Mohon tunggu...
Keysa Fahradine Audyzza
Keysa Fahradine Audyzza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Program Studi Perbankan Syariah

Kepribadian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kelamnya G30S/PKI, Tanamkan Ideologi Pancasila

9 Oktober 2022   23:03 Diperbarui: 9 Oktober 2022   23:18 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Salah satu perwira tinggi yang dijadikan target, berhasil selamat karena ajudannya mengaku sebagai dirinya. Sayangnya, tiga dari tujuh perwira tinggi tewas di kediamannya, sedangkan sisanya diculik ke Lubang Buaya.

Setelah beberapa hari, tujuh korban tersebut berhasil ditemukan di Sumur Lubang Buaya yang memiliki diameter sangat kecil dalam kondisi mengenaskan. Kasus ini kemudian didalami dan mengarah pada PKI yang dituduh sebagai dalang dalam aksi pembantaian. Hal ini pun diakui sebagai langkah awal dari pemberontakan. Sejak saat itu, masyarakat yang termasuk PKI, mendukung PKI, dan menyembunyikan informasi mengenai PKI akan dibunuh untuk membersihkan tanah Indonesia dari ideologi komunis.

Segelintir masyarakat menganggap film yang memiliki dampak besar ini terlalu mendramatisir sehingga PKI terlihat sangat kejam dan hal itu sangat disayangkan. Tidak hanya itu, aktor utama dibalik semua aksi tersebut masih terbilang misterius karena banyak versi yang tersebar luas di masyarakat. Namun satu hal yang tidak dapat dielakkan adalah PKI membunuh ketujuh Pahlawan Revolusi Indonesia yang memiliki jiwa nasionalisme tinggi dan menanamkan ideologi Pancasila.

Terlepas dari banyaknya kabar yang masih simpang siur dan saling berlawanan, generasi muda harus sadar bahwa Pancasila yang lahir dari pemikiran para tokoh-tokoh hebat dan melalui proses yang sangat panjang tidak dapat digantikan. Oleh sebab itu, kita harus berbenah diri dan terus menanamkan ideologi Pancasila kepada anak cucu kita, sehingga sejarah kelam ini tidak akan terulang kembali di kemudian hari.

Setahun setelah peristiwa G30S/PKI, tepatnya pada tanggal 17 September 1966, Soeharto selaku Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban merilis Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Darat tentang penetapan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Peringatan ini berupaya memperingati Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia yang sakti dan tidak bisa digantikan dengan hal apaepun.

Pada awalnya, penetapan peringatan Hari Kesaktian Pancasila dilakukan melalui Surat Keputusan Menteri atau Panglima Angkatan Darat pada tanggal 17 September 1966. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini diresmikan dan ditetapkan oleh Presiden Indonesia kedua yang berkuasa pada saat itu yakni Soeharto.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tersebut wajib untuk diperingati oleh seluruh jajaran TNI Angkatan Darat, pasukan bersenjata, dan mengikutsertakan masyarakat, guna untuk menghormati jasa para pahlawan revolusi yang sudah mengorbankan jiwa dan raganya untuk kedaulatan negara Indonesia.

Hari Kesaktian Pancasila ini adalah bentuk penghormatan dan mengenang kembali jalannya sejarah di masa lalu untuk mempertahankan ideologi bangsa yakni Pancasila.

Di mana pada saat peristiwa G30S PKI tersebut, Pancasila memiliki kesaktian atau kekuatan yang tidak bisa digantikan oleh pemahaman apapun karena bersumber dari pikiran pendiri bangsa ini sendiri yakni Soekarno.

Karena kekuatan Pancasila tersebut, banyak pemberontakan terutama dari beberapa pengawal Istana yang ingin menghancurkan Pancasila.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun