Mohon tunggu...
Kevin Saputra
Kevin Saputra Mohon Tunggu... Lainnya - Merupakan mahasiswa aktif di jenjang strata 1 Universitas Negri Jakarta Pendidikan Sosiologi

Hobi menikmati masyarakat terutama dalam lingkup kendaraan umum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Sosial dan Perilaku Remaja: Pengetahuan dan Sikap

30 Maret 2024   14:00 Diperbarui: 30 Maret 2024   14:07 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Media sosial saat ini sudah menjadi suatu hal wajib yang dimiliki oleh setiap lapisan masyarakat, terutama pada kalangan remaja. Perkembangan Internet yang menciptakan lingkup globalisasi dunia memaksa setiap individu untuk mengikuti majunya teknologi informasi yang menciptakan suatu keterhubungan yang begitu luas pada orang-orang yang ada di dunia. Pintu informasi yang terbuka selebar-lebarnya membuat setiap orang yang dapat mengakses sosial media bisa mendapatkan informasi apapun itu, mau itu informasi baik ataupun informasi buruk. 

Berbagai keragaman yang ada di dunia menyatu dalam sosial media yang mana setiap orang bisa mengakses dan mengupload apapun yang mereka pikir itu menarik untuk diri mereka sendiri dan juga orang lain. Hal-hal yang mengandung kebebasan inilah yang membuat setiap orang bisa mengetahui apapun informasi itu, sehingga mudahnya akses internet ini menciptakan suatu pengetahuan yang lebih luas akan dunia yang sebelumnya hanya sebatas dari bacaan maupun angan semata. Kehidupan manusia, keadaan dunia, hiburan, serta nasib seseorang, dapat dijumpai banyak dalam sosial media.

  Di samping itu, media sosial juga merupakan sebuah wadah untuk berekspresi, setiap hal yang kita pendam ataupun kita pikirkan dapat kita tuang dengan mudah ke dalam sosial media, setiap bahasa, tutur kata yang bisa dengan bebasnya kita ungkapkan kepada orang banyak dan mendapatkan berbagai macam atensi yang membangun suatu pandangan akan seseorang dalam melakukan kegiatan sosial dalam media internetnya. Kebebasan mengungkapkan pendapat ini bisa menjadi suatu hal yang membangun perspektif seseorang yang mengikuti suatu trend tersebut. 

Meskipun dalam sosial media terdapat berbagai macam standar komunitas, namun hal itu tidak membatasi kebebasan setiap orang yang menggunakan media sosial dalam mengungkapkan ekspresinya, baik dengan cara yang benar ataupun cara yang salah, konsumsi dari konten-konten yang ditunjukkan kepada masyarakat luas dapat mempengaruhi setiap individu yang melakukan kegiatan bersosial media ini. Dalam hal ini tentu sudah sepakatnya kita menggunakan sosial media dengan sebijak-bijaknya baik dengan tanggung jawab diri sendiri maupun dengan pantauan orang lain.

  Dalam perspektif ini terutama para remaja yang masih mencari jati dirinya dalam berbaur dan menyatu terhadap kehidupan masyarakat luas dapat merasakan dampak yang diberikan langsung oleh penggunaan sosial media. Setiap konten yang terkandung dalam sosial media akan mempengaruhi bagaimana tumbuh kembang seseorang, terutama remaja yang masih mencari validasi bagaimana dirinya harus bertindak dan berperan di dalam lingkup masyarakat. Labilnya usia remaja dalam mau alah setiap hal yang mereka dapatkan membuat sosial media saat anakan sebuah hal yang cukup campur aduk bagi mereka yang terpaku oleh algoritma yang disediakan oleh media sosial tersebut. 

Dampak negatif dan positif pun ditebarkan dari media sosial, dari kegiatan amal, pengumpulan dana, hingga bantuan kemanusia, serta penipuan, modus kejahatan, begitu juga ancaman, bisa didapatkan di dalam sosial media. Para remaja yang mendapati hal-hal ini terkadang masih belum bisa mengolah sendiri informasi yang mereka dapatkan, namun kembali lagi kepada bagaimana seseorang itu menggunakan sosial media, dengan bijak kah ataukah hanya sekedar untuk bersenang-senang tanpa menyaring apapun yang ada di dalam hal jalannya sehingga menimbulkan suatu efek jangka panjang bagi diri mereka sendiri maupun bagi orang lain.

Menanggapi pada informasi yang diterima

  Media sosial penuh akan informasi yang disajikan oleh setiap orang di belahan dunia manapun, informasi yang ditujukan pada sosial media ini memiliki berbagai macam maksud dan tujuan tertentu. Informasi-informasi ini bisa mengandung hal yang baik ataupun buruk, bergantung pada bagaimana seseorang yang menyebarkan informasi tersebut menggunakannya sebagai suatu alat ataupun sekedar membagian informasi saja. Remaja yang masih berada dalam masa pengembangan diri akan mencoba menangkap setiap informasi yang ia dapatkan pada sosial media, kemudian mereka saring dan percayai dengan percaya diri yang tinggi sembari merasa penasaran, apakah ini adalah hal yang bagus atau tidak bagi diri mereka.

  Berbagai informasi yang mereka dapatkan pun berkat ekspresikan kembali pada bagaimana mereka menggunakan setiap informasi-informasi yang mereka dapatkan, terpengaruhnya bagaimana cara kerja pemikiran para remaja dalam menanggapi akan sesuatu keadaan yang mana mereka dihadapkan langsung pada berbagai macam informasi syarat dia langsung kepada diri mereka dalam sosial media. Dari adanya rasa penasaran dan percobaan dalam menanggapi berbagai akses informasi yang mereka dapat sosial media, tanggapannya bagi para remaja tentu akan berbeda-beda tergantung bagaimana kondisi mereka.

*Lingkungan Pertumbuhan

Sebagai suatu organisme masyarakat, remaja yang mendapatkan bimbingan langsung oleh keluarga maupun dari tingkat masyarakatnya sendiri akan menunjukkan bagaimana tanggapan mereka akan suatu informasi yang mereka peroleh dari sosial media, tanggapan-tanggapan yang sesuai dengan tempat mereka tumbuh dan mengolah informasi yang didapatkan dari sumber-sumber priemer dan sekunder yang ada di sekitar mereka sebelum terjun ke dalam sosial media.

*Pendidikan

Bentuk pendidikan yang para remaja dapatkan juga akan mempengaruhi bagaimana tindakan mereka dalam menanggapi setiap informasi yang ada pada sosial media, didikan yang telah diberikan terlebih dahulu sebelum mulai siap untuk mencari jati diri sendiri akan membentuk suatu pola pikir yang menuntun mereka dalam mengolah informasi pada sosial media.

*Kepercayaan diri sendiri

  Kepribadian yang terbentuk pada suatu individu adalah hal yang telah mereka dapatkan sejak lahir, kepribadian yang menentukan bagaimana sikap mereka dalam menanggapi hal-hal yang masuk ke dalam diri mereka adalah suatu bentuk dari kesiapan mereka dalam menerima berbagai informasi yang akan mereka dapatkan pada kehidupannya, termasuk juga bagaimana mereka akan mendapatkan setiap informasi pada sosial media, maka reaksi psikologis dari suatu individu remaja itu akan bertindak dalam menanggapi setiap informasi yang ada.

  Hasil dari pengetahuan yang mereka dapatkan dari sosial media dapat menjadi suatu penopang yang mana sesaat tentu akan diperlukan pengetahuannya mereka tersebut. Menambahkan suatu pemahaman akan hal-hal di luar dari apa yang diketahui oleh remaja dengan mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dari manapun bergantung pada jelek baiknya informasi tersebut, para remaja akan belajar memahami dan mengolah bagaimana suatu informasi yang mereka dapat itu bekerja pada lingkup kehidupannya saat itu juga maupun kelak ketika ia dewasa. Bergantung dari informasi mereka dapatkan juga ini akan mempengaruhi bagaimana ia bertindak.

Implikasi dari Dampak media sosial

  Setiap hal yang didapatkan dan diperoleh oleh manusia akan diproses dan akan membentuk suatu kepribadian dari invite tersebut secara tidak langsung, para remaja yang mendapatkan informasi yang begitu banyak dari sosial media akan secara langsung mengubah bagaimana cara mereka dalam bertindak dan bersikap sesuai dengan apa yang mereka yakini dan pahami, oleh karena itu sebenarnya pengawasan akan penggunaan sosial media bagi para remaja adalah hal yang cukup penting. 

Namun banyak para remaja, bahkan anak-anak sekalipun dibiarkan dalam menggunakan sosial media tanpa pengawasan dari pihak yang bertanggung jawab, contohnya orang tua. Banyaknya informasi dan juga beragamnya suatu pengetahuan yang didapatkan oleh para remaja di sosial media dapat sangat mudah mengubah dan manaturalisasi apa yang mereka yakini bahwa itu adalah jati diri mereka, baik itu hal yang buruk ataupun hal yang baik.

  Dalam lingkup nyata sosial media, begitu banyak bagaimana seseorang dalam berkomunikasi terutama bagi para remaja dalam sebuah postingan yang mengandung komentar, ataupun sebuah forum untuk berdiskusi khalayak banyak, mendapati berbagai macam cara dan juga ciri khas dari remaja itu sendiri dalam menanggapi suatu topik maupun hal yang telah mereka generalisasi secara pribadi. Ada yang menganggap sesuatu hal tersebut dengan santai dan juga bertutur kata sopan, ada juga yang menanggapi berbagai persoalan yang ada dengan tindakan yang tidak pantas sepenuhnya dilakukan oleh seseorang terutama bagi para remaja. Ungkapan-ungkapan yang dilontarkan oleh setiap individu ini berkesinambungan dengan apa yang telah mereka yakini bahwa mereka harus melakukan itu sebagai bentuk pernyataan diri individu itu.

  Sebagai perumpamaan, para remaja yang mencoba untuk melontarkan argumen mereka kepada suatu pembahasan yang dilakukan oleh orang-orang yang mungkin lebih tua dari mereka, namun ungkapan pendapat yang mereka sampaikan itu dengan cara yang tidak sopan dan bisa saja menyakiti hati seseorang di awal dengan playing victim akan pembahasan topik tersebut. Namun di sisi lain juga ada yang berpendapat dengan cara yang sopan dan juga argumentasi yang dapat dipertimbangkan bersama orang lain serta menerima bagaimana semua pendapat yang dilontarkan oleh orang lain juga sehingga tercipta diskusi sehat.

 Tentu saja bagaimana sikap dan juga hal-hal yang dilontarkan oleh individu ini bukanlah hal yang tercipta secara langsung, namun melalui beberapa proses dari apa yang mereka alami, apa yang mereka ketahui, dan kemudian mereka rangkum sebagai cerminan diri mereka sendiri pada suatu kegiatan bersosialisasi. Beberapa faktor yang dapat dijadikan anggapan membentuk tindakan seseorang seperti berikut:

*Apa Yang Dilihat

Beragam konten yang ada dalam sosial media tentu memiliki target pasar sendiri, konten yang mengandung unsur-unsur kekerasan ataupun hal yang tidak sopan pada umumnya apa yang ditunjukkan kepada orang dewasa, namun hal ini juga dapat mempengaruhi remaja yang kebetulan mengikuti konten-konten tersebut.

*Didengar Dari Orang Lain

Konten yang tersebar pada sosial media tidak hanya merujuk pada suatu gambar yang memiliki nilai ketertarikan, namun juga berbagai macam media lain yang juga dapat mempengaruhi suatu individu yang mengonsumsinya, seperti musik, video.

*Menirukan Tindakan

Hal-hal yang telah didapat oleh suatu individu, makanya di video tersebut akan memproses dan melakukan kembali dengan apa yang mereka rasa itulah hal yang bagus. Tindakan-tindakan yang ada pada sosial media yang mempengaruhi para remaja dapat diikuti dengan tanpa menyaring terlebih dahulu akan tindakan apa yang mereka lakukan, bahkan seringkali hal itu dapat mencelakakan diri mereka sendiri.

  Perilaku-perilaku yang tercermin atas bagaimana seseorang, terutama remaja yang mendapati suatu pengetahuan ataupun pelajaran yang dapat mempengaruhi hidupnya pada sosial media secara tidak sadar membentuk bagaimana remaja tersebut bertindak dan berperilaku baik pada kehidupan nyata, maupun pada etika dalam bermedia sosialnya. 

Kebanyakan dari hal tersebut mengandung lebih banyak hal-hal negatif yang menjerumuskan kepada hal yang tidak benar pada remaja tersebut, namun tidak sedikit juga hal-hal yang positif yang didapat dari bersosial media yang mana juga dapat membimbing bagaimana sikap seseorang dari konten-konten yang diberikan. Pengawasan serta bagaimana orang-orang sekitar dalam mengontrol kegiatan para remaja di media sosial adalah hal yang perlu ditekankan lebih dalam untuk mencegah penyalahan penggunaan media sosial yang seharusnya. 

Namun di sisi lain terkadang kita mendapati para orang tua yang bertanggung jawab dalam pengawasan justru lebih terjerumus jauh dikarenakan kurangnya pengetahuan yang dimilikinya. Kunci untuk bagaimana menghadapi tantangan-tantangan yang ada dalam bentuk sosial media kepada remaja dan juga pada umumnya seluruh masyarakat adalah salah mengingatkan dan mencegah akan hal-hal yang buruk yang bisa saja menghasilkan hal negatif pada diri sendiri dan orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun