Mohon tunggu...
K.
K. Mohon Tunggu... soon to be journalist

journalistic addict @jurnalisobah_ on ig

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Luka Laut

21 Mei 2024   10:00 Diperbarui: 22 Mei 2024   19:08 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : K.

Ilam-ilam putih berarak di gugusan langit pantai

Menyapa pepohonan dengan lembut diiringi angin yang menggelitik perabaan 

Dedaunan bergoyang beriringan menelisik kehidupan dengan membawa pesan

Selayaknya teman yang selalu ada dalam kesunyian

Ia memberi makna tentang kehidupan

Tentang kekuatan dalam pertemanan

Bak pedang bermata dua 

Ia menyayat bahagia dengan goresan luka

Wahai teman...

Dalam pertentangan,ada perbedaan 

Dalam perbedaan, kita temukan persamaan

Birunya laut, bagai permadani raksasa

Di hamparan kehidupan yang tak terduga hingga menjurus tanpa iba

Airnya yang tenang menembus hati sekaligus jiwa

Menyeret perasaan hingga melebur menjadi trauma

Melukis luka sedalam Hindia

Wahai teman...

Jika memang laut adalah cerminanmu

Maka tak seharusnya sifat laut kau tiru

Tak seharusnya senyummu menjadi luka bagiku

Tak seharusnya tawamu menjadi senduku

Bahkan tak seharusnya kamu menggores luka untukku

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun