Etnofotografi adalah buku tentang budaya, tari, adat istiadat masyarakat dan lainnya, disertai dengan rangkaian foto yang dikemas untuk memberi informasi kepada pembaca.
Eromoko, Kab. Wonogiri - Secara garis besar, Buku ProfilSedangkan Etnofotografi adalah serangkaian foto yang bertujuan untuk menceritakan sebuah cerita dengan menyampaikan pesan visual dengan memberikan perspektif pemirsa. Foto memiliki kemampuan menangkap realitas secara akurat. Buku catatan etnografi dapat memiliki berbagai topikseperti kegiatan keagamaan, kegiatan ekonomi, seni, dll.
Di Desa Pucung, sehubungan dengan meningkatnya kegiatan ekonomi kelompok UMKM, etnofotografi dapat dijadikan sebagai teknik branding yang menarik dan unik. Ditujukan unik dan menarik karena berisi foto dan cerita kecil sehingga calon konsumen tidak mudah bosan saat membaca dan mudah tertarik.
Branding yang unik sangat penting karena dapat menambah daya tahan suatu produk. Branding bukan hanya tentang logo, tipografi, dan warna. Isinya sangat luas dan mencakup banyak aspek termasuk fotografi.
Oleh karena itu, salah satu mahasiswa KKN Tim 1 Undip, Kezia Graviery dari jurusan Antropologi Sosial, mencoba metode etnofotografi sebagai merek dagang produk UMKM Desa Pucung.
Isi booklet etnofotografi ini tentu saja berhubungan dengan kegiatan-kegiatan UMKM Desa Pucung; seperti proses pembuatan/pengolahan produk, maupun cerita dibalik terbentuknya kelompok UMKM tersebut. Pengambilan foto dan wawancara untuk kelengkapan narasi booklet dilaksanakan mulai minggu ke-2 sampai minggu ke-3 pelaksanaan KKN.
Di minggu ke-3, foto-foto dipilih dan masuk ke proses pengeditan. Kemudian di minggu ke-3 sampai ke-4, dilakukan proses pengeditan booklet menggunakan aplikasi “Canva”, serta tahap cetak.
Kemudian pada akhir minggu ke-4 (Minggu, 29 Januari 2023), booklet etnofotografi ini diperkenalkan perdana saat acara perkumpulan UMKM. Saat itu juga, sesi pelatihan dilakukan dengan cara mendemokan langkah-langkah pengeditan booklet serta contoh penulisan narasi yang baik untuk tujuan promosi.
Tak disangka-sangka, Kelompok Wanita Tani (KWT) Giri Asri, sangat terhibur usai melihat hasil daripada pelatihan booklet etnofotografinya karena menjadi mengingat kilas balik awal perjuangan UMKM KWT Giri Asri. Mereka tertawa penuh suka cita mengenang segalanya yang ada di etnofotografi tersebut dan sangat berterima kasih atas pelatihannya karena akhirnya KWT Giri Asri menemukan identitas daripada mereknya.
Dengan adanya booklet etnofotografi ini, yang berisi foto serta narasi/deskripsi, diharapkan UMKM Desa Pucung dapat dikenal secara lebih luas, serta dapat membentuk keyakinan calon konsumen ke arah yang lebih positif untuk mencoba produk UMKM Desa Pucung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H