Mohon tunggu...
Kevin Farrel Awanta
Kevin Farrel Awanta Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Pelajar Kelas Persiapan Atas SMA Seminari Menengah St. Petrus Canisius Mertoyudan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Ikatan Harapan Menuju Betlehem

24 Desember 2024   14:16 Diperbarui: 24 Desember 2024   14:02 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://jesuits.id/aneka-ragam-budaya-satu-yesus/

Yang ingin ditekankan yaitu rahmat perjumpaan. Gereja berulang kali mengalami krisis bahkan menutup diri dan mengeluarkan pernyataan “extra ecclesia nulla salus” yang artinya di luar Gereja tidak ada keselamatan. Dalam perjalanan waktu, pernyataan itu diberikan pada orang -  orang yang akan keluar dari Gereja pada masa reformasi abad pertengahan. Namun, kini Gereja telah membuka diri dan menerima bahwa di luar Gereja pun ada keselamatan. 

Salah satu wujud Gereja universal yaitu Gereja yang berani dialog mewujudkan jembatan perdamaian serta menyapa dan memberdayakan KLMTD. Sapaan Gereja membawa hangatnya harapan di tengah keputusasaan realitas dunia untuk “to be friend with the poor,” dan “man and woman for and with others.” Gereja mewujudkan diri sebagai Gereja yang katolik, kreatif, dan kontributif sebagai cara merasul meningkatkan kesejahteraan umum, realisasi nilai – nilai Ajaran Sosial Gereja. Dengan kasih, Gereja menyembuhkan, merawat, dan memberi pengharapan.

Dalam Luk 1: 39 – 45 mengisahkan Maria mengunjungi Elisabet membuat buah rahimnya bergejolak kegirangan. Begitu juga pada masa kini Gereja pun ikut menyapa kita semua sehingga kita semua pun bergejolak karena iman, harapan, dan kasih, ditandai komunitas terutama mereka yang tersingkirkan mendapatkan sapaan yang mengakarkan pengharapan. Sapaan Gereja menjadi dasar tumbuhnya ikatan harapan terutama ikatan kristiani supaya semua tinggal dalam Kristus dan berbuah bersama-Nya mewujudkan peradaban kasih. Oleh karena itu, kita semua sebagai wajah Gereja diajak untuk makin menghidupi dan berani melangkah dalam langkah karya pelayanan kasih baik jasmani maupun rohani. 

Menumbuhkan pengharapan akan Allah, 

membagikan pengharapan, dan 

menjadi peziarah pengharapan.

“Saya ulangi, beranikanlah dirimu untuk terlibat!” 

- Paus Fransiskus

(Bukan penghambat!)

Referensi : 

Panduan Adven Lingkungan 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun