-Masyarakatnya menganut agama hindu yang berasal dari india. Hal ini turut memengaruhi kebudayaan masyarakat setempat.
-Masyarakat kutai yang terdidik mampu menguasai bahasa sanskerta serta huruf pallawa.
-Kehidupan kebudayaannya cukup berkembang, karena terdapat upacara vratyastoma. Upacara tersebut diadakan di masa pemerintahan raja mulawarman. Adapun pemimpin upacra tersebut adalah seorang brahmana asli asal kutai.
-Masyarakat kutai memiliki kesadaran ilmu pengetahuan yang tinggi.
Kehidupan ekonomi kerajaan kutai:
Rakyatnya hidup makmur
   kerajaan kutai terletak di tepi sungai mahakam. Kondisi ini lantas berdampak pada banyaknya masyarakat yang bekerja di bidang pertanian. Selain itu, ada juga yang berdagang, bahkan dengan negara-negara asing, seperti china dan india. Sebab letak kerajaan kutaiberada di jalur perdagangan. Sebab wilayang kerajaan kutai dilewati jalur perdagangan yang menghubungkan dengan selat makassar, filipina, hingga ke china. Akibatnya, kehidupan ekonomi masyarakat kerajaan kutai menjadi jauh lebih makmur karena perdagangannya yang cukup ramai dan hasil pertaniannya melimpah. Di samping itu, salah satu mata pencaharian masyarakat kutai adalah beternak. Hal ini dapat dibuktikan dengan prasasti yupa yang menyatakan bahwa raja mulawarman pernah mengadakan upacara persembahan 20.000 ekor lembu untuk kaum brahmana. Lebih lanjut, kerajaan kutai juga terkenal dengan hasil hutannya seperti getah kayu meranti, dammar, gaharu, rotan, batu permata, dan bulu-bulu burung yang indah. Komoditas tersebut kemudian diperdagangkan keluar melalui pelayaran di sepanjang sungai mahakam. Dengan demikian, kehidupan ekonomi kerajaan kutai terbilang makmur dan sejahtera berkat bisnis peternakan, perdagangan dan pertanian yang mereka lakukan.
Beberapa bentuk kehidupan budaya kerajaan kutai:
1.Beragama hindu
  Salah satu bentuk kehidupan budayakerajaan kutai adalah kerajaan ini menganut agama hindu. Hal ini diketahui dari keberadaan prasasti yupa yang menjelaskan bahwa kerajaan kutai menganut agama hindu yang berasal dari hindia. Sebelumnya, penduduk sekitar kerajaan kutai sendiri menganut kepercayaan nenek moyang. Pasalnya, kudungga, raja pertama sekaligus pendiri kerajaan kutai sebelumnya adalah ketua suku masyarakat kutai.
2. Penyelenggaran upacara vratyastoma