Mohon tunggu...
Kevin Julianto
Kevin Julianto Mohon Tunggu... Administrasi - Writer. Banker. Announcer.

A Passion Worker.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Skenario Marquez vs Semangat Juang Rossi, Siapa Menang?

7 November 2015   17:18 Diperbarui: 7 November 2015   18:03 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sumber gambar : foxsports.com

Gelar di Depan Mata

Media olahraga seluruh dunia telah membuat ulasan 'how if' atau bagaimana skenario yang harus terjadi agar Valentino Rossi memenangi MotoGP, di Sepang. Tentunya Rossi harus mencuri poin di Queensland dan Sepang sehingga tak mampu lagi terkejar oleh saingan terdekat sekaligus rekan satu tim, Lorenzo.

Namum seperti yang kita tahu, Rossi tidak memetik poin penuh saat di Queensland dan puncaknya, hukuman pengurangan total 4 poin bagi Rossi.

Pro kontra terjadi. Karena Rossi dituding melakukan tindakan ilegal, menendang Marquez saat Marquez bermanuver memperebutkan posisi ketiga. Dari pantauan beberapa kamera, terlihat Rossi menggerakkan kaki kirinya dan Marquez terjatuh. Setelah insiden tersebut, Rossi melanjutkan race dan Marquez memilih menyudahi race lebih awal.

Meski Rossi finish posisi ke tiga, tidak terlihat selebrasi di ruang tim Yamaha. Semua termenung harap-harap cemas dengan kejadian 'tendangan' yang menyebabkan Marquez tidak dapat melanjutkan race.

Euforia Pedrosa yang memenangi GP Sepang seakan tenggelam dengan insiden Idola vs Fans-nya.

Proven Assumption

Kejadian tersebut seakan mengukuhkan dugaan yang Rossi lontarkan saat konferensi pers sebelum balapan dimulai. Rossi dengan terbuka mengatakan, Jorge Lorenzo kini punya pendukung baru, yaitu Marc Marquez. Asumsi tersebut diperkuat oleh rider senegara Rossi, Andrea Iannone. Ia mengatakan momen melampaui Marquez di GP Queensland sangat mudah. Pernyataan tersebut jelas dibantah Marquez. Ia mengatakan kalau menolong rekan satu tim masih mungkin. Dan Lorenzo pun menyindir, ia merasa sangat ditolong Marquez saat lap terakhir. Saat ia disalip oleh Marquez.

Kalau sedikit flashback, sebenarnya hubungan Rossi dan Marquez pada awalnya cukup hangat. Gaya balap Marquez sangat mirip Rossi. Saking merasa mirip, Rossi mengatakan melihat Marquez seakan melihat ia saat masih muda. Saat Marquez memengangi race, Rossi dengan tanpa ragu menghampiri dan memberi selamat sambil tertawa terbahak-bahak. Tidak terlihat gesekan atau sedikitpun kebencian. Ditambah dengan sifat Rossi yang easy going dan ramah.

Yang Sebenarnya Terjadi?

Clash antara Rossi dan Marquez terjadi saat lap ke tujuh. Marquez kerap melakukan manuver berbahaya dan seakan memprovokasi Rossi. Beberapa tikungan Rossi merasa terganggu. Ia mengacungkan tangan, tanda peringatan untuk Marquez untuk balapan secara wajar dan jangan memprovokasi. Marquez tidak menghiraukan. Ia tetap bermanuver dengan bahaya.

Kalau sebenarnya kita perhatikan siaran ulang dengan saksama. Ada beberapa kejanggalan dari jatuhnya Marquez pasca terkena 'sentuhan' Rossi. Yang sebenarnya cukup disayangkan komisi disiplin Moto GP dengan cepatnya dan terlalu bersikukuhnya untuk memberi hukuman penalti poin plus menempatkan Rossi di posisi terakhir saat GP Valencia terakhir.

Kejanggalan pertama, dari tayangan ulang terlihat yang pertama menyentuh Rossi adalah Marquez. Jelas terlihat Marquez sengaja menyentuhkan helmnya pada lutut Rossi. Jika diteruskan terjadi, pilihannya dua, Rossi terjatuh atau Race melambat karena lebih berhati-hati dengan senggolan Marquez.

Kejanggalan kedua, sentuhan rossi bukanlah tendangan. Sebenarnya gerakan tersebut lebih ke refleks untuk menegaskan orang yang mencoba menyentuhnya saat race. Maka lebih tepatnya adalah sentuhan. Tayangan diputar dalam kecepatan normal pun gerakan kaki Rossi sangat smooth.

Kejanggalan ketiga, dan ini yang mungkin luput dari perhatian komisi disiplin. Gerakan lutut Rossi adalah gerakan 'meng-awas-kan' atau menegaskan 'jangan ganggu!' pada orang yang coba mengusiknya. Okelah katakanlah itu adalah 'tendangan', coba perhatikan dengan saksama.

Gerakan lutut yang disebut tendangan Rossi diarahkan ke sebelah kiri. Tendangan tersebut mengenai area sekitar helm hingga pundak Marquez. Perhatikan, tendangan mengarah ke sebelah kiri. Pertanyaannya adalah, kearah sebelah mana Marquez terjatuh?

Ke sebelah kanan.

Harusnya tendangan ke arah kiri, jatuhnya pun ke arah kiri dong?

Itu mungkin hanya ulasan dengan logika sederhana. Mungkin memang benar Marquez ditendang sehingga terjatuh, bisa jadi. Namun kalau kita melihat dengan seksama. Terlalu smooth kalau disebut tendangan. It's too good to be true.

Awal Mula Clash

Melihat harmonisnya hubungan Rossi dan Marquez pada awalnya. Lalu mengapa hubungan dua idola dan fansnya ini menjadi memanas? Bahkan tidak hanya memanas tapi berlanjut pada saling jegal agar tidak juara?

Melihat kesamaan warga negara antara Marquez dengan Lorenzo, sepertinya cukup wajar adanya Spainish Connection antara mereka. Namun kalau menelaah kebelakang, tidak juga sepenuhnya benar. Marquez pernah melakukan manuver berbahaya yang merugikan Lorenzo. Bahkan Lorenzo menolak berjabat tangan karena emosi oleh kelakuan Marquez saat race.

Lalu darimana awal mula Clash tersebut?

Bisa jadi Marquez kecewa dengan Rossi saat GP Argentina. Duel Rossi vs Marquez yang berujung pada terjatuhnya Marquez di saat-saat terakhir race membuat Marquez down dan kecewa. Terlihat setelah terjatuh Marquez masih berusaha melanjutkan race. Ia berlari kencang menghampiri motornya yang tergeletak. Sayangnya, motornya sudah tidak bisa digunakan untuk melanjutkan race tersebut. Ia terlihat menunduk dan sangat marah. Bagaimana mungkin orang yang ia idolakan tega, dan bermain dengan berbahaya seperti itu? Disaat bersamaan, Rossi tengah bereuforia karena finish pada posisi pertama.

Skenario Marquez vs Semangat Juang Rossi

Rossi mengatakan, bahwa Marquez telah menang. Marquez berhasil memprovokasi Rossi. Ia masuk dalam perangkap dan skenario Marquez.

Lalu siapakah yang akan menang?

Tentu GP Valencia adalah penentuan dan tempat penobatan siapa yang menjadi Champion Moto GP 2015. Apakah Valentino Rossi yang terakhir memenangi juara enam tahun lalu pada 2009? Atau rekan setimnya di Yamaha, Jorge Lorenzo?

Skenario Marquez untuk menjegal Rossi bukanlah hasil akhir. Meski memulai race pada posisi terakhir, bukan mustahil Rossi mencuri poin yang cukup untuk menjadi Juara Moto GP 2015.

Meski Rossi sudah ikhlas dengan keputusan komisi disiplin yang menghukumnya.

Kekasih Rossi, Linda Morsale menunujkkan dukungannya dengan mengunggah foto di instagramnya. Ia sedang menggenggam tangan Rossi. Dengan indah, kekasih Rossi mengatakan, bahwa semua yang sudah di depan mata hilang. Namun tetap jangan kehilangan semangat.

"Dan kemudian semuanya runtuh, tapi kamu harus tahu bagaimana meningkatkan untuk mengejar mimpi mereka. Kami percaya lebih banyak lagi #ostioconvale"

Bisa jadi, ini adalah skenario yang bisa jadi, terjadi di GP Valencia. Melihat semangat juang Rossi dan beberapa skenario tidak sehat yang terjadi. Bisa jadi para pembalap di GP Valencia memberikan 'dukungan' pada Rossi. Bisa jadi, who knows?

Namun tentu Rossi tidak mempedulikan hal tersebut bahkan tidak meminta hal tersebut.

Yang ia akan lakukan hanyalah Race and Win.

Salam Damai.

Wassalamualaikum Wr Wb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun