Mohon tunggu...
Keyla Meitasya
Keyla Meitasya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret

Mahasiswa Universitas Sebelas Maret

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Press Release Pelatihan Ecoprint di SMA 3 Nganjuk

2 Januari 2022   13:29 Diperbarui: 2 Januari 2022   13:34 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   Kuliah kerja nyata (KKN) merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan khususnya untuk mahasiswa minimal Strata Satu (S1). KKN pada dasarnya merupakan kegiatan interaksi sosial yang dijalankan oleh banyak pihak. KKN mengharuskan mahasiswa untuk terjun langsung ditengah-tengah masyarakat yang memiliki problem permasalahan untuk dipecahkan melalui program kerja yang disusun oleh peserta KKN. Namun dengan adanya program baru Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan program KKN yang semula dijalankan secara berkelompok dengan mahasiswa dari gabungan beberapa fakultas perguruan tinggi dapat dijalankan dengan sistem Rekognisi. Rekognisi atau dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti kata "pengakuan", adalah sebuah program memperoleh pembebasan sejumlah Mata Kuliah dan sksnya melalui tranfer Satuan Kredit Semester dan/atau perolehan Satuan Kredit Semester. Program ini dapat dilakukan sesuai dengan program studi yang ditempuh selama di perguruan tinggi.  Dengan adanya program KKN mengharuskan mahasiswa untuk lebih memperluas interaksi sosial dengan masyarakat daerah tempat mahasiswa menjalankan program KKN. Bentuk interaksi sosial, yang terdiri dari tiga point utama, yaitu: berinteraksi antar orang perorangan, proses interaksi orang dengan kelompok, dan interaksi dari kelompok satu dengan lainnya (Gunawan,2000:32).

    Selain mengasah interaksi sosial terhadap masyarakat lain, adanya Kuliah Kerja Nyata diharapkan dapat menjadi ladang

 pembelajaran bagi para mahasiswa yang menjadi peserta KKN untuk mengaplikasikan berbagai teori yang telah diperoleh pada perkuliahan didalam kelas, sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing jurusan peserta KKN. Selain itu program KKN dapat meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dengan program yang dijalankan peserta KKN dan dapat membangun kemitraan antara lembaga perguruan tinggi yang bersangkutan dengan masyarakat tempat peserta melaksanakan program KKN.

   Untuk memenuhi mata kuliah rekognisi KKN Universitas Sebelas Maret, penulis mengajukan program pelatihan membuat ecoprint. Program pelatihan ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 3 Nganjuk, Kec. Nganjuk, Kab. Nganjuk, Jawa Timur.Kegiatan Rekognisi KKN ini dimulai pada tanggal 15 November 2021 hingga tanggal 24 November 2021. Karena masih dalam keadaan COVID-19 kegiatan dilakukan dengan membatasi jumlah siswa-siswi dalam satu sesi pelatihan. Kegiatan diisi dengan pemberian materi seputar ecoprint, proses pembuatan ecoprint hingga pada praktik pembuatan ecoprint yang dilakukan oleh siswa siswi kelas 10 SMA 3 Nganjuk.

dokpri
dokpri
  • Proses pembuatan ecoprint membutuhkan waktu relatif panjang, dimulai dengan membersihkan kotoran dan debu dari kain mentah (kain sebelum dimordan) dengan larutan TRO selama 10-15 menit, kemudian dilanjutkan dengan proses merebus kain atau biasa disebut dengan mordanting selama 2 jam dan kemudian didiamkan selama satu malam sebelum masuk pada tahapan peletakkan tumbuhan diatas kain. Proses mordanting sendiri bertujuan untuk memasukkan unsur logam kedalam kain dan membuka pori-pori sehingga warna dari tumbuhan yang digunakan sebagai ecoprint dapat terserap dengan baik dan relatif tahan lama. Setelah kain melewati proses mordan dan didiamkan selama satu malam, kain siap melalui proses selanjutnya yaitu proses meletakkan tumbuhan di atas kain, terdapat dua teknik pembuatan ecoprint yang biasa digunakan oleh pengrajin ecoprint, yang pertama adalah teknik ecoprint pounding atau teknik pukul dan yang ke dua adalah teknik steaming atau teknik kukus. Jika dilihat dari unsur kepekatan dan ketahanan warna yang dihasilkan, teknik steaming lebih unggul dari pada teknik pounding, sehingga teknik steaming lebih banyak digunakan oleh pengrajin. Proses pengukusan berlangsung selama 2 jam.

  • dokpri
    dokpri
    Pada pelatihan ini, siswa-siswi berlatih membuat ecoprint dengan teknik pounding atau teknik pukul. Penggunaan teknik ini bertujuan untuk memperkenalkan siswa-siswi tentang apa itu ecoprint, dan juga untuk mempersingkat waktu pembuatannya.

Daftar Pustaka

Gunawan,Ary H.2000.Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Perdana A,dkk.2013.Pengaruh Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata(KKN) Terhadap Keterampilan Sosial Mahasiswa Program Studi PPKN Universitas Lampung. Lampung: Universitas Lampung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun