Mohon tunggu...
Keysa Ananda
Keysa Ananda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Lorem ipsum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memulai Bisnis sebagai Agen Telur: Langkah Awal dan Potensi Keuntungannya

8 Juni 2024   22:38 Diperbarui: 8 Juni 2024   23:04 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Memulai bisnis sebagai agen telur bisa menjadi langkah yang menarik dan berpotensi menguntungkan. Telur merupakan kebutuhan pokok masyarakat yang konsumsinya stabil sepanjang tahun, sehingga menjadikan bisnis ini relatif stabil. Namun, seperti halnya memulai bisnis lainnya, ada beberapa langkah penting yang perlu dipertimbangkan agar bisnis agen telur Anda dapat berkembang dengan baik.

1. Riset Pasar Langkah
pertama sebelum memulai bisnis sebagai agen telur adalah melakukan riset pasar. Ketahui apakah sudah ada agen telur lain di area Anda, dan pelajari kebutuhan dan preferensi konsumen di wilayah tersebut. Pertimbangkan juga faktor-faktor seperti harga, kualitas, dan pelayanan yang ditawarkan oleh pesaing.

2. Tentukan Sumber Pasokan Telur
Setelah Anda memahami pasar, langkah berikutnya adalah menentukan dari mana Anda akan memperoleh pasokan telur. Anda bisa bekerja sama dengan peternak lokal atau memilih untuk menjadi agen dari produsen besar. Pastikan untuk memilih pemasok yang dapat memberikan pasokan telur dengan kualitas yang baik dan konsisten.

3. Persiapkan Infrastruktur dan Sarana Penyimpanan
Anda perlu memiliki infrastruktur yang memadai untuk menyimpan telur secara aman dan higienis. Ini termasuk pendingin atau ruang penyimpanan yang bersih dan teratur. Pastikan untuk memperhatikan standar keamanan pangan yang berlaku untuk menjaga kualitas telur dan mencegah kontaminasi.

4. Tentukan Strategi Distribusi Pertimbangkan strategi distribusi yang efisien
untuk mengirim telur ke pelanggan Anda. Anda bisa memilih untuk menjual secara langsung ke konsumen, bekerja sama dengan toko-toko atau pasar tradisional, atau bahkan menjual secara online melalui platform e-commerce.

5. Bangun Hubungan dengan Pelanggan
Hubungan baik dengan pelanggan merupakan kunci keberhasilan dalam bisnis apa pun. Berikan pelayanan yang ramah dan responsif, serta pastikan untuk menjaga kualitas telur yang Anda jual. Dengarkan umpan balik dari pelanggan dan gunakan untuk terus meningkatkan layanan Anda.


Dalam memulai bisnis menjadi agen telur terdapat 2 cara, adapun cara beserta beserta contoh perhitungannya sebagai berikut.

*Sebagai Contoh,kita Asumsikan memiliki modal awal sebesar 50 juta

Simulasi Perhitungan Modal Bisnis Telur
Simulasi Perhitungan Modal Bisnis Telur

Cara 1 :

Membeli Telur dari Peternak Ayam dengan Modal yang Ada:

  • Pembelian Peralatan dan Infrastruktur:
    • Kulkas atau Pendingin: 7 juta
    • Rak Penyimpanan: 3 juta
    • Timbangan: 1 juta
    • Perlengkapan Kebersihan (sabun, sarung tangan, dll.): 1 juta
    • Total: 12 juta
  • Pembelian Telur dari Peternak:
    • 2 bulan pertama: 20 juta (estimasi pembelian 10 juta per bulan)
    • Total: 20 juta
  • Biaya Operasional:
    • Transportasi: 2 juta per bulan (estimasi)
    • Promosi (poster, spanduk): 2 juta (sekali)
    • Total: 6 juta
  • Cadangan Kas: 12 juta (untuk kebutuhan tak terduga atau keperluan tambahan)

Total Pengeluaran: 50 juta

Cara 2 :

Bekerja Sama dengan Agen Telur untuk Mengambil Telur dengan Pembayaran Terlebih Dahulu:

  • Pembelian Peralatan dan Infrastruktur (sama seperti di atas): 12 juta
  • Pembayaran Awal untuk Telur kepada Agen:

    • 1 bulan pertama: 25 juta (estimasi pembelian 10 juta telur dengan pembayaran setengahnya)
    • Total: 25 juta
  • Biaya Operasional (sama seperti di atas): 6 juta
  • Cadangan Kas (sama seperti di atas): 7 juta

Total Pengeluaran: 50 juta

Dalam kedua skenario ini, modal 50 juta digunakan untuk membeli peralatan dan infrastruktur, serta untuk pembelian awal telur. Namun, dalam skenario kedua, sebagian besar modal digunakan untuk pembayaran awal kepada agen telur, sementara dalam skenario pertama, modal lebih banyak digunakan untuk pembelian telur secara langsung dari peternak ayam. Pilihan antara kedua skenario ini dapat bergantung pada preferensi Anda terhadap risiko dan kemudahan pengadaan telur.

Potensi Keuntungan Meskipun bisnis agen telur tergolong dalam bisnis yang bersifat konvensional, namun potensinya tidak boleh diremehkan. Keuntungan dalam bisnis ini dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti skala bisnis, lokasi, dan efisiensi operasional. Namun, dengan manajemen yang baik dan fokus pada pelayanan pelanggan, bisnis agen telur dapat menghasilkan keuntungan yang stabil dan berkelanjutan.

Kesimpulan

Memulai bisnis sebagai agen telur bisa menjadi langkah yang menarik dan berpotensi menguntungkan. Dengan melakukan riset pasar yang baik, memilih sumber pasokan yang handal, dan memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan, Anda dapat membangun bisnis agen telur yang sukses dan berkelanjutan. Tidak hanya itu, dengan menjaga kualitas produk dan hubungan yang baik dengan pelanggan, Anda juga dapat memperluas jangkauan bisnis Anda di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun