Pengabdian Masyarakat dalam Penanganan dan Pencegahan Penyakit Mpox

KEYLIA KAHANAYA CHRISTY SILALAHI/191241167

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

     Monkeypox atau biasa disingkat dengan mpox merupakan penyakit akibat virus yang terjadi terutama di daerah hutan hujan tropis Afrika tengah dan barat, virus mpox mirip cacar. Meskipun monkeypox jauh lebih ringan daripada cacar, namun dapat fatal. Virus monkeypox sebagian besar ditularkan ke manusia dari berbagai binatang liar seperti tikus dan primata juga dapat ditularkan dari manusia ke-manusia. Tingkat kematian saat terjadinya wabah monkeypox antara 1%-10%, sebagian besar pada kelompok usia lebih muda. 

Tidak ada pengobatan atau vaksin khusus, namun vaksinasi cacar sangat efektif untuk mencegah monkeypox. Sejak 1970, kasus monkeypox pada manusia telah dilaporkan dari 10 negara Afrika, yaitu Republik Demokratik Kongo, Republik Kongo, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Nigeria, Pantai Gading, Liberia, Sierra Leone, Gabon, dan Sudan Selatan Pada tahun 2017 Nigeria mengalami wabah terbesar yang terdokumentasi, sekitar 40 tahun sejak negara tersebut menemukan kasus monkeypox terakhir.

     Penularan monkeypox dari hewan ke manusia dapat terjadi akibat kontak langsung dengan cairan tubuh, darah, atau luka kulit pada hewan yang terinfeksi. Selain itu, penularan dari hewan ke manusia juga dapat diakibatkan oleh gigitan, cakaran, konsumsi daging liar, atau kontak tidak langsung seperti barang terkontaminasi. Penularan dari manusia ke manusia dapat terjadi akibat kontak erat dengan luka kulit yang terinfeksi, droplet saluran pernapasan, atau dengan benda yang terkontaminasi cairan. Tanda dan gejala monkeypox yaitu seperti demam, nyeri kepala hebat, nyeri punggung, nyeri otot, kekurangan energi, pembengkakan kelenjar getah bening, dan munculnya ruam atau luka-luka pada kulit.

     Keterbatasan pengetahuan dan kesadaran masyarakat adalah tantangan dalam pencegahan dan penanganan penyakit monkeypox. Melalui penyuluhan atau pemberian informasi ke berbagai desa atau suatu daerah dapat meningkatkan masyarakat tentang risiko dan langkah-langkah pencegahan monkeypox. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk memberikan informasi yang relevan mengenai penyakit monkeypox kepada masyarakat. Tim pengabdian masyarakat dapat melakukan evaluasi melalui interaksi dengan masyarakat dan mengukur pemahaman dan pengetahuan tentang monkeypox. Tim juga dapat melakukan sesi tanya jawab dengan masyarakat dan memberi informasi tambahan tentang monkeypox. 

Tim juga berkoordinasi dengan pihak kepala desa untuk melakukan menentukan tema pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, materi yang sesuai, dan mempersiapkan alat bahan yang diperlukan untuk pelatihan. Materi praktik bisa dilakukan dengan menggunakan metode ceramah dengan alat bantu leaflet, memudahkan peserta untuk memahami materi yang di sampaikan. Peserta diminta untuk mengisi kuesioner sebelum sesi pelatihan dimulai, bertujuan untuk menilai pengetahuan awal mereka terkait penyakit monkeypox. 

Setelah pelatihan selesai, peserta diminta untuk mengisi kuesioner lagi untuk mengevaluasi pemahaman mereka setelah menerima informasi dan materi pelatihan kuesioner yang telah diisi dikumpulkan dan hasilnya dapat dianalisis oleh tim pelaksana untuk mengukur sejauh mana pengetahuan peserta meningkat setelah pelatihan. Kegiatan pengabdian masyarakat seperti ini dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang penyakit, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam bidang kesehatan, menciptakan lingkungan yang aman dan sehat, peduli terhadap kesehatan bersama, dan mencegah dan menangani penyakit menular pada masyarakat terutama penyakit monkeypox.

KATA KUNCI: Informasi, Kesehatan, Masyarakat, Pengabdian, Penyakit.

DAFTAR PUSTAKA