Menurut Anton Jimmi Suwandy, Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor (TAM), pengelolaan baterai dan tingkat keawetan mobil listrik menjadi salah satu faktor penting dalam pengembangan industri kendaraan listrik kedepannya. Â Ia mengatakan, pada umumnya umur baterai pada mobil listrik bisa bertahan paling cepat 10 tahun. Namun, umur baterai tergantung pada pemakaian pengemudi, bila kendaraan digunakan dan dirawat dengan baik, umur baterai bisa bertahan lebih lama. "Rata-rata umur baterai 10 tahun, namun bisa lebih, tergantung pemakaian," jelas Anton.
Mikael G. Cugnet, seorang PhD, mengutarakan hasil penelitiannya mengenai umur baterai mobil saat digunakan dalam cuaca panas. "Paket baterai dapat digunakan selama jangka waktu yang cukup masuk akal mulai dari 5 hingga 20 tahun tergantung pada banyak faktor," ujar Cugnet. Menurut Cugnet, usia pakai baterai mobil tergantung pada beberapa variabel, antara lain suhu baterai, status pengisian, dan protokol pengisian daya. Cugnet pun menjelaskan bagaimana daya tahan baterai dan kinerja menurun saat merkuri meningkat. Menurut Cugnet, saat suhu udara melebihi 86 derajat Fahrenheit (sekitar 30 derajat Celcius), baterai lithium-ion mulai mengalami efek buruk. "Semakin tinggi suhu, semakin rendah masa pakai baterai," ucap Cugnet.
Sebagai informasi tambahan, pada 2022, Vice President Komunikasi Korporat PLN Gregorius Adi Trianto mengatakan, 1 kWh (kilowatt-hour) listrik bisa digunakan untuk menempuh jarak 8,5 kilometer. Sementara itu, 1 liter bensin dapat menempuh jarak 10 kilometer. Apabila dijabarkan, 1 liter bensin setara dengan 1,2 -1,3 kwH. Dengan harga listrik di stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang dibanderol seharga Rp 2.500 per kWh, maka pengendara mobil listrik hanya perlu mengeluarkan uang Rp 3.000 untuk menempuh jarak 10 kilometer. Biaya ini jauh lebih murah dibandingkan penggunaan mobil berbahan bakar bensin. Sebab, berdasarkan informasi dari laman resmi Pertamina, harga Pertamax di DKI Jakarta yakni Rp 12.800 per liter, Pertamax Turbo Rp 14.850, Dexlite Rp 16.150, Pertamina Dex Rp 16.850, dan Pertalite Rp 10.000 per liter.
Fungsi SPKLU
Ketika sedang berpikir biaya pengisian daya ulang mobil listrik, sulit melepaskan pikiran dari SPKLU yang merupakan singkatan dari Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum. Stasiun ini dikelola oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan berfungsi sebagai tempat untuk mengisi ulang daya baterai mobil listrik yang terletak di tempat umum.
Biaya Charge di SPKLU dan di rumah
Biaya pengisian mobil listrik tergantung pada besar kWh yang digunakan untuk mengisi daya secara penuh. Biaya charge di SPKLU bisa dibilang murah. Untuk kendaraan dengan kapasitas baterai 26,7 kWh misalnya, biaya yang mesti siapkan untuk pengisian daya dari posisi baterai 0 persen sampai 100 persen hanya Rp65.000. Ini karena harga per kWh listrik di SPKLU sekitar Rp1.500. Â Kapasitas baterai kendaraan listrik sebesar itu memungkinkan kendaraan listrik untuk menempuh jarak hingga 200 kilometer, atau setara dengan 20 liter bensin yang digunakan pertamax. Dengan kata lain, harga 20 liter bensin pertamax bisa mencapai Rp250.000.Â
Biaya charge mobil listrik di rumah tidak berbeda jauh dibandingkan saat mengisi baterai mobil listrik di SPKLU. Ini karena harga per kWh yang diterapkan PLN tetap berada di kisaran Rp1.500. Akan tetapi, mengisi daya mobil listrik di rumah harus didukung dengan fasilitas penambah listrik atau penambahan daya listrik. Untuk bisa charge mobil listrik di rumah, setidaknya rumah memiliki kapasitas daya listrik minimal 2.200 VA. Meskipun biaya charge mobil listrik di rumah mirip dengan di SPKLU, namun dibutuhkan waktu pengisian yang lebih lama. Pengisian daya mobil listrik di rumah dari posisi kosong sampai penuh dapat berkisar 8—9 jam dengan daya listrik 6,6 kW hingga 7,4 kW, sesuai kapasitas baterai.
Lokasi SPKLU guna Charge Mobil Listrik
      Tidak dapat disangkal bahwa SPKLU sangat penting untuk mengoperasikan mobil listrik karena dengan adanya stasiun pengisian ini, Anda tidak perlu takut kehabisan daya di jalan sehingga mobil listrik mogok selama perjalanan jauh.  Hingga saat ini, PLN telah mendirikan 161 unit SPKLU di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut bahkan belum termasuk 108 unit SPKLU untuk kebutuhan KTT ASEAN Summit di Labuan Bajo serta jaringan SPKLU di seluruh rest area Tol Trans Jawa hingga Bali. Kita bisa memastikan keberadaan SPKLU terdekat di aplikasi PLN Mobile yang telah tersedia di Play Store dan App Store.
3. Biaya Pajak yang Menarik