Mohon tunggu...
Kevin anandaputra
Kevin anandaputra Mohon Tunggu... Lainnya - Hanya seorang pemimpi

Mahasiswa Universitas Siber Asia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

LOTS Vs HOTS di Masa Pandemic Covid-19

29 Juli 2021   21:36 Diperbarui: 29 Juli 2021   22:06 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejatinya berita hoax merupakan media berita bohong yang sengaja dibuat untuk mencapai tujuan tertentu. Berita palsu yang dibuat tidak jarang digunakan sebagai alat untuk mengadu domba, menyebarkan fitnah, bahkan sampai mencemarkan nama baik seseorang ataupun kelompok tertentu. Dengan adanya informasi palsu ini tentu saja akan menimbulkan keresahan, kepanikan, maupun perselisihan bagi orang yang sudah terpapar oleh informasi tersebut. Berita hoax biasanya dibuat dalam bentuk-bentuk seperti berikut, yaitu:

  • Menggunakan media foto atau gambar-gambar yang sudah direkayasa sedemikian rupa, tujuannya ialah untuk memprovokasi seseorang atau kelompok tertentu
  • Membuat informasi atau berita secara berlebihan. Informasi-informasi semacam ini biasanya lebih mudah dicerna. jadi siapapun yang membacanya pasti akan mudah terperovokasi
  • Menggunakan Video untuk memberikan informasi secara nyata/real time tentang informasi yang sedang dikaitkan didalam video. Tentu dengan menggunakan media gambar video orang akan lebih percaya, karena rekam jejak dari video itu nyata, sulit untuk dimanipulasi. Tetapi ada saja oknum-oknum tertentu yang bisa membuat video hoax dengan scenario yang sudah mereka buat, jadi sekan-akan apa yang dinampakan didalam video tersebut adalah nyata adanya, padahal bagi para penonton mereka tidak tahu bahwa semua itu adalah permainan dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Bagaimana cara menghindari hoax  ?

Ada banyak cara yang dapat kita lakukan dalam mengatasi perihal ini, yaitu  :

  • Jangan mudah percaya dengan berita yang sedang viral, karena berita viral lebih mudah dicerna, karena pada dasarnya otak kita akan lebih cepat merespon sesuatu hal yang mudah dipahami. Dan juga otak kita ini akan melepaskan hormone dopamine setiap kali kita berhasil memahami pernyataan tertentu. Dopamine merupakan hormone yang bertanggung jawab atas rasa bahagia, dan positif. Oleh karena itu siapapun yang membaca atau mendengarkannya pasti akan mudah terperovokasi. Tips paling ampuh yaitu dengan cara mengkaji setiap informasi-informasi yang terkait dengan berita, melakukan analisis dan kemudian melakukan evaluasi secara detail, menelusuri Pustaka-pustaka yang terpercaya tujuannya agar berita yang menjadi topik pembahasan tersebut bisa dibedah, Apakah berita tersebut sudah dimanipulasi atau justru itu berita memang benar-benar asli. Ataukah berita ini sengaja dibuat untuk mendapatkan perhatian dari para pembacanya.
  • Hati-hati dengan narasi yang berjudul provokasi, biasanya narasi-narasi teks yang ada didalamnya sengaja dibuat untuk menarik minat dan rasa penasaran para pembacanya. Semisal seperti soal isu-isu hangat yang sedang ramai diperbincangkan. Teks-teks tersebut bisa saja diambil dari berita resminya lalu di manipulasi sedemikian rupa seakan-akan berita tersebut benar adanya. Oleh karena itu perlunya kita membilah informasi-informasi, atau mencari dari sumbernya langsung yang terkait dengan judul dari berita tersebut. Hal ini bertujuan agar tidak mudah terbujuk atau terhasut oleh berita tersebut. Karena berita hoax biasanya suka memancing emosi
  • Harus teliti lagi dalam membaca berita alasannya karena, jika saja kita membacanya setengah-setengah sudah pasti informasi yang kita dapati juga akan tidak sesuai dengan maksud sebenarnya dari berita terkait. Ini banyak sekali terjadi kepada setiap orang yang memiliki tingkat kemampuan berpikir rendah. Mereka hanya membaca dan memahami saja tetapi mereka tidak melakukan anilisis terhadap berita/informasi yang sedang mereka baca. Sehingga apa yang mereka resapi didalam informasi tersebut tidak secara keseluruhan yang mana akan menimbulkan pro dan kontra. Contoh kasus "vaksin berbahaya, menyebabkan kematian" padahal maksud dari berbahaya itu adalah berbahaya jika orang sakit datang untuk melakukan vaksinisasi

Lalu, Apa hal yang harus dilakukan sekarang ini  ?

Untuk masa kini dan masa-masa yang akan datang tentu saja yang menjadi kekuatan utama kita dalam menaklukan salah satu fenomena tersebut ialah dengan kemampuan berpikir kita. Kita sudah harus bisa membuat keputusan sendiri, membuat strategi atau perecanaan yang matang sebelum melakukan pergerakan dan juga jangan terlalu berambisius dalam mengutarakan pendapat. Karena ada beberapa orang yang menganggap dirinya cukup pintar dan memiliki wawasan yang luas, akan tetapi dia tidak tau bahwa apa yang dia sampaikan melalui materinya itu adalah hasil dari pemikiran orang lain, jadi istilahnya dia hanya men-copy paste hasil pemikiran orang lain.

Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa setiap kali otak kita berhasil memahami atau mengetahui sesuatu hal, pada saat itu otak kita akan melepaskan satu hormone dopamine yang mana hormone ini bertanggung jawab atas rasanya senang, bahagia, dan juga rasa positif dari dalam diri kita. Maksud dari pernyataan diatas ialah Ketika rasa bahagia itu telah mengontrol diri seseorang kemungkinana besar seseorang itu akan cenderung lupa dengan kondisi dan suasana. Contoh umum yang sering terjadi, Ketika seseorang itu terlalu bahagia dia akan lebih kurang produktif alasannya karena dia sudah mengalami perasaan puas yang mendalam. Dampaknya, kemampuannya bisa cenderung melambat dan menjadi lebih santai dalam melakukan sesuatu hal.

Opini pribadi

Kemampuan berpikir adalah kunci utama dalam menyelesaikan berbagai macam persoalan. Disamping itu, kemampuan berpikir ini juga harus dibarengi dengan kondisi mental yang sehat, karena jika kekuatan mental kita tidak kuat otomatis juga akan berpengaruh terhadap cara berpikir kita. Kemampuan berpikir tidak hanya sekedar Mengetahui, Memahami, dan Menerapkan saja tetapi Mengingat, Memahami, Menganalisis, melakukan Evaluasi, dan Mencipta/create. Dari pernyataan tersebut mengartikan bahwa setiap kali kita diperhadapkan oleh satu contoh masalah, sudut pandang kita terhadap permasalahan tersebut tidak boleh hanya sebalah saja melainkan seluruh bagian dari masalah tersebut. Pemikiran semacam itu dinamakan dengan HOTS atau Higher order thinking skills.

Mengapa Higher order thinking skills itu sangatlah penting dalam perkembangan IPTEK?, di era yang sudah canggih seperti sekarang ini semua jenis aktivitas yang kita lakukan tidak lepas dari teknologi contohnya, penggunaan internet pada ponsel pintar untuk belajar online, atau computer dan laptop yang digunakan sebagai sarana untuk melakukan pekerjaan. Dengan adanya teknologi-teknologi tersebut maka, kita dituntut untuk selalu berinovatif dan berinovasi agar tidak tertinggal jauh dengan orang lain dan bahkan juga negara lain.

Saat ini, semua orang berlomba-lomba ingin menjadi yang teratas. Apapun akan mereka lakukan demi menjadi yang terbaik, termasuk membuat berita hoax untuk mendapatkan keuntungan darinya. Jadi kita yang ingin bersaing dengan orang-orang lain pun juga harus memiliki kemampuan HOTS, sudah jelas tujuannya adalah supaya kita tidak tertinggal dan tidak terjebak oleh kemusliatan teknologi yang sudah serba canggih seperti sekarang ini terkhususnya teknologi di bidang Informasi. Negara Indonesia perlu melakukan peningkatkan kualitas Sumber daya manusia agar dalam persaingan global Indonesia tidak tertinggal, Karena kekuatan IPTEK yang dimiliki oleh negara kita masih sangat jauh dengan apa yang diharapkan dijaman modernisasi seperti sekarang ini. Oleh karenanya setiap individu harus mempunyai kemampuan kognitif yang mumpuni dalam hal analisis, evaluasi, dan penciptaan hal-hal baru

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun