G20 adalah forum internasional kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa yang kapasistas pendapatan menengah hingga tinggi, dan dari negara yang berkembang, hingga negara maju.
Forum Internasional G20 telah didirikan sejak 1999 berdasarkan inisasi beberapa negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Perancis, Jerman, Italia, dan Jepang yang awalnya dengan nama G7 . G20 telah menyelesaikan berbagai krisis di beberapa negara yang berdampak terhadap global, seperti Mexican Peso crisis pada tahun 1994, Asian Financial Crisis 1997/1998, Russian financial crisis 1998, Financial Crisis 2007-2008.
Pada pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 telah dilaksanakan dengan sangat positif dari 19 negara yang hadir. Forum Internasional G20 ini menjadi bagian penting dari seluruh dunia, karena Forum ini mempresentasikan 2/3 dari seluruh penduduk dunia, 75% perdagangan global, dan 80% PDB global.
Krisis yang terjadi di global yang telah dihadapi dan bisa dijadikan pengalaman untuk masalah yang akan mendatang. Krisis ekonomi global disebabkan karena peperangan yang terjadi antara Ukraine dan Rusia, peperangan tersebut berdampak sangat buruk terhadap Economy Global, hingga merusak rantai pemasok, inflasi yang tinggi, energi dan pangan yang rendah, dan ketidakstabilan keuangan global.
Pada KTT G20, pembahasan yang dilakukan adalah Finance Track dan Sherpa Track. Pada pertemuan ini dihadiri oleh menteri keuangan hingga gubernur bank sentral dari masing-masing negara yang akan membahas Finance Track. Berfokus pada isu-isu keuangan seperti kebijakan fiskal, moneter dan riil, investasi infrastruktur, regulasi keuangan, inklusi keuangan, dan perpajakan internasional.
Sedangkan Sherpa Track membahas bidang yang lebih luas diluar bidang keuangan. Seperti anti korupsi, ekonomi digital, lapangan kerja, pertanian, pendidikan, urusan luar negeri, budaya, kesehatan, pembangunan infrastruktur, lingkungan, pariwisata, energi berkelanjutan, perdagangan (investasi dan industri), dan pemberdayaan perempuan.
Keuntungan Indonesia Menjadi Tuan Rumah KTT G20
Makna dari logo G20 yang sudah berlangsung di bali, Indonesia juga memiliki makna yang sangat dekat dengan nusantara. Seperti Motif kawung siluet gunungan yang bermakna perpindahan babak menuju pemulihan ekonomi dunia yang lebih inklusif dan semangat menjadi lebih baik dan berguna untuk sesama manusia.
Warna merah dan biru, warna merah pada gunungan melambangkan bendera negara kesatuan Republik Indonesia, sedangkan warna biru pada tulisan “G20” bermakna jati diri Indonesia sebagai negara kemaritiman. Logo terakhir adalah salur tanaman yang bermakna visi indonesia mengenai representasi semangat pemulihan hijau, inklusif, dan berkelanjutan
Pada pertemuan KTT G20 ini sangat bermanfaat untuk Indonesia membuktikan saat ditengah pandemi Covid-19 memiliki persepsi yang baik atas resiliensi ekonomi indonesia saat mengalami krisis. Dengan adanya event besar ini, Presiden Jokowi berharap bisa menumbuhkan ekonomi Indonesia lewat pariwisata dan memperkenalkan budaya negara nusantara ini lebih luas lagi pada masa yang akan datang.
Tujuan G20 di Indonesia juga ingin memperkenalkan sarana pariwisata dan produk-produk unggulan terhadap mata dunia internasional, sehingga memungkinan untuk turut menggerakan ekonomi indonesia. Apalagi KTT G20 ini diselenggarakan di pulau bali, dimana bali merupakan salah satu ikonik atau kebanggaan indonesia.
Fakta unik yang terjadi saat KTT G20 saat sedang berlangsung, seperti saat CEO perusahaan mobil listrik Tesla, yaitu Elon Musk yang sedang ikut serta dalam rapat KTT G20, mengalami masalah kecil, yaitu mati lampu saat melakukan virtual meetings. Elon Musk "gelap-gelapan" saat panggilan sedang berlangsung dan memakai pakaian yang menarik perhatian publik, yaitu batik khas yang berasal dari sulawesi tenggara.
source: https://www.youtube.com/watch?v=n2dXvSEp0nM
Setelah selesainya KTT G20 yang diselenggarakan di bali, indonesia. Pertemuan berikutnya untuk penyelenggaraan Presidensi G20 2023, India telah terpilih menjadi tuan rumah untuk rapat para petinggi negara yang akan datang nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H