Mohon tunggu...
Kevin Nugraha
Kevin Nugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa -

kata adalah senjata!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Dialektika Tambang: Antara Kabel, Panci dan Hal-hal Otentik Kehidupan Lainnya

5 November 2016   16:01 Diperbarui: 5 November 2016   16:21 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumen publikasi (situs web resmi perusahaan)

“Hidup-hidupilah (sumber daya) tambang, namun jangan cari penghidupan didalamnya”

 –pencari surplus-

Tambang kehidupan bukan sekedar sebuah struktur kalimat penjelas biasa, namun ada esensi didalamnya. Tanpa merasa pamrih, tambang ternyata tidak bisa lepas dari kehidupan kita, dari handphone yang dikantong , laptop di depan kita, piala lomba makan kerupuk tujuhbelasan,gagang pintu, colokan charger, minyak kompor ,kabel listrik tipi, aspal hitam di jalan , retsleting di bawah ,motor untuk ngebonceng si dia, panci emak tersayang,hmm .. ada lagi ?

Berhubung saya pernah menyempatkan (sebenarnya kewajiban misi suci sih) ke suatu jobsite tambang, maka bolehlah berbicara tentang apa yang dilihat dan diterawang .Karena melihat langsung ke lapangan seyogyanya akan mengubah kerangka definisi yang diciptakan oleh media kepada realita yang ada sebenarnya sehingga saya merasa tergerak mengalirkan insight saya barangkali saya bisa mengkontaminasi pemikiran, ralat: bisa ada pandangan baru . Dan memang benar, persepsi berubah ketika melihat langsung ke lapangan.

Entah mengapa ketika berbicara tambang, suatu keniscayaan pikiran tersugesti sempurna melambung jauh kearah negatif mengenai pengrusakan lingkungan, pemberdayaan SDM yang asimetris, maupun pembagian saham oleh mama minta pulsa (?) .Baik, sebenarnya artikel ini tidak akan membahas apa apa, apalagi mengenai kajian mendalam akar permasalahan barusan karena ilmu kurang terverifikasi (apalagi status kompasianer yang belum juga #tsahh), apalagi kantong yang mulai defisit namun hanya sekedar melihat kondisi eksisting yang bisa dibenturkan dengan kondisi ideal sehingga dapat dilihat gap yang ada untuk diisi dengan keistiqomahan. okesip.

Pembukaan

Cikal bakal pertambangan di Indonesia sudah ada sejak pengolahan metal-metal di kerajaan-kerajaan untuk membuat keris, kemudian batu untuk Borobudur dan lainnya. Namun secara sistematis dan menggunakan teknologi, dimulai di daerah Sumatera Barat, batubara ombilin pada 1892. Pada 1967 pertambangan Indonesia mulai menunjukkan taringnya dengan masuknya perusahaan tambang internasional.

Jelas, sejak dahulu kala memang menambang bahan metal dll tersebut merupakan pioner dalam penggerak kehidupan, bagaimana bila empu-empu kita enggan mengambil metal di alam, barangkali bukan keris tapi hanya kayu yang diukir. Bagaimana bila batu enggan diberdayakan ,maka ke-estetikaan Indonesia yang kaya akan candi juga kurang otentik. Hasil hasil tambang sangat bermanfaat dari langsung sampai tidak langsung, barang hasil tambang seperti perak ,tembaga, emas,timah , bauksit dan barang lainnya punya peran tersendiri di negara ini. Sebagai peng#hijrah peradaban dari kuno hingga modern, dari segi material. Tambang untuk kehidupan.

Good Mining Practice

Pemikiran konsep zero waste adalah pendekatan serta penerapan sistem pengolahan sampah secara terpadu sehingga dapat mengurangi volume sampah sesedikit mungkin. Perusahaan tambang mulai menerapkan sistem ini (apa memang dari dulu?) , dari produksi menjadi overburden untuk pembuatan tanggul, kemudian tailingnya dimanfaatkan untuk campuran semen menjadi beton, kemudian sampah tidak langsungnya seperti ban haul truck bekas dimanfaatkan menjadi bendungan, minyak jelantah di area kota pertambangan dimanfaatkan menjadi bio-fuel. Sehingga dari hulu sampai ke hilir dipikirkan manfaat pengolahannya, walau ada yang luput dari pengolahan. hoho.

Dr. Aryo Prawoto Wibowo selaku akademisi menjelaskan setiap perusahaan harus menerapkan good mining practice berbasis  lingkungan serta tidak ada usaha pertambangan yang tidak merusak lingkungan, “Mohon maaf, saya harus bilang bahwa semua pertambangan itu harus merusak lingkungan”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun