Mohon tunggu...
Ferry Abu Qaswa
Ferry Abu Qaswa Mohon Tunggu... wiraswasta -

hanya ingin hidup berakhir dalam keadaan yang baik dan suci

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel “Three Sahabat” (4a)

24 September 2014   17:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:42 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapakah Pelakunya? Pak Soedirman dan SMA Budi Utomo

Meskipun libur sekolah, desas-desus tentang sidang istimewa yang akan menghadirkan Amin dan Ramadhan sangat heboh dibicarakan oleh para siswa-siswi SMU Budi Utomo, baik lewat telpon, sms, bbm, jejaring sosial atau ketika mereka bertemu atau ketika mereka berkumpul.

Mereka mengetahui tentang sidang istimewa tersebut, karena Kepala Sekolah secara resmi mengumumkannya. Juga ada pemberitahuannya di mading sekolah.

Sebenarnya mereka telah menduga pelakunya adalah Gayus dan Eko. Karena tigaminggu sebelum kejadian, sebelum ulangan umum tengah semester mereka berdua dihukum Pak Soedirman membersihkan wc kantor dan wc siswa selama tiga hari diawasi langsung oleh beliau.

Mereka dihukum karena tidak mengikuti upacara bendera selama tiga minggu berturut tanpa alasan yang jelas dan bisa dipertanggung jawabkan. Katanya mereka terlalu asik main gameonline sampai larutmalamsehingga bangun terlambat. Akhirnya terlambat juga mengikuti upacara bendera yang selalu dilaksanakan setiap senin pagi.

Selain itu mereka berdua terkenal sangat nakal, suka jahil dan suka mengganggu baik siswa maupun siswi diSMABudi Utomo. Terkenal sebagai premannya sekolah.

Peraturan itu dibuat Pak Soedirman Kepala Sekolah. Pak Soedirman memang keras dan sangat disiplin orangnya. Untuk upacara bendera dilaksanakan setiap hari senin dan harus tepat waktunya, pukul 7.30 pagi. Jadi semua guru, siswa dan perangkat sekolah harus tiba minimal 5 menit sebelum upacara bendera dimulai, karena pukul 7.25 pintu gerbang sekolah sudah harus ditutup.

Bila ada yang datang terlambat lewat pukul 7.25 pagi, tidak boleh mengikuti upacara bendera. Pintu gerbang satu-satunya jalan untuk menuju sekolah sudah ditutup satpam sekolah, kemudian namanya akan dicatat di buku orang-orang yang terlambat mengikuti upacara sekolah setelah upacara selesai. Bila terlambat tiga minggu berturut-turut atau lima kali tanpa berturut-turut, hukumannya adalah apa yang diterima Gayus dan Eko tersebut. Jadi semua orang yang ada di SMA Budi Utomo tidak ada yang main-main dalam masalah upacara bendera ini.Mereka berusaha keras untuk mengikutinya.

Pak Soedirman memang sangat konsisten dengan peraturan yang beliau buat sendiri. Pernah suatu hari beliau terlambat datang untuk mengikuti upacara bendera. Beliau tidak mau memimpin upacara bendera, walaupun sudah dipinta Pak Nazarudin Wakil Kepala Sekolah dan beberapa orang guru senior. Bahkan satpam sekolah membuka pintu pagar sekolah agar beliau masuk. Tapi beliau tidak mau masuk. Beliau memerintahkankepada satpam sekolah untuk mengunci pagar kembali dan beliau memberi isyarat dengan tangan agar Pak Nazarudin untuk memimpin upacara bendera. Setelah upacara bendera selesai, beliau meminta agar namanya dicatat sebagai orang yang tidak mengikuti upacara. Itulah Pak Soedirman orangnya sangat disiplin, keras dan konsisten terhadap peraturan yang beliau buat sendiri.

bersambung ...

sebelumnya

(1a) (1b) (1c) (2a) (2b) (2c) (3)

selanjutnya (4b)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun