Mohon tunggu...
Muhammad KeyszaNurmuzaffar
Muhammad KeyszaNurmuzaffar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai!!! Saya Muhammad Keysza N, Saya Adalah Mahasiswa Dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Jurusan Ilmu Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

G30SPKI, Peristiwa Kelam di Indonesia dan Berbagai Keterkaitannya dengan Ilmu Sosiologi Komunikasi

15 Juli 2024   01:34 Diperbarui: 15 Juli 2024   02:25 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diorama penyerbuan kediaman Jenderal DR. A.H Nasution dapat dapat dilihat di Museum DR. A. H Nasution, Jakarta, Jumat (05/7/2024)

Teori Konflik

Teori konflik dalam sosiologi memandang bahwa perubahan sosial tidak terjadi melalui proses penyesuaian nilai-nilai yang membawa perubahan, tetapi di akibatkan oleh adanya suatu konflik yang menghasilkan sesuatu yang berbeda dengan kondisi sebelumnya. Teori ini juga memandang media sebagai bagian dari sistem sosial yang berfungsi untuk mempertahankan kepentingan kelompok yang berkuasa dan memastikan bahwa masyarakat tetap berada dalam jalur yang sesuai dengan kepentingan mereka. Dalam konteks pemberontakan G30SPKI, terdapat beberapa penyebab yang menjadi perbincangan dari terjadinya peristiwa ini. Meskipun banyak sekali pendapat yang mengatakan soal penyebab dari peristiwa tersebut, tetapi peristiwa yang bahkan sampai merengut banyak nyawa tersebut tentu diakibatkan oleh pihak-pihak tertentu yang memiliki pandangan yang berbeda sehingga menimbulkan konflik demi tercapainya suatu tujuan tertentu.

Teori Interaksionisme Simbolik

Teori interaksionalisme simbolik di dalam sosiologi adalah teori yang berfokus untuk mengajarkan bagaimana manusia berinteraksi dengan sekitarnya dengan menggunakan tanda, simbol-simbol atau suatu interaksi sosial sehingga membentuk suatu makna tertentu yang dapat dipahami. Teori ini digagas oleh George Herbert Mead. Dalam konteks G30SPKI, terdapat banyak hal-hal yang dapat dimaknai dan menjadikan sebagai perspektif yang berbeda tergantung bagaimana kita memaknainya. Beberapa contohnya yaitu adalah buku dan film-film yang membahas seputar peristiwa tersebut. Buku dan film-film yang biasa kita lihat dapat menjadi sumber bagi kita untuk mempelajari dan memahami detail terkait salah satu peristiwa kelam yang terjadi di negara ini. Tapi di sisi lain, bagi orang-orang yang memiliki paham dan perspektif yang berbeda, mereka bisa saja memaknai bahwa dengan adanya buku dan film-film ini adalah berupa bentuk propaganda yang dilakukan pemerintahan agar masyarakat menganggap pihaknya itu adalah yang ingin menghancurkan negara. Semua kembali lagi bagaimana kita memaknainya.

Teori Kritis

Teori kritis ini sesuai dengan namanya, yakni teori yang memandang dan menekankan penilaian dan kritik dari masyarakat dan budaya terhadap suatu sistem dengan menerapkan pengetahuan dari berbagai ilmu-ilmu sosial. Teori yang digagas oleh Max Horkeimer dari Frankfurt, Jerman ini bertujuan untuk membantu perubahan yang dapat mengarahkan ke masyarakat yang lebih manusiawi, adil dan lebih baik. Dalam konteks G30SPKI, teori ini mengajarkan kita untuk lebih kritis dalam suatu hal, sama seperti peristiwa G30SPKI. Dari sekian banyaknya berita terkait penyebab terjadinya peristiwa tersebut, teori kritis dapat digunakan untuk kita mengetahui dan mempelajari kejadiannya secara lebih mendalam dan lebih komperhensif dan sehingga dapat menghindari yang namanya bias.

Peristiwa G30SPKI yang diperingati setiap tahunnya tepatnya setiap tanggal 30 September merupakan peristiwa kelam yang pernah terjadi di negara Indonesia dan tidak dapat dilupakan begitu saja. Banyak sekali pengajaran yang dapat kita ambil dari peritsiwa tersebut, terlebih jika kita menggunakan berbagai pendekatan-pendekatan dari sosiologi komunikasi yang memang mengajarkan kita untuk lebih memahami seputar fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun