Mohon tunggu...
Keyla Azzelia Putri
Keyla Azzelia Putri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

i like alternative universe

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Autobiografi Keyla Azzelia Putri

5 Mei 2023   13:58 Diperbarui: 5 Mei 2023   14:02 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Orientasi:

   Nama lengkap saya adalah Keyla Azzelia Putri lahir di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten pada tanggal 29 November 2007 .

    Keyla Azzelia Putri sendiri merupakan anak pertama dari pasangan Mochamad Robby dan Siti Subarkah. Ia mempunyai seorang adik perempuan bernama Kayra Thurayya Putri yang masih berusia 8 tahun,dan saya tinggal di sebuah kampung bernama Kampung Peusar.

       Nama Keyla ini diberikan oleh nenek saya yang terinspirasi dari film yang berjudul Keyla, sedangkan Azzelia diberi oleh ibu saya yang terinspirasi dari adik kelas nya yang bernama Azzelia,ibu memakai nama Azzelia karena adik kelasnya itu sangat cantik,dan Putri ini diberi nama oleh Ayah saya sendiri,Nama Keyla Azzelia Putri jika di gabungkan memiliki arti perempuan yang cantik di malam hari, Keyla adalah nama panggilan akrab saya.

Peristiwa dan masalah:

      Saya terlahir dari keluarga sederhana yang tinggal dirumah nenek karena ibu saya anak terakhir dari 4 bersaudara,jadi ibu yang menemani.

    Ketika umur 6,5 tahun, saya mulai bersekolah di SDN Binong 1,kemudian setelah lulus SD saya melanjutkan pendidikan di SMPN 3 Curug,selama saya bersekolah saya mendapatkan teman-teman yang baik dan beberapa pengalaman seru.

      Tahun 2020 semasa covid-19 Sekolah melakukan belajar online atau daring, yang membuat saya bosan,tapi tidak membuat pelajaran terganggu di SMP saya mendapatkan peringkat 10 besar.

  Di tahun 2021 bulan Januari saya kehilangan seorang kakek yang membuat keluarga saya sangat amat sedih,Kakek saya seorang tokoh masyarakat yang banyak dikenal di kampung, beliau sangat baik sehingga dulu keluarga diperlakukan sangat baik juga.

    Kakek saya meninggal dunia dikarenakan sakit jantung,karena saat itu covid-19 masih meningkat kakek tidak ingin di bawa ke rumah sakit hingga akhirnya keluarga memutuskan memanggil dokter tapi sayangnya,kakek telah tiada.

   Disaat itulah keluarga berubah, keluarga yang saling memusuhi serta mendapatkan kritik tidak baik oleh tetangga setempat.

       Ekonomi keluarga juga langsung menurun saat berlangsungnya covid-19, keluarga berusaha mengembalikan situasi seperti semula. Seperti dulu yang selalu lebih dari cukup,adanya kebahagiaan,dan tidak saling merundung satu sama lain.

    Ibu membantu ayah bekerja di suatu kantor marketing,dan ayah yang bekerja keras lagi. Perlahan covid-19 menghilang tidak lama semua telah kembali seperti semula, semuanya menjadi baik-baik saja, saudara, keluarga dan tetangga yang saling meminta maaf.

      Semuanya kembali tapi tidak dengan suasana rumah. suasana rumah sekarang tidak seperti suasana rumah yang dulu, sekarang rumah isinya penuh dengan pertengkaran karena naik turunnya ekonomi.

      Dari saya sendiri syukurnya tidak pernah merasakan namanya pembulian,karena sebagian besar masalah datang dari keluarga.

        Memasuki masa sekolah SMA saya melanjutkan pendidikan di SMAN 3 kabupaten Tangerang artinya yang kini saya baru kelas 1 SMA, Di SMA ini lumayan sulit. Saya mendapatkan jurusan MIPA yang di mana ada beberapa pelajaran yang saya tidak suka tapi dengan itu saya sangat senang karena bisa memasuki sekolah yang saya inginkan.

     Tetapi setelah memasuki kelas IPA ternyata tidak mudah,disini ada banyak sekali siswa dan siswi pintar yang membuat saya insecure. karena cara belajar saya tidak beraturan,yang membuat nilai saya hancur. 

         Saya berusaha untuk meningkatkan cara belajar saya supaya kembali teratur dan bisa mengejar mimpi yang saya inginkan,di SMA saya bertemu orang yang berbeda-beda sifat dan karakter,saya sedikit pendiam karena tidak terbiasa nya ber-sosialisasi,dan seiring berjalannya waktu sangat kerasa bahwa saya akan semakin dekat dengan pendewasaan di tahun ini.

reorientasi 

   Dari situ aku tahu, seiringnya waktu berjalan keadaan akan selalu berubah,semua hal akan di komentari oleh orang terdekat. Omongan pedas dari orang memang menyakitkan, tapi hal itu juga bisa menjadi motivasi bagi kita untuk bangkit dan berkembang,dan saya yakin keadaan tidak selalu di bawah saja ada saatnya kita berada di atas. Semoga kelak saya akan menjadi orang yang bermanfaat dan dibutuhkan banyak orang!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun