Mohon tunggu...
KEVIN MUBAROK
KEVIN MUBAROK Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyusun kata" menggunakan logika

Selanjutnya

Tutup

Diary

Keluh Kesah Mahasiswa Tingkat Akhir

13 Juni 2023   21:48 Diperbarui: 13 Juni 2023   21:52 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

KELUH KESAH MAHASISWA TINGKAT AKHIR

Mahasiswa merupakan sebutan bagi seseorang yang tengah berjuang untuk menempuh pendidikan pada jenjang perguruan tinggi dalam jenjang pendidikan menengah yang mencangkup program sarjana, diploma, dan magister. Mahasiswa merupakan salah satu penentu dalam terjadinya proses belajar mengembangkan daya pikir seseorang dan tindakan perilaku. Dalam proses kegiatan belajar ini merupakan kegiatan yang paling pokok, dimana pada proses ini akan menentukan berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan dari pendidikan yang bergantung kepada bagaimana proses belajar mahasiswa. Dalam mewujudkan dedikasi tersebut, sebagai mahasiswa dituntut untuk aktif di dalam maupun di luar kelas. Hal ini, guna untuk mengembangkan daya pikir, keterampilan dalam mengasah soft skill baik itu public speaking dalam proses belajar, maupun dalam mengembangkan potensi kemampuan yang dimiliki oleh dirinya sendiri selama masa perkuliahan.

Dalam dunia perkuliahan sangatlah berbeda dengan yang lain seperti dunia sekolah. Pada awal semester dunia perkuliahan sangatlah menyenangkan banyak hal baru yang banyak ditemukan di awal semester seperti, teman baru, suasana baru serta hal-hal baru yang sudah diperoleh di awal-awal perkuliahan. 

Memasuki fase semester 2, 3, 4 mulai banyak tugas serta deadlinenya, dan kegiatan keorganisasian yang membuat mahasiswa sedikit mengeluh. Memasuki pertengahan semester 5 dan 6 mulai muncul berbagai masalah diantaranya tugas semakin banyak, sering begadang, pola makan tidak teratur, kondisi tubuh sedikit tidak memungkinkan atau harus dipaksakan untuk tetap sehat selama perkuliahan berlangsung. Kemudian masuk di fase-fase semester akhir yakni, semester 7 dan 8, dimana fase ini merupakan puncak dari dunia perkuliahan, seperti magang, dan skripsi atau tugas akhir. 

Pada fase ini mahasiswa lebih sering begadang, karena setiap malam harus berperang dengan pikirannya sendiri. Hal ini disebut dengan overthinking, banyak yang harus dikerjakan seperti laporan magang, bimbingan, penyusunan data skripsi maupun tugas akhir. 

Selain itu, masih banyak permasalahan-permasalahan yang akan muncul selama memasuki fase semester akhir ini seperti, orang tua yang menginginkan anaknya agar cepat menyelesaikan kuliahnya, kendala selama proses penyusunan tugas akhir, perbedaan pemahaman antara mahasiswa dengan dosen pembimbing terkait tugas akhirnya, dan masih banyak kendala lain yang nantinya mungkin bisa datang saat menyelesaikan skripsi atau tugas akhir.

Saat ini saya bisa dikatakan akan memasuki fase tersebut yaitu, mahasiswa tingkat akhir yang sedang meraba masa depan sembari menikmati selimut ketakutan menghadapi problematika kehidupan di depan mata. Jika ditelisik penyebab apa yang menggangu ketenangan jiwa, banyak sebab yang mungkin bisa mengganggu ketenangan pikiran. 

Secara usia saat ini memasuki masa (quarter life crisis), dimana pada fase ini banyak sekali pikiran yang tidak masuk akal menerjang layaknya badai yang menguji ketangguhan, dituntut untuk tetap bersabar, dan tetap tegar menghadapi semua masalah yang datang. Jadi mahasiswa tingkat akhir seringkali menguras pikiran, karena harus menyelesaikan tugas akhir sebagai syarat lulus dari perguruan tinggi. 

Dalam mengerjakan skripsi atau tugas akhir, mahasiswa sering menemui beberapa kendala dari susah untuk menemui dosen hingga banyak revisian. Mungkin sebaliknya ada dari sebagian mahasiswa yang menghilang ketika jadwalnya untuk melakukan bimbingan, banyak alasan yang digunakan diantaranya seperti, belum selesai, masih mengolah data, dan alasan-alasan lainnya. Pada masa akhir-akhir perkuliahan, mahasiswa dituntut untuk bertanggung jawab atas dirinya sendiri. 

Konsentrasi dan manajemen waktu sangat dibutuhkan untuk bisa sukses dalam menyusun skripsi. Selain itu, diperlukan motivasi yang tinggi untuk bisa menjadikan semangat dalam menyusun skripsi, karena sebagai dukungan tersendiri atau bisa dikatakan sebagai pembangkit semangat. Tidaklah mudah untuk menjalani proses tersebut pasti ada saja kendala selama proses tersebut berjalan. Sebelum cerita pendek saya akhiri ada sedikit motivasi untuk membangkitkan semangat bagi mahasiswa tingkat akhir, motivasi tersebut adalah sebagai berikut:

"Ingatlah kehidupan kampus

dengan terus mengasah. Jangan

habiskan waktumu untuk

berkeluh kesah"

  • Najwa Shihab    -

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun