Celine menyeka air matanya. "Aku membawa buket bunga matahari ini untukmu. Terima ini, Leo! Karena kamu selalu menjadi sinar terang dalam hidupku."
"Terima kasih, wanita pujaanku. Aku tidak menyangka kamu bakal membawa kado indah dan bermakna ini."
Setelah lama berpisah, Leo dan Celine kembali bersatu dalam kehangatan pelukan yang merentangkan waktu. Senyum merekah di wajah mereka berdua, memenuhi ruang di antara kata-kata yang tak terucapkan. Dengan langkah yang beriringan, keduanya melangkah bersama menuju pintu keluar bandara, menatap masa depan di ufuk yang terbentang di hadapan mereka berdua.
oleh Kevin Dias Syahputra
Kota Mojokerto, 04 September 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H