Selain itu, lagu "Miss Americana" ini bukan hanya mengungkapkan tentang ketidaksetaraan dan pengawasan yang Taylor hadapi karena jenis kelaminnya, tetapi juga mewakili permasalahan yang dialami mayoritas perempuan.
Secara total, karya-karya milik Taylor Swift yang menjadi media untuk dirinya menyuarakan feminism ini memiliki hubungan yang signifikan dengan perspektif aksiologi. "The Man" yang menunjukkan aksiologi dalam bentuk kritik moral terhadap sistem yang tidak adil, "Lavender Haze" yang menunjukkan dinamika moral dan etika dalam interaksi interpersonal, serta "Miss Americana" yang mengulas tentang pentingnya self-awareness dan pursuit truth dalam menghadapi societal norms.
Ketiga lagu tersebut tidak hanya sebagai ekspresi artistik tetapi juga sebagai medium untuk mengomentari dan mengkritik sistem patriarki yang masih dominan dalam masyarakat. Melalui karyanya, Taylor Swift memberikan suara bagi perjuangan perempuan melawan patriarki dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesetaraan gender dalam masyarakat modern.
Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Negeri MalangÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H