Bukit dilingkari kayu jati
Kasih sayang bukan sedikit
Dari mulut sampai kehati.
Maksud dari pantun tersebut adalah, Padang Panjang itu dikelilingi bukit, bukit yang dikelilingi pohon jati, kasih sayang dan perhatian, tak hanya sedikit dari mulut turun kehati.
Bulan terang bulan purnama
Nagasari disangka daun
Jangan dikata bercerai lama
Bercerai sehari rasa setahun
(Rusli, Siti Nurbaya, Hal 88)
Pantun diatas dipakai Samsul Bahri untuk menggambarkan perasaannya yang sedih akibat harus meninggalkan Siti Nurbaya untuk merantau ke Jakarta.
Novel ini ditulis dalam bahasa Melayu yang baku dan mencakup teknik penceritaan Tradisional seperti pantun, novel "Siti Nurbaya" menyinggung tentang kasih tak sampai, anti-pernikahan paksa, kolonialisme, kemodernan. Menurut Bakri Siregar, diksi dalam "Siti Nurbaya" tidak mencerminkan gaya bahasa Marah Rusli sendiri, melainkan bahasa Melayu dengan "gaya Balai Pustaka", yang diwajibkan penerbit itu. Beberapa kritikus Barat misalkan Teeuw dan penulis A. H. Johns, menganggap novel ini sebagai novel Indonesia pertama.