Secara etimologis, istilah stratifikasi atau stratifikasi berasal dari kata strata dan stratum yang berarti “lapisan”. Karena itu social stratifikasi sering diterjemahkan dengan istilah pelapisan masyarakat. Atau bisa juga bermakna sejumlah individu yang mempunyai kedudukan yang sama menurut ukuran dari masyarakatnya, dikaitkan berada dalam suatu lapisan. Dalam kamus sosiologi, dijelaskan bahwa stratifikasi sosial adalah pelapisan sosial atau sistem hierarki kelompok yang ada di dalam masyarakat. Jadi stratifikasi sosial secara etimologi adalah pelapisan atau penggolongan masyarakat secara hirarki yang dipengaruhi oleh beberapa unsur.
Secara terminologi, stratifikasi sosial merupakan hal yang merujuk kepada pembagian orang dalam kelas atau strata yang dapat dipandang berbentuk secara vertikal seperti lapisan bumi yang tersusun di atas, di tengah dan di bawah. Fuad Hasan mendefinisikan bahwa stratifikasi sosial adalah strata atau pelapisan orang-orang yang berkedudukan sama dalam rangkaian kesatuan status sosial. Para anggota strata sosial tertentu seringkali memiliki jumlah penghasilan yang relatif sama. Namun yang lebih penting dari itu, mereka memiliki sikap, nilai-nilai dan gaya hidup yang sama.
Masyarakat adalah sekelompok individu yang memiliki penghargaan terhadap berbagai hal dalam kehidupan. Penghargaan ini mendorong individu untuk berusaha meraih kehidupan yang lebih baik, yang pada gilirannya menyebabkan munculnya stratifikasi sosial.
Stratifikasi sosial adalah pengelompokan individu ke dalam kategori tertentu berdasarkan kriteria yang beragam, baik secara resmi melalui lembaga pemerintah maupun tidak resmi melalui interaksi sosial sehari-hari. Setiap masyarakat mengklasifikasikan orang-orang dalam kategori-kategori tertentu. Baik secara resmi yang diakui oleh pemerintah dan lembaga lainnya atau secara tidak resmi yang berjalan selama adanya proses interaksi sosial.
Hampir semua kriteria dapat digunakan untuk dapat mengkategorikan orang, warna, tekstur rambut, warna mata, daya tarik (fisik), berat badan, tinggi badan, pekerjaan, jenis kelamin, usia, kelas di sekolah, nilai ujian dan lain sebagainya. Ada dua jenis utama yang digunakan sebagai kriteria dasar untuk klasifikasi karakteristik yang dicapai. Yaitu sifat dari lahir (seperti warna kulit, rambut, jenis kelamin) dan sifat yang didapatkan memalui berbagai kombinasi seperti (pilihan usaha dan kemampuan).
Stratifikasi sosial merupakan suatu realitas sosial yang penting, bukan hanya sekedar suatu konsep atau sebuah teoritis saja, tetapi juga sebuah pengelompokan berdasarkan: kekayaan dan penghasilan, pekerjaan dan pendidikan.
Menjelaskan bahwa kekayaan dan penghasilan merupakan kelas sosial yang penting dikarenakan oleh perannya dalam memberikan sebuah gambaran tentang latar belakang keluarga dan cara hidup seseorang. Bagaimana pekerjaan yang mereka lakukan sehingga secara tidak langsung pekerjaan merupakan indikator terbaik untuk mengetahui kelas sosial seseorang. Yang terakhir, pendidikan. Kelas sosial dan pendidikan saling mempengaruhi dikarenakan pendidikan yang tinggi membutuhkan uang dan motivasi yang sepadan, jenis dan tinggi-rendahnya pendidikan mempengaruhi jenjang dalam kelas sosial. Pendidikan dianggap lebih penting karena tidak hanya melahirkan keterampilan kerja melainkan juga melahirkan mental, selera, minat, tujuan dan cara atau gaya berbicara yang berbeda-beda.
Pengertian Stratifikasi Sosial Masyarakat adalah sekelompok individu yang memiliki penghargaan terhadap berbagai hal dalam kehidupan. Penghargaan ini mendorong individu untuk berusaha meraih kehidupan yang lebih baik, yang pada prosesnya menyebabkan munculnya stratifikasi sosial. Stratifikasi sosial adalah pembedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang menciptakan kelas-kelas sosial yang berbeda secara hierarki. Ada dua jenis status dalam stratifikasi sosial : status yang didapat tanpa suatu usaha dan status yang didapat melalui sebuah usaha. Stratifikasi sosial adalah sebuah perbedaan dalam individu atau kelompok dalam masyarakat yang menempatkan seseorang pada kelas-kelas sosial yang berbeda-beda secara hierarki dan memberikan hak serta kewajiban yang berbeda-beda pula antar individu pada suatu lapisan sosial lainnya. Stratifikasi sosial muncul karena adanya sesuatu yang dianggap berharga dalam masyarakat. Sistem stratifikasi merupakan pembedaan orang arau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat, yang diwujudkan dalam kelas tinggi, kelas sedang dan kelas rendah. Atau dapat diartikan pula sebagai pembedaan posisi seseorang atau kelompok dalam kedudukan yang berbeda-beda secara vertikal. Biasanya stratifikasi didasarkan pada kedudukan yang diperoleh melalui serangkaian usaha perjuangan untuk mendapatkan status tertentu yang ia inginkan. Stratifikasi sosial merupakan konsep yang menunjukan adanya pembedaan dan/atau pengelompokkan suatu kelompok sosial secara bertingkat. Misalnya, dalam kelompok tersebut ada strata tinggi, strata sedang dan strata rendah. Pembedaan dan/atau pengelompokkan ini didasarkan pada adanya suatu simbol-simbol tertentu yang dianggap berharga atau bernilai, baik secara sosial, ekonomi, politik, hukum, budaya maupun dimensi lainnya dalam suatu kelompok sosial. simbol-simbol tersebut misalnya adalah kekayaan, pendidikan, jabatan, kesalehan dalam beragama dan pekerjaan. Masyarakat adalah sekelompok individu yang memiliki penghargaan terhadap berbagai hal dalam kehidupan.
Penghargaan ini mendorong individu untuk berusaha meraih kehidupan yang lebih baik, yang pada gilirannya menyebabkan munculnya stratifikasi sosial. Stratifikasi sosial adalah pengelompokan individu ke dalam kategori tertentu berdasarkan kriteria yang beragam, baik secara resmi melalui lembaga pemerintah maupun tidak resmi melalui interaksi sosial sehari hari.
Unsur dan Sifat Stratifikasi Sosial Unsur-unsur stratifikasi sosial meliputi kedudukan (status) dam peranan (role). Stratifikasi sosial memiliki sifat tertutup (di mana pergerakan antar lapisan itu sulit) dan terbuka (di mana individu atau pergerakan antar lapisan dapat berubah atau berpindah strata berdasarkan usaha dan kemampuannya). Berikut merupakan unsur dari stratifikasi sosial : 1. Kedudukan (Status) Merujuk pada posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial. kedudukan ini dapat bersifat dapat diperoleh tanpa usaha, seperti karena faktor keturunan atau diperoleh melalui usaha, seperti pendidikan dan prestasi. 2. Peranan (Role) Aspek dinamis dari kedudukan. Setiap status memiliki peranan yang diharapkan untuk dijalankan okeh individu dalam masyarakat. 3. Dasar-dasar stratifikasi Terdapat beberapa faktor yang menumbuhkan stratifikasi sosial meliputi uang, harta, tanag, kekuasaan dan ilmu pengetahuan. Faktor-faktor ini berkontribusi pada pembentukan lapisan-lapisan dalam masyarakat. 4. Hierarkis Stratifikasi sosial bersifat bertingkat di mana individu atau kelompok dikelompokkan ke dalam lapisan-lapisan yang berbeda berdasarkan kekuasaan, privilese dan prestise. Keterkaitan dengan kesadaran dari sebuah kelas Stratifikasi sosial juga berkaitan dengan kesadaran atas sebuah kelas, dimana individu dalam sebuah strata tertentu memiliki kesadaran akan posisi mereka dalam hierarki sosial dan bagaimana hal ini dapat mempengaruhi sebuah interaksi sosial mereka. 6. Dinamika pergerakan Meskipun ada stratifikasi sosial yang sudah jelas, individu dapat berpindah dari satu strata ke strata yuang lainnya, hal ini menunjukan bahwa terdapat sebuah mobilitas sosial dalam masyarakat. 7. Kompleksitas Stratifikasi sosial tidak dapat dipahami dalam sebuah bentuk isolasi, sehingga untuk memahami fenomena ini. Perlu dilihat dalam konteks sosial, ekonomi dan politik yang lebih luas lagi.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwasannya stratifikasi sosial dapat dibedakan menjadi tiga kategori. Pertama, Stratifikasi Sosial Tertutup, dalam stratifikasi sosial tertutup seseorang akan masuk menjadi anggota dalam suatu lapisan dengan ditentukan melalui faktor kelahiran. Dalam stratifikasi ini, seseorang memiliki pembatasan atau bahkan tidak dimungkinkan untuk pindah ke lapisan sosial yang lain. Stratifikasi spesial tertutup ini secara jelas tampak pada kelas masyarakat di India. Di sana masyarakat dibagi menjadi beberapa kasta seperti kasta Brahmana (kasta pendeta), kasta Ksatria (kasta bangsawan dan raja), kasta Waisya (kasta pedagang dan pegawai pemerintahan) dan kasta Sudra (kasta petani). Adapun yang kedua, yaitu Stratifikasi Sosial Terbuka, stratifikasi sosial terbuka ini memberi kelonggaran terhadap setiap masyarakat yang memiliki peluang yang sama dalam meningkatkan status sosialnya. Status sosial bisa naik ketika mereka melakukan sebuah usaha dan mendapatkan pencapaian, namun tidak menutup kemungkinan dapat turun karena sebab sebab tertentu. Status sosial seseorang dapat dipengaruhi oleh usahanya sendiri. Contoh: stratifikasi sosial yang ada pada jenjang kepegawaian di sebuah Perusahaan. Ketika seorang karyawan naik jabatan menjadi seorang manajer maka status sosial ya terdongkrak juga untuk naik ke lapisan atasnya. Namun, berbanding balik saat ia diturunkan dari sebuah jabatannya tersebut, seperti akibat dari kinerjanya yang memburuk maka dari hal tersebut status sosialnya akan juga ikut menurun. Yang ketiga, stratifikasi sosial campuran. Pada stratifikasi sosial campuran ini, terjadi sebuah penggabungan antara stratifikasi sosial tertutup dan stratifikasi sosial terbuka. Seseorang mungkin saja terlahir dari keluarga yang tergolong pada lapisan sosial tengah atau bawah. Namun dengan usahanya yang maksimal,seperti mampu menempuh pendidikan yang tinggi, maka dari hal tersebut strata sosial yang ia dapatkan akan berubah naik ke lapisan yang lebih baik dari sebelumnya. Sama hal nya seperti seseorang yang miskin kemudian menjadi kaya, hal tersebut bisa menaikkan strata sosialnya meskipun sebelumnya berasal dari lapisan terendah pada stratifikasi sosial tertutup.
Adanya stratifikasi sosial campuran ini memberikan celah bagi seseorang untuk memperoleh strata sosial yang lebih baik. Contoh lainnya, stratifikasi sosial ini ada pada masyarakat Hindu-Bali. Meskipun berlaku pada sistem kasta, namun saat ada kasta rendah yang mampu berprestasi secara pendidikan atau ekonomi maka memungkinkan dirinya untuk naik ke pelapisan atau strata yang lebih tinggi.
Faktor Penyebab Stratifikasi sosial adalah pembedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang mengakibatkan adanya kelas-kelas sosial yang berbeda secara hierarki. Stratifikasi sosial muncul karena adanya suatu hal yang dianggap berharga atau penghargaan dalam masyarakat. Hal tersebutlah yang menjadi penyebab dari terbentuknya lapisan-lapisan sosial yang ada dalam masyarakat. Stratifikasi sosial merupakan fenomena yang umum dalam setiap masyarakat sosial. hal ini terjadi karena setiap kelompok sosial memiliki cara pandanga dan nilai-nilai yang berbeda mengenai apa yang dianggap berharga dan apa yang dianggap sebuah pencapaian.
Dalam konteks ini, stratifikasi sosial menciptakan struktur yang mempengaruhi interaksi sosial, distribusi sumber daya dan kesempatan hidup individu. Masyarakat biasanya terbagi menjadi kelas tinggi, kelas menengah dan kelas rendah yang masing-masing memiliki hak dan kewajiban yang berbeda. Berikut adalah penjelasan mengenai adanya stratifikasi sosial dalam masyarakat dan faktor-faktor penyebab terjadinya adanya lapisan-lapisan sosial yang terjadi dalam masyarakat : 1. Ekonomi Kekayaan dan sumber daya ekonomi adalah faktor utama penyebab yang mempengaruhi stratifikasi sosial. Individu atau kelompok yang memiliki lebih banyak harta dan kekayaan cenderung memiliki status sosial yang lebih tinggi. 2. Pendidikan Pendidikan sangat berpengaruh penting dalam adanya proses lapisan sosial dalam masyarakat. Tingkat pendidikan yang diperoleh seseorang juga berkontribusi pada stratifikasi sosial dan pendidikan yang lebih tinggi seringkali membuka peluang untuk pekerjaan yang lebih baik dan status sosial yang lebih tinggi dari sebelumnya. Seseorang yang berhasil meraih gelar pendidikan yang tinggi akan sangat dihormati dalam lingkungan masyarakat sekitar. 3. Kekuasaan Pengaruh adanya lapisan sosial dalam masyarakat tak lepas dari pengambilan sebuah kekuasaan, termasuk kekuasaan politik juga dapat menjadi faktor yang penting sebagai penyebab terjadi stratifikasi sosial. Kelompok atau individu yang memiliki kekuasaan politik cenderung akan memiliki akses yang lebih baik terhadap sumber daya dan kesempatan untuk mendapatkan pandangan tertentu dari masyarakat sekitar. Tak jarang mereka akan sangat dihormati di lingkungan sosial karena gelar dan kekuasaannya dalam dunia politik. 4. Budaya dan nilai-nilai sosial Tak bisa dihindari bahwasannya nilai-nilai dan norma yang dianut oleh masyarakat dapat mempengaruhi stratifikasi sosial yang ada dalam masyarakat. Misalnya, masyarakat yang menghargai prestasi dan inovasi mungkin akan mendapatkan status sosial yang lebih tinggi dari sebelumnya karena seorang tersebut berhasil mencapai sebuah penghargaan dalam bidang tersebut. 5. Faktor demografis Faktor demografis juga tidak dapat dihindari dari penyebab adanya lapisan sosial dalam masyarakat sekitar. Aspek seperti ras, etnisitas, dan jenis kelamin juga mempengaruhi adanya stratifikasi sosial yang terjadi dalam masyarakat. Dalam banyak masyarakat, kelompok tertentu mungkin akan mengalami diskriminasi yang mengakibatkan posisi sosial yang lebih rendah. Hal ini diakibatkan terkadang masyarakat mendiskriminasi orang yang dirasa tidak sesuai dengan ras atau etnis yang ada dalam lingkungan mereka. Contohnya, etnis Tionghoa yang tak jarang mendapatkan rasisme dari warga lokal karena dianggap berbeda dan dianggap bukan merupakan suku asli dari Indonesia. 6. Sejarah dan tradisi Sejarah dan tradisi suatu masyarakat juga berperan dalam pembentukan stratifikasi sosial yang ada dalam masyarakat sekitar karena hal sejarah dan tradisi tidak bisa lepas dari lingkungan sosial dan kemasyarakatan. Misalnya, sistem kasta di beberapa budaya yang telah ada selama berabad-abad ini menciptakan sebuah stratifikasi sosial yang sulit untuk diubah. Dari penjelasan diatas, maka dengan memahami adanya stratifikasi sosial dan faktor-faktor penyebabnya kita mampu menganalisis dinamika sosial yang ada dalam masyarakat sekitar dan bagaimana hal ini dapat mempengaruhi kehidupan individu dan kelompok. Perbedaan ini menjadi bagian dari sistem sosial yang lebih besar, menciptakan perbedaan hak, kewajiban dan tanggung jawab sosial antara individu dan kelompok.
Kesadaran kelas
Kesadaran kelas adalah pemahaman individu mengenai posisi mereka dalam sebuah struktur sosial yang ada dalam masyarakat sekitar. Kesadaran ini dapat mempengaruhi cara individu berinteraksi dengan orang lain dan bagaimana mereka dapat melihat diri mereka dalam sebuah hubungan sosial yang ada dalam masyarakat. Dalam konteks stratifikasi sosial, kesadaran akan kelas-kelas sosial dapat membantu individu untuk memahami dan menghadapi tantangan yang berkaitan dengan status sosial mereka, sehingga mereka akan mengerti dan memahami bagaimana kondisi dan seperti apa kelas mereka, supaya juga tidak terdapat diskriminasi terkait hal hal yang dirasa tidak biasa ada dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Kesadaran kelas merupakan kemampuan suatu individu atau kelompok untuk mengenali dan memahami posisi mereka dalam hierarki sosial yang termasuk dalam pemahaman tentang bagaimana status sosial, ekonomi dan politik dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari serta bagaimana mereka dapat berinteraksi dengan kelas sosial yang lainnya. Terdapat pula unsur-unsur kesadaran kelas, sebagai berikut: 1. Identifikasi kelas Seorang individu atau kelompok dapat mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari kelas tertentu, misalnya kelas pekerja, kelas menengah dan kelas atas yang ada di lapisan sosial masyarakat. Identifikasi ini sering kali didasarkan pada faktor-faktor seperti pekerjaan, pendidikan, pendapatan dan suatu pencapaian oleh seseorang. 2. Pemahaman terhadap ketidaksetaraan Kesadaran kelas juga mencakup tentang bagaimana ketidaksetaraan dalam masyarakat itu ada dalam setiap lingkungannya. Setiap individu menyadari bahwa tidak semua orang memiliki akses yang sama terhadap sumber daya, kesempatan dan hak yang sama. 3. Solidaritas Kelas kesadaran kelas dapat mendorong solidaritas di antara anggota kelas yang sama ketika individu menyadari bahwa mereka memiliki pengalaman dan tantangan yang serupa, mereka cenderung lebih bersatu untuk memperjuangkan kepentingan bersama. Dari penjelasan di aras pentingnya kesadaran kelas terhadap bagaimana cara kita bisa memposisikan diri dalam lingkungan dan strata sosial yang ada dalam masyarakat. Dengan memiliki kesadaran akan kelas sosial individu dapat lebih memahami posisi mereka untuk berinteraksi dengan kelas yang lainnya, serta berpartisipasi dalam perjuangan untuk keadilan sosial. kesadaran tidak hanya mempengaruhi oleh individu tetapi juga dapat berdampak pada perubahan sosial yang lebih luas. Kesimpulan Stratifikasi sosial adalah bagian integral dari kehidupan masyarakat yang kompleks.
Memahami stratifikasi sosial dan kesadaran kelas sangat penting untuk menjaga keharmonisan dalam interaksi sosial. Dengan menghilangkan diskriminasi berdasarkan status sosial, masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang lebih adil dan harmonis bagi semua anggotanya. Secara keseluruhan, stratifikasi sosial adalah fenomena yang kompleks yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk interaksi sosial, distribusi sumber daya, dan dinamika kekuasaan. Memahami stratifikasi sosial adalah kunci untuk menganalisis isu-isu sosial dan ekonomi yang ada dalam masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI