Manusia memiliki sebuah dasar pemikiran yang disebut dengan pola pikir sementara itu pola pikir dapat dipengaruhi oleh aliran-aliran filsafat yang bisa memengaruhi pola pikir tersebut. Lalu apakah pola pikir itu ? Mindset (Pola pikir) adalah cara menilai dan memberikan kesimpulan terhadap sesuatu berdasarkan sudut pandang tertentu. Pola adalah bentuk atau model. Dengan demikian pola pikir itu sebenarnya adalah bentuk pikir atau cara kita berpikir yang disebut “ Mindset “.Â
Dibawah ini saya sudah merangkum beberapa contoh aliran Filsafat yang dapat memengaruhi Mindset "Pola Pikir" manusia.
Pembahasan ini saya rangkum menggunakan bahasa saya sendiri, kalau ada kekurangan dalam bahasa saya dan penulisannya mohon di maafkan... Selamat membaca...
1. Rasionalisme
Rasionalisme merupakan aliran filsafat yang berpegang teguh pada akal, orang-orang dengan pola pikir seperti ini lebih mengandalkan akal mereka sebagai pedoman dan cara untuk mencari jalan keluar dari suatu masalah.
Menurut aliran ini, Pengetahuan dapat di cari dengan pemikiran yang logis dan mengukur sebuah pengetahuan dengan pemikiran yang logis.
2. Empirisme
Aliran ini berbeda dengan Aliran Rasional, Aliran Impirisme lebih mengandalkan Indrawi untuk menentukan kebenaran (Yang dimaksud dengan Indrawi adalah sebuah pembuktian menurut apa yang kita lihat, dengar dan kita rasakan) bahkan aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan dapat diperoleh melalui pengalaman dan perantaraan indera. Kebenaran berdasarkan pengalaman berhasil membawa pengaruh terhadap bidang hukum dan hak asasi manusia.Â
3. Positivisme
Positivisme adalah sebuah aliran yang bersifat Faktua atau mengandalkan fakta-fakta sebagai dasar dari kebenaran itu. Aliran ini tidak mempercayai sesuatu diluar fakta yang ada, Positivisme mendapatkan persetujuan untuk berupaya dalam membuat aturan bagi manusia dan alam.
4. Kritisisme
Kritisisme adalah aliran filsafat yang melakukan penyelidikan terhadap sebuah kasus, aliran ini lebih merujuk kepada orang-orang yang tidak langsung menyerah terhadap sebuah kasus baru. Orang-orang yang menganut aliran Kritisme cenderung menentukan sesuatu dengan cara mengumpulkan fakta yang ada dari berbagai sumber dan menarik garis besar, titik itu maka akan didapati sebuah jawaban yang akan menjadi kesepakatan bersama.
 Hal tersebut menjadikan Kritisme sebagai lawan dari Aliran Raionalisme dan Empirisme, sebab untuk menentukan kebenaran, rasionalisme mengandalkan akal, sedangkan empirisme mengandalkan pengalaman.Â
5. Idealisme
Idealisme adalah sebuah aliran  yang memercayai bahwa sesuatu yang konkret hanyalah hasil pemikiran manusia.Â
Penganut Aliran ini menyebut hasil pemikiran sebagai ide atau gagasan.
Idealisme menggunakan metode Dialektik yaitu metode yang menggunakan dialog, pemikiran, dan perenungan. Aliran filsafat ini berpaham bahwa pengetahuan dan kebenaran tertinggi adalah ide-ide atau gagasan. Bentuk dari realitas adalah menginfestasikan ide karena pandangannya yag idealis.Â
6. Naturalisme
Naturalisme adalah aliran filsafat dari hasil berlakunya hukum alam fisik.Â
Menurut penganut aliran ini setiap manusia yang lahir di dunia memiliki tanggung jawab yang akan di kerjakan selama masa hidupnya, Kaum naturalis menyebut hal itu sebagai kodrat dan ntuk mempertahankan kodrat tersebut, maka diperlukan adanya pendidikan.
7. Materialisme
Materialisme adalah aliran filsafat yang menghakikatkan materi sebagai segalanya. Materialisme menekankan bahwa faktor-faktor material memiliki keunggulan terhadap spiritual dalam fisiologi, efistemologi, penjelasan histori, dan sebagainya. Menurut materialisme, pikiran (roh, jiwa, dan kesadaran) merupakan materi yang bergerak. itulah sebabnya kebanyakan penganut aliran ini menyukai perburuan harta bahkan bisa kehilangan sisi kemanusiawiannya demi mendapat yang di inginkannya tersebut.
8. Intuisionisme
Intuisionisme adalah aliran filsafat yang menganggap intuisi (naluri atau perasaan) sebagai sumber pengetahuan dan kebenaran, hal tersebut didapati ketika seseorang melakukan pemikiran dan mencoba menggali akalnya untuk keluar dari sebuah masalah, namun tak kunjung mendapati penyelesaian tersebut. Disitulah Intuisi kerap hadir, bagi beberapa orang intuisi bisa di artikan seperti subah keajaiban karena datang secara tiba-tiba.
Pembahasan ini saya rangkum menggunakan bahasa saya sendiri, kalau ada kekurangan dalam bahasa saya dan penulisannya mohon di maafkan...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H