Mohon tunggu...
Kezia Elcamarie
Kezia Elcamarie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa tahun pertama

Secara ringkas saat ini saya sedang menempuh pendidikan S1 prodi Bahasa dan Sastra Inggris. Latar belkang tersebut membuat saya sangat tertarik pada bidang sastra dan humaniora ataupun sosial. Ditengah kesibukan dalam berkuliah, saya memiliki ketertarikan pada banyak hal dalam hala akdemik maupun non akademik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenal Loneliness, Perasaan yang Sering Dialami Manusia

18 Mei 2024   23:35 Diperbarui: 18 Mei 2024   23:38 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Manusia adalah makhluk yang ekspresif, dapat mengutarakan perasaan dan merasakan sebuah emosional. Khususnya di zaman milenial saat ini, banyak sekali anak muda memiliki sebutan dari beberapa perasaan yang dirasakan meanusia. Seperti baper, salting, stress, burn out, dan lain-lainnya. Ada perasaan yang juga mayoritas dimiliki banyak orang, khususnya anak muda yang sangat peka dengan keadaan emosioal mereka yaitu perasaan kesepian atau dapat kita sebut dengan Loneliness. Bukan berarti orang yang lebih tua dapat dikecualikan, karena pada dasarnya orang tua juga cukup sering merasakan perasaan ini.

Kesepian adalah kondisi emosional yang kompleks dan subyektif yang dapat memiliki dampak signifikan pada kesejahteraan individu.

Berikut adalah ciri-ciri kesepian menurut para ahli

1. Perasaan Subjektif:

John Cacioppo menekankan bahwa kesepian adalah perasaan subjektif dari kurangnya hubungan sosial yang diinginkan. Ini berarti bahwa seseorang dapat merasa kesepian bahkan di tengah keramaian jika hubungan yang ada tidak memenuhi kebutuhan emosional mereka.

2. Ketidaksesuaian Hubungan Sosial:

Robert S. Weiss mengidentifikasi kesepian berdasarkan ketidaksesuaian antara hubungan sosial yang diinginkan dan yang sebenarnya dimiliki. Kesepian emosional terjadi ketika seseorang merindukan hubungan yang intim dan mendalam, sedangkan kesepian sosial terjadi ketika seseorang merasa kekurangan kelompok sosial atau dukungan komunitas.

3. Isolasi Sosial dan Emosional:

Daniel Perlman dan Letitia Anne Peplau menggambarkan kesepian sebagai kondisi tidak menyenangkan yang timbul dari ketidaksesuaian antara hubungan sosial yang diinginkan dan yang dimiliki. Mereka menekankan bahwa kesepian mencakup aspek isolasi sosial (kurangnya hubungan sosial) dan isolasi emosional (kurangnya keintiman emosional).

4. Dampak pada Kesehatan:

Julianne Holt-Lunstad menunjukkan bahwa kesepian memiliki dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Ciri-ciri ini termasuk perasaan terisolasi, peningkatan risiko penyakit jantung, depresi, dan kematian dini. Kesepian juga bisa menyebabkan penurunan kesehatan mental dan fisik secara keseluruhan.

5. Perasaan Tidak Dimengerti:

Menurut beberapa ahli, kesepian sering kali melibatkan perasaan tidak dimengerti atau tidak diterima oleh orang lain. Orang yang kesepian mungkin merasa bahwa mereka tidak memiliki seseorang untuk berbicara atau berbagi perasaan mereka secara mendalam.

6. Penarikan Diri dari Interaksi Sosial:

Kesepian dapat menyebabkan seseorang menarik diri dari interaksi sosial karena mereka merasa tidak ada gunanya atau karena mereka takut penolakan. Ini bisa menjadi lingkaran setan di mana perasaan kesepian menyebabkan isolasi lebih lanjut.

7. Kesulitan Menjalin Hubungan Baru:

Orang yang kesepian mungkin merasa sulit untuk menjalin hubungan baru atau mempertahankan hubungan yang ada. Mereka mungkin merasa cemas atau tidak yakin tentang kemampuan mereka untuk berinteraksi dengan orang lain.

8. Berasaan Kehampaan dan Keputusasaan:

Kesepian sering kali disertai dengan perasaan kehampaan, keputusasaan, dan kurangnya makna dalam hidup. Ini bisa menjadi tanda bahwa kebutuhan emosional seseorang tidak terpenuhi.

Dengan memahami ciri-ciri ini, kita dapat lebih mudah mengenali tanda-tanda kesepian pada diri sendiri atau orang lain, dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi atau mengurangi perasaan kesepian. Perlu digaris bawahi bahwa orang tua jug Walaupun perasaan kesepian bukanlah sebuah masalah serius, jika perasaan ini menganggu aktivitas anda segera hubungi pihak profesional. Tetapi jika anda merasakn hal-hal diatas, mungkin saja anda dapat mengikuti tips kami.

  1. Mendekatkan Diri dengan Tuhan Yang Maha Esa
    • Mungkin anda sudah cukup jauh dari Tuhan Yang Maha Esa, cobalah berada dalam komunitas rohani positif yang dapat membantu anda.
    • Mulai rajin beribadah
  2. Meningkatkan Kualitas Hubungan Sosial:

    • Fokus pada memperdalam hubungan yang sudah ada. Luangkan waktu untuk berbicara lebih dalam dengan teman atau keluarga, dan usahakan untuk membangun keintiman emosional.
    • Jadwalkan waktu khusus untuk bertemu dengan orang-orang yang penting dalam hidup Anda secara teratur.
  3. Bergabung dengan Kelompok atau Komunitas:

    • Cari dan bergabunglah dengan kelompok atau komunitas yang memiliki minat yang sama dengan Anda. Ini bisa berupa klub hobi, organisasi sukarelawan, atau kelompok olahraga.
    • Bergabung dengan komunitas yang berfokus pada kegiatan sosial dapat membantu membangun jaringan pertemanan baru.
  4. Mengembangkan Hobi dan Minat Baru:

    • Temukan hobi baru atau kembangkan minat yang sudah ada. Mengikuti kelas atau workshop dapat menjadi cara yang baik untuk bertemu orang baru dan mengurangi perasaan kesepian.
    • Kegiatan yang melibatkan orang lain, seperti bermain musik dalam grup atau berpartisipasi dalam olahraga tim, bisa sangat bermanfaat.
  5. Memanfaatkan Teknologi:

    • Gunakan media sosial dan teknologi komunikasi lainnya untuk tetap terhubung dengan teman dan keluarga, terutama jika mereka tinggal jauh.
    • Namun, penting untuk menggunakan teknologi dengan bijak dan tidak menggantikan interaksi tatap muka dengan sepenuhnya.
  6. Merawat Diri
    • Fokus pada perawatan diri dengan menjaga kesehatan fisik, seperti berolahraga secara teratur, makan makanan yang seimbang, dan tidur yang cukup.
    • Praktikkan kegiatan relaksasi, seperti meditasi atau yoga, untuk membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional.

"Cintai diri anda, hargai orang yang anda cintai, dan jangan menyiakan diri dan orang yang anda cintai"

Orang yang dicintai dapat dari keluarga, teman, sahabat, bahkan pasangan. Semoga dapat membantu ataupun menambah wawasan.

Sekian, Terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun