Mohon tunggu...
Berita Harian
Berita Harian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Hobi Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa ITTP Ciptakan Alat Bantu Pembelajaran Mandiri untuk Anak Tunanetra

11 Juli 2024   20:27 Diperbarui: 11 Juli 2024   20:39 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Brinnov PKM PM 2024 (Dokumen Pribadi)

 Mahasiswa Institut Teknologi Telkom Purwokerto (ITTP) menciptakan inovasi terbaru berupa alat bantu pembelajaran mandiri bagi anak-anak tunanetra. Inovasi ini bertujuan untuk membantu anak-anak tunanetra dalam mengenal angka dan huruf secara mandiri, memanfaatkan teknologi RFID untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar. 

Perangkat Braille Innovation (Dokumen Pribadi)
Perangkat Braille Innovation (Dokumen Pribadi)

Alat bantu yang dinamakan Braille Innovation ini dirancang oleh tim Brinnov dari ITTP, yang terdiri dari Keyza Nuralifa Kalyana Puteri sebagai ketua tim, serta dua anggota tim yaitu Muhammad Nur Al-Majid dan Puspa Maudi Elsalami, dengan dosen pembimbing yaitu Mas Aly Afandi, S.ST., M.T.

 Dalam pelaksanaan program PKM, tim Brinnov bekerja sama dengan SLB ABCD Kuncup Mas Banyumas sebagai mitra. Program kreativitas mahasiswa bidang pengabdian masyarakat (PKM-PM) yang berhasil meraih pendanaan ini berfokus pada pengembangan perangkat Braille Innovation yang dilengkapi dengan kartu RFID. Kartu-kartu ini dilengkapi dengan umpan balik sensorik dan audio untuk membantu siswa mengenali huruf dan angka dengan lebih cepat dan efektif.

Tim Brinnov Melakukan Pengujian Perangkat (Dokumen Pribadi)
Tim Brinnov Melakukan Pengujian Perangkat (Dokumen Pribadi)

 "Anak-anak tunanetra sangat bahagia dengan adanya alat bantu BRAIN ini karena mereka bisa belajar mengenal huruf dan angka dengan cara yang lebih menyenangkan dan mandiri. Mereka merasa lebih percaya diri dan termotivasi untuk belajar lebih banyak. Melihat senyum di wajah mereka adalah kebahagiaan tersendiri bagi kami." ujar Keyza Nuralifa, ketua tim brinnov PKM PM ITTP.

Keyza juga berbagi tentang suka duka selama mengerjakan proyek ini, "Proyek ini tidak selalu berjalan mulus. Kami menghadapi berbagai tantangan teknis dan non-teknis, seperti memastikan perangkat RFID bekerja dengan akurat, serta koordinasi dengan berbagai pihak. Namun, semangat tim yang tinggi dan dukungan dari mentor kami sangat membantu. Ketika akhirnya melihat anak-anak menggunakan alat ini dengan gembira, semua perjuangan kami terasa sangat berharga." 

Dengan adanya Braille  Innovation ini, diharapkan siswa-siswa tunanetra di SLB ABCD Kuncup Mas Banyumas dapat belajar mengenal huruf dan angka dengan cara yang lebih interaktif dan mandiri, sehingga meningkatkan kualitas pendidikan inklusif di sekolah tersebut. Tim Brinnov berkomitmen untuk terus mendukung pendidikan inklusif dan menciptakan solusi teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Mari dukung tim Brinnov menuju Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) untuk mengharumkan nama Institut Teknologi Telkom Purwokerto dan terus berinovasi demi pendidikan yang lebih inklusif dan merata di Indonesia.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun