rumah dan menyuruh ku menganti bajuh
            "Eca ,ganti baju cepat ya kita mau ke rumah sakit" suruhhan om ku.
Aku hanya kebinggungan dan segerah menganti bajuku lau ikut om ke rumah sakit.

   Di parkiran rumah sakit aku berpaspasan dengan mama yang baru turun dari mobil, disitu saya melihat muka mama saya yang sangat panik dan terburu-buru menarik tangan ku untuk masuk ke dalam rumah sakit. Sebelum sampai di kamar papa aku melihat banyak skli keluarga ku yg sudah berkumpul di sekitar kamar , mama ku mulai menangis dan berlalu ke arah kamar papa ketika sampai di sana ternyata papa ku sudah meninggal. Aku sangat terpukul dengan kenyataan itu. Aku yang dulunya jadi anak yang ceria berubah menjadi anak yang sangat murung dan pendiam , hal itu sering di laporkan oleh guru ku kepada mama ku
          " bu , eca sekarang sudah tidak mau berbicara dan hanya duduk murung di dalam kelas" ucap ibuguru dari telpone
          "Iya kh bu?, ya sudah nanti saya coba bicara sama dia" jawab mama kepada ibu guru

   Keesokan harinya mama memanggilku kuntuk berbicara kepada ku
           "Eca, kata ibu guru kamu di sekolah murung terus ya? Knp nak? Kamu belum iklas?" Tanya mama
           "Iya ma aku masih sedih soal papa"
Jawab ku
           "Eca harus belajar iklas ,papa di atas kan sudah sehat tidak sakit lagi dan papa juga pasti terus jaga kita semua dari atas jadi eca tidak boleh sedih-sedih terus ya, nanti papa juga sedih di sana eca mau kalo papa sedih?" Ucap mama
            "Tdk mau ma" jawab eca

   Mulai dari situ aku mulai mengiklaskan kepergian papa , aku mulai bergaul lagi dan mulai aktif seperti dulu. Setelah aku lulus dari smp aku mengikuti kemauaan papa ku untuk sekolah di luar kota dan akirnya aku sekolah di sala satu sma yang berada di kota jogja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun