Mohon tunggu...
KEVIN DIAS SYAHPUTRA
KEVIN DIAS SYAHPUTRA Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Fiksi-Non Fiksi

Penulis kelahiran Kota Mojokerto, beberapa cerpen saya dimuat di sejumlah media massa, yaitu (Suara Merdeka, Radar Mojokerto, Radar Bromo, Radar Lawu, Radar Banyuwangi, Radar Madura dan Radar Bojonegoro)

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Jendral Wanita (Part 2)

11 Juli 2024   08:15 Diperbarui: 11 Juli 2024   08:24 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keesokan harinya, ujian pertama sekaligus pertarunganku dengan Ryo dan Riku dimulai.

Aku pun memulai serangan dengan melempar tiga bom asap ke arah mereka berdua. Bom asap itu mengganggu penglihatan mereka, memungkinkan aku untuk menyerang mereka dari berbagai arah karena aku memiliki kemampuan melihat apapun meski terhalang kabut, badai pasir, dan kepulan asap tebal.

Target pertama, Riku. Aku memukul kepalanya dengan keras menggunakan baton stick hingga pingsan. Buk! Buk! "Uakkhh!" teriaknya lalu badannya perlahan roboh dengan posisi tengkurap di tanah.

Selang beberapa detik setelah menumbangkan Riku, aku langsung menyerang Ryo dengan cara menyayat kedua kakinya. Jras! Jras! "Akhh."

Bom asap perlahan-lahan menghilang. Aku berdiri tepat di belakang Ryo sembari menggenggam erat baton stick di tangan kiriku. Ia merintih kesakitan. Tanpa belas kasih, aku langsung memukul keras kepalanya dan ia pun pingsan seketika. Raja Haruto sontak terkejut dan tidak percaya kalau aku berhasil menumbangkan mereka berdua hanya dalam kurun waktu lima menit.

Raja Haruto langsung berlari keluar pondok dan menghampiriku dengan wajah panik. "Nona Narumi, ka-kau berhasil menumbangkan mereka berdua dalam wa-waktu yang singkat. Ini mustahil, apalagi Riku dan Ryo itu dijuluki anjing gila dan tidak segan menyiksa lawannya hingga sekarat. Ternyata yang dikatakan Kakakmu tentang dirimu yang lebih kuat darinya itu bukan omong kosong belaka. Eh, ta-tapi kau ti-tidak membunuh mereka berdua, kan?"

"Tidak, aku hanya membuat mereka pingsan saja. Jadi... apakah aku lulus ujian pertama ini?" tanyaku dengan nada kesal.

"Hahaha, tentu saja. Kau bukan hanya lulus ujian pertama, mulai hari ini dan detik ini kau akan mengemban pangkat jenderal sekaligus meneruskan posisi Kakakmu yang gugur secara terhormat. Ikut aku ke Kerajaan Hoshizora. Mulai sekarang kau akan tinggal di sana, Nona Narumi. Oh ya, kau harus bersiap-siap memimpin pasukan Kerajaan Hoshizora dengan skala besar bersama Jenderal Tomoya untuk pertempuran besar bulan depan."

***

Hidupku kini berubah drastis sejak tinggal di Kerajaan Hoshizora. Cara bicaraku, penampilanku, semuanya berbeda. Tak lagi perlu memikirkan besok makan apa; segala jenis makanan enak tersedia di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun