Mohon tunggu...
Keyzar Devario
Keyzar Devario Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa program studi kesejahteraan sosial UIN Jakarta, dan juga seorang penulis script berita radio

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perdamaian

29 Juni 2024   23:20 Diperbarui: 29 Juni 2024   23:26 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ayat ini menegaskan bahwa setiap mukmin adalah saudara. Oleh karena itu, kewajiban kita adalah mendamaikan jika terjadi perselisihan di antara saudara kita. Dalam konteks yang lebih luas, ayat ini mengajarkan kita untuk selalu berusaha menciptakan dan menjaga perdamaian di tengah-tengah masyarakat.

Perdamaian Dunia: Pengertian dan Peran Bangsa Indonesia - Semua Halaman - Kids (grid.id) 
Perdamaian Dunia: Pengertian dan Peran Bangsa Indonesia - Semua Halaman - Kids (grid.id) 
Hadirin yang berbahagia,


Perdamaian bukanlah sekadar keadaan tanpa perang atau konflik. Perdamaian adalah keadaan di mana setiap individu merasakan keamanan, keadilan, dan kesejahteraan. Perdamaian adalah ketika kita bisa saling menghormati perbedaan, baik itu perbedaan agama, suku, budaya, maupun pendapat.

Rasulullah SAW adalah contoh teladan dalam menciptakan dan menjaga perdamaian. Salah satu peristiwa yang sangat menggambarkan hal ini adalah Perjanjian Hudaibiyah. Pada tahun 628 M, Rasulullah SAW bersama para sahabatnya menuju Mekah untuk menunaikan ibadah umrah. Namun, mereka dihalangi oleh kaum Quraisy. Rasulullah SAW kemudian memilih jalan diplomasi dan berhasil membuat perjanjian damai dengan kaum Quraisy. Meskipun perjanjian ini terkesan merugikan umat Islam pada saat itu, namun pada akhirnya membawa manfaat besar dan membuka jalan bagi penyebaran Islam secara lebih luas.

Hadirin yang dimuliakan Allah,

Dalam konteks kehidupan sehari-hari, kita bisa menciptakan perdamaian dengan berbagai cara. Pertama, mulailah dari diri sendiri. Kita harus memiliki hati yang bersih, pikiran yang jernih, dan niat yang tulus untuk selalu berbuat baik. Hilangkan rasa benci, iri, dan dengki dari dalam hati kita. Rasulullah SAW bersabda:

"Tidaklah termasuk golongan kami orang yang tidak menyayangi yang muda dan tidak menghormati yang tua." (HR. Tirmidzi)

Hadis ini mengajarkan kita untuk selalu menyayangi dan menghormati satu sama lain, yang merupakan salah satu kunci menciptakan perdamaian.

Kedua, ciptakan perdamaian di lingkungan keluarga. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat, namun memiliki peran yang sangat besar dalam menciptakan perdamaian. Didiklah anak-anak kita dengan nilai-nilai kebaikan, ajarkan mereka untuk selalu menghormati orang lain dan menghindari konflik.


Ketiga, ciptakan perdamaian di lingkungan masyarakat. Jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu yang bisa memecah belah persatuan. Selalu cari jalan damai dalam menyelesaikan setiap perselisihan. Ingatlah, setiap konflik yang berkepanjangan hanya akan membawa kerugian bagi semua pihak.

Adab Menghormati yang Lebih Tua dan Menyayangi yang Lebih Muda (apaituprasekolah.blogspot.com) 
Adab Menghormati yang Lebih Tua dan Menyayangi yang Lebih Muda (apaituprasekolah.blogspot.com) 
Hadirin yang dirahmati Allah,
Perdamaian adalah tanggung jawab kita bersama. Sebagai umat Islam, kita memiliki kewajiban untuk selalu berusaha menciptakan dan menjaga perdamaian. Marilah kita mulai dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan kita. Dengan begitu, kita bisa menjadi agen perdamaian yang memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun