Mohon tunggu...
Key Raditya
Key Raditya Mohon Tunggu... -

tak semudah menyapa pagi, menitik gumulan melupakan bayangan..\r\nmasih dalam rancangan mimpi ku, untuk dapat melihat pelangi dimata mu.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Untuk Bidadari Surga dan Hatiku

25 Februari 2012   07:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   09:42 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

belum selesai dia menaiki motor berwarna merah yang ku siapkan untuk membawanya pergi sore itu,

terlihat wajah indah itu mulai memucat, bibirnya tak sebasah 10 menit yang lalu.

"jangan khawatir, aku baik-baik aja", gumamnya meyakinkan bimbang hati ku..

***

entah kenapa hatinya berontak ingin melihat matahari terbenam hari itu.

ku penuhi impian nya tanpa ku tau, itu adalah hari terakhir ku berbisik kata cinta.

dari punclut Bandung, jam 6 sore..

duduk disebuah bongkah ranting besar, ku lihat dia menikmati indah matahari yang mulai tersembunyi.

ku kecup keningnya, begitu dingin tubuh itu, dia tersenyum dan berkata : "aku selalu sayang ma kamu, matahari memang hilang, tapi akan muncul lagi, begitu juga dengan cinta ku, jangan nangis yah".

perlahan malam menjemput, begitu juga Tuhan...

penyakit leukimia yang mengerogoti tubuhnya hingga sisa nafas sore itu, itulah kata terakhir yang dapat ku rasakan lewat nafasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun