belum selesai dia menaiki motor berwarna merah yang ku siapkan untuk membawanya pergi sore itu,
terlihat wajah indah itu mulai memucat, bibirnya tak sebasah 10 menit yang lalu.
"jangan khawatir, aku baik-baik aja", gumamnya meyakinkan bimbang hati ku..
***
entah kenapa hatinya berontak ingin melihat matahari terbenam hari itu.
ku penuhi impian nya tanpa ku tau, itu adalah hari terakhir ku berbisik kata cinta.
dari punclut Bandung, jam 6 sore..
duduk disebuah bongkah ranting besar, ku lihat dia menikmati indah matahari yang mulai tersembunyi.
ku kecup keningnya, begitu dingin tubuh itu, dia tersenyum dan berkata : "aku selalu sayang ma kamu, matahari memang hilang, tapi akan muncul lagi, begitu juga dengan cinta ku, jangan nangis yah".
perlahan malam menjemput, begitu juga Tuhan...
penyakit leukimia yang mengerogoti tubuhnya hingga sisa nafas sore itu, itulah kata terakhir yang dapat ku rasakan lewat nafasnya.