Malam itu seperti biasa, aku baru selesai begadang nonton serial horor favorit di kamar. Waktu menunjukkan pukul 02:57.
  Mataku masih segar, meski suasana kamar sudah mulai terasa dingin. Aku mengecek ponsel, lalu meletakkannya di meja samping tempat tidur.
  Tiga menit kemudian, suasana mendadak berubah. Tepat saat jarum jam menunjuk angka 03:00, aku mendengar suara samar -seperti tawa kecil seorang wanita.
"Hihihi..."
  Jantungku langsung berdegup lebih cepat. Awalnya kupikir itu suara dari luar jendela, tapi setelah kuperhatikan, suara itu terdengar lebih dekat... dari dalam kamar.
  Perlahan, aku mengalihkan pandanganku ke sudut ruangan, ke arah lemari tua peninggalan nenek yang jarang sekali aku buka. Lalu, di sana aku melihatnya. Sosok itu berdiri diam, memperhatikanku.
  Seorang wanita dengan rambut panjang terurai, mengenakan gaun putih lusuh yang kotor. Wajahnya tidak sepenuhnya terlihat karena tertutup rambut, tapi aku bisa merasakan pandangan matanya menusuk ke arahku.
  Aku terpaku. Mulutku ingin berteriak, tapi rasanya berat sekali untuk bersuara. Dia hanya berdiri di sana, tidak bergerak, tapi aku bisa merasakan hawa dingin yang menjalar di sekujur tubuhku.
"Aku hanya halusinasi," pikirku mencoba menenangkan diri. Aku memejamkan mata dan menarik selimut hingga menutupi wajah.
  Tapi tiba-tiba suara itu terdengar lagi, kali ini lebih jelas:
"Kau nggak bisa mengabaikanku..."