Mohon tunggu...
Kevin Marito
Kevin Marito Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Medan

Mahasiswa prodi pendidikan matematika di Universitas Negeri Medan dengan sikap termotivasi dan berbagai keterampilan yang kuat secara teoritis maupun praktis, senang menyampaikan dan merealisasikan ide, mengeksplor keindahan alam, memiliki analisis yang kuat, inisiatif mencari tantangan baru, serta terampil mengimplementasikan pengalaman sebagai suatu karya estetis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kisah PMM di Unpatti: Ekplorasi Maluku Hingga Kontribusi Sosial di Banda Neira

30 Desember 2023   13:04 Diperbarui: 30 Desember 2023   13:40 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Acara Penyambutan Mahasiswa Inbound PMM 3 Unpatti

Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) merupakan suatu program dari kampus merdeka dimana mahasiswa dari seluruh Indonesia dengan karakteristik kebudayaan dan kepribadiannya melakukan pertukaran secara akademis juga kultural. Adapun Universitas Pattimura sebagai salah satu mitra kampus program PMM turut melakukan 16 kegiatan mingguan modul nusantara yang mencakup 9 aktivitas kebhinekaan, 5 refleksi, 1 inspirasi, dan 1 kontribusi sosial.

  • Kebhinekaan: Pengenalan produk pangan lokal sebagai tradisi masyarakat di Maluku. Kegiatan ini dilakukan di GPM Maranatha dengan berbagai produk yang dipasarkan, yakni: keripik keladi, kenari, minyak beta kayu putih, minyak cengkeh, minyak lawang bintang benaya jus pala, ikan cakalang, sambal cumi, pizza kasbi, kerupuk amplang ikan tuna, nasi pulut bambu, kain tenun Ambon dan Tanimbar, serta aksesoris khas Maluku lainnya.

Pengenalan Produk Pangan Lokal Maluku
Pengenalan Produk Pangan Lokal Maluku
  • Kebhinekaan: Acara HUT Ambon ke 448. Kegiatan ini dilakukan di Lapangan Merdeka Ambon. Terdapat berbagai tradisi Ambon yang menarik diantaranya penyerahan kapata bendera kebesaran Ambon berbalut kain gendong merah diiringi tarian cakalele (tarian perang) hingga tradisi makan patita (makan bersama dengan mengambil sendiri beragam makanan yang tersedia di sepanjang jalan).

HUT Ambon ke 448
HUT Ambon ke 448
  • Refleksi: Makna Sejarah Kota Ambon. Kegiatan dilakukan di Desa Laha dengan berbagai temuan diantaranya bunker suatu situs peninggalan sejarah penjajahan portugis merupakan tempat penyimpanan senjata dan persembunyian untuk perang, kemudian mengunjungi jembatan amerika yang diyakini tempat berlabuhnya kapal portugis untuk pertama kalinya di kota Ambon.

Refleksi Makna Sejarah Ambon di Desa Laha
Refleksi Makna Sejarah Ambon di Desa Laha
  • Inspirasi: Mewawancarai tokoh dan saksi sejarah lahirnya Kota Ambon. Kegiatan ini dilakukan di Desa Hative Besar, salah satu negeri yang kental adat dengan system kedududukan/kasta, dipimpin oleh raja (bawahannya ada orang kaya, pati, kepala soa, hingga rakyat biasa), terdapat talaga raja yakni tempat pemandian raja dan penjagaan siluman bebek, sumur tua dan prasasti batu pamali di gunung kerbau yang merupakan tempat berkumpulnya orang-orang tua bicara tentang adat, serta patung St. Fransiskus Xaverius, tokoh portugis yang membawa katolik ke Indonesia, mendarat pertama kali di Hative Besar, Maluku.

Patung St. Fransiskus Xaverius
Patung St. Fransiskus Xaverius
  • Kebhinekaan: Mengenal Budaya Etnik Maluku (Busana dan Tarian Tradisional). Kegiatan dilakukan di Desa Waiyari dengan belajar tarian lenso (tari penyamputan tamu) dan tari tifa, juga busana khas Maluku berupa kebaya putih berlengan panjang, rok berwarna merah, tali kain berwarna putih, bagian konde dihiasi bunga ron (terbuat dari papaceda atau isi pohon kamboja), serta baju cele dengan dominasi merah dan putih.

Belajar Tarian dan Busana Etnik Maluku
Belajar Tarian dan Busana Etnik Maluku
  • Kebhinekaan: Mengunjungi Benteng Amsterdam dan Gereja Tua di Maluku. Benteng Amsterdam merupakan tempat penyimpanan makanan, persenjataan, pengintaian, peristirahatan, dan tahanan, di luarnya ada sumur yang pernah ditemukan 8 tengkorak manusia, serta gereja tua imanuel: awalnya gereja katolik yang didirikan portugis, kemudian diganti jadi protestan oleh belanda.

Toleransi Beragama di Gereja Tua Imanuel Maluku
Toleransi Beragama di Gereja Tua Imanuel Maluku
  • Refleksi: Peninggalan budaya sebagai sejarah yang penting. Kegiatan dilakukan di Pantai rumah tiga, sekaligus monev kendala selama PMM.

Refleksi di Pantai Rumah Tiga
Refleksi di Pantai Rumah Tiga
  • Kebhinekaan: Pengenalan alat musik tradisional di Maluku. Kegiatan dilakukan di Desa Hutumuri dengan berbagai pengenalan dan praktik alat music khas Maluku, diantaranya tifa, totobuang, suling kulit bia atau tahuri, suling bambu, klapper, dan ukulele.

Ragam Alat Musik Tradisional Maluku
Ragam Alat Musik Tradisional Maluku
  • Kontribusi Sosial: Pembersihan kawasan wisata sebagai warisan budaya dan Pemberian bantuan peralatan kebersihan ke 12 petugas kebersihan berupa sepatu boot, masker dan sarung tangan, serta pemberian perlengkapan alat tulis ke anak-anak pengajian. Kegiatan dilakukan di Desa Nusantara, Banda Neira dengan tujuan untuk menumbuhkan semangat gotong royong dan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, serta meningkatkan semangat belajar anak-anak.

Kontribusi Sosial di Banda Neira
Kontribusi Sosial di Banda Neira
  • Refleksi: Kearifan lokal dan tempat bersejarah di Pulau Banda. Berbagai temuan di Banda Neira, yakni terdapat Parigi Rante (sumur dikelilingi rantai dan diapit 2 mariam, tempat ini sebagai monumen bersejarah pembantaian puluhan ribu rakyat Banda dan pemutilasian 40 orang kaya), perahu kora-kora (tradisi local masyarakat pulau banda yang digerakkan dengan tenaga pendayung untuk keperluan perang dan ekspansi), benteng belgica (benteng pertahanan portugis), benteng hollandia (tempat pemantauan aktivitas rakyat Banda dan lalu lintas perairan di sekitar pulau Lonthoir), benteng Nassau (benteng pertama yang dibangun Belanda di pulau Banda), sumur pusaka (sumur tua yang dijaga ratusan tahun hingga saat ini untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat desa Lonthoir), rumah pengasingan bung hatta, rumah pengasingan bung syahrir, istana mini banda neira, gereja tua banda neira, rumah adat banda neira, rumah kapten cole, dll.

Mengenal Kearifan Lokal dan Tempat Bersejarah di Pulau Banda
Mengenal Kearifan Lokal dan Tempat Bersejarah di Pulau Banda
  • Refleksi : Wisata bahari sebagai bentuk warisan sejarah yang harus dilestarikan. Kegiatan dilakukan di pantai Lubang Buaya yang memiliki pesona alam yang amat indah dan murni serta  kaya akan sumber daya laut berupa ikan, rumput laut, terumbu karang, bebatuan, dan biota laut lainnya.

Pantai Lubang Buaya, Wisata Bahari Ambon
Pantai Lubang Buaya, Wisata Bahari Ambon
  • Kebhinekaan: Mengunjungi negeri adat di Pulau Ambon. Kegiatan dilakukan di Negeri Latuhalat dengan membahas makna, sejarah, adat istiadat, sistem pemerintahan, degradasi adat, pela, hukuman cambuk, rumah adat, dan objek sakral di negeri Latuhalat.

Rumah Adat Baileo Sebagai Cikal Bakal Negeri Latuhalat 
Rumah Adat Baileo Sebagai Cikal Bakal Negeri Latuhalat 
  • Kebhinekaan: Pengenalan Tradisi Lokal Timba Laor sebagai tradisi budaya di Maluku. Kegiatan dilakukan di Pantai Namalatu dengan membahas makna timba laor, alat tangkap, cara menangkap, dan kegunaan laor. Secara garis besar, timba laor merupakan tradisi budaya maluku yang dilakukan saat gerhana matahari total dimana seluruh warga akan berbondong-bondong membawa lampu petromax, jaring, dan ember untuk menangkap laor yang berupa Cacing "wawo" atau Cacing laut (Polychaeta) yang muncul dari celah karang mati ke permukaan perairan.

Tradisi Lokal Timba Laor
Tradisi Lokal Timba Laor
  • Kebhinekaan: Pengenalan Peninggalan Bersejarah di Maluku. Kegiatan dilakukan dengan mengunjungi museum siwalima yang memiliki sekitar 5300 koleksi yang terbagi atas 10 jenis, yakni geologika, biologika, etnografika, arkeologika, historika, numismatika heraldika, filologika, keramika, teknologi modern, dan koleksi seni rupa. Museum ini juga terdiri atas 4 gedung, diantaranya gedung 1 berisikan kumpulan wanita berpengaruh di maluku, gedung 2 menyimpan pakaian adat dari Sabang sampai Merauke, gedung 3 menyimpan seluruh peninggalan Belanda, Jepang, dan Portugis, serta gedung 4 yang menyimpan segala biota laut yang ada di maluku seperti kerangka paus, buaya dan berbagai biota laut serta alat tradisional masyarakat untuk menangkap ikan.

Koleksi Peninggalan Bersejarah di Museum Siwalima
Koleksi Peninggalan Bersejarah di Museum Siwalima
  • Refleksi: Peninggalan budaya sebagai dokumen sejarah yang penting. Kegiatan ini dilakukan di Karang Panjang Kota Ambon dengan kajian budaya bersejarah berupa monumen Martha Christina Tiahahu, seorang gadis kabaressi (pemberani) sekaligus pahlawan nasional kelahiran Maluku yang turut berperan dalam pertempuran melawan para penjajah asal Belanda.

Monumen Martha Christina Tiahahu
Monumen Martha Christina Tiahahu
  • Kebhinekaan: Mengunjungi Lokasi Pantai Pintu Kota sebagai Peninggalan Bersejarah. Disebut sebagai Pantai Pintu Kota karena terdapat sebuah tebing dengan lubang berbentuk pintu gerbang yang tampak seperti pemisah antara lautan dan daratan. Pada masa lampau, pantai ini sering menjadi tempat pertemuan para pemimpin suku dan raja-raja. Di sini, mereka membahas masalah-masalah penting dan menjalin hubungan antarsuku. Pantai Pintu Kota Ambon dengan hamparan laut biru yang asri, pemandangan bawah laut yang sangat indah, juga berbagai karang dan gua-gua kecil, harus selalu dijaga kelestariannya sebab memiliki sejarah yang menarik di kota Ambon.

Pantai Pintu Kota Ambon
Pantai Pintu Kota Ambon

PMM 3 Unppati menyimpan banyak momen kebersamaan yang berkesan serta pengetahuan yang luar biasa terkait kebudayaan dari seluruh Indonesia, juga mengajarkan bahwa kebhinekaan menjadi suatu kekayaan negeri yang sangat bermakna. Selain itu, nyong dan nona Ambon samua sangat ramah dan manise, dong membantu beta pung administrasi perkuliahan, juga mengajak beta banyak melakukan penjelajahan ke berbagai wilayah Ambon, seperti Natsepa, Morela, Sopapei, Huluwa Beach Wakasihu, taneo, hatuasa tulehu, dan masih banyak lagi. Harapannya program PMM ini dapat terus berlangsung dan seluruh mahasiswa dapat merasakannya agar mengetahui keragaman budaya Indonesia dan menjalin persaudaraan di tengah kebhinekaan yang ada.

-PMM 3 UNPATTI : Bertukar Sementara Bermakna Selamanya, HOTUMESE!-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun