Mohon tunggu...
Kevin DioGunawan
Kevin DioGunawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/IPB University

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Olahan Komoditas Bawang Merah sebagai No Waste Product oleh Mahasiswa KKN-T IPB 2023

21 Juli 2023   17:02 Diperbarui: 21 Juli 2023   17:06 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelaksanaan demonstrasi olahan bawang merah menjadi no waste product (Sumber: penulis)

Mahasiswa KKN-T IPB University Kelurahan Jatipurno, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri telah melaksanakan demonstrasi memasak mengenai olahan bawang merah sebagai no waste product dalam program inovasi dan pengolahan komoditas bawang merah. 

Demonstrasi ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 15 Juli 2023 dengan dihadiri oleh 30 orang anggota dari Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kelurahan Jatipurno, Kecamatan Jatipurno. 

Bertempat di Kantor Kelurahan Jatipurno, Kecamatan Jatipurno, demonstrasi ini memperagakan cara pengolahan dari empat produk bawang merah, yaitu pasta bawang merah, bawang goreng, minyak bawang, dan bubuk dari kulit bawang merah (skin powder). 

Bapak Mawan Tri Hananto, selaku Camat Kecamatan Jatipurno, mengungkapkan bahwa, "Dengan potensi wilayah yang 75%-nya berupa pertanian, bertani merupakan salah satu mata pencaharian terbesar masyarakat di Kecamatan Jatipurno". 

Salah satu komoditas terbesar di Kelurahan Jatipurno, yang merupakan satu dari 11 wilayah desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Jatipurno, adalah bawang merah. Namun, petani cenderung langsung menjual hasil tani mereka secara mentah tanpa adanya pengolahan lebih lanjut. 

Hal ini dapat menurunkan harga jual bawang merah karena panen raya yang menyebabkan pasokan bawang merah di pasar melimpah. Selain itu, penggunaan bawang merah cenderung menyisakan bagian tidak terpakai, seperti kulit. 

Kelompok mahasiswa KKN-T IPB University di Kelurahan Jatipurno, Kecamatan Jatipurno berupaya membangun minat warga untuk mengolah bawang merah sehingga dapat menstabilkan harga, mempertahankan mutu sebelum digunakan, memperpanjang umur simpan, dan mengoptimalkan semua bagian dari bawang merah.

Pemaparan materi oleh Dosen Pembimbing Lapang IPB University (Sumber: penulis)
Pemaparan materi oleh Dosen Pembimbing Lapang IPB University (Sumber: penulis)

Demonstrasi di awali dengan pemaparan materi dari Dosen Pembimbing Lapang KKN-T IPB University di Kelurahan Jatipurno, yaitu Dr. Ratri Virianita, S.Sos., M.Si. dengan judul "Motivasi Usaha Olahan Bawang Merah". Pemaparan materi ini bertujuan memotivasi masyarakat terutama ibu-ibu PKK dalam mengembangkan ide usaha untuk memajukan UMKM Kelurahan Jatipurno.

Pembuatan pasta bawang dilakukan dengan beberapa tahapan kritis, yaitu blansir (perebusan dengan suhu 70-80 derajat celsius), homogenisasi (penghancuran dengan blender), pasteurisasi (stim dengan tanpa penambahan air dan minyak), dan sterilisasi kemasan (penguapan). Selain itu, penambahan bahan tambahan pangan berupa asam sitrat mampu memperpanjang umur simpan. 

Produk bawang goreng ditambahkan larutan garam dalam prosesnya guna meningkatkan mutu produk akhir. Sementara itu, sisa minyak penggorengan bermanfaat sebagai produk minyak bawang. 

Kulit bawang yang cenderung dibuang setelah pengupasan bawang merah dapat diolah menjadi produk bubuk dari kulit bawang merah. Bubuk ini dapat dimanfaatkan sebagai penambah cita rasa dari olahan daging.

Suasana demonstrasi pembuatan olahan bawang merah (Sumber: penulis)
Suasana demonstrasi pembuatan olahan bawang merah (Sumber: penulis)

Anggota PKK Kelurahan Jatipurno terlihat begitu antusias mengikuti demonstrasi olahan bawang merah ini. Hal ini dapat dilihat dari peserta yang mencatat secara rinci proses pengolahan, mengajukan berbagai pertanyaan, hingga berinisiatif melihat dan mencicipi secara langsung hasil dari produk olahannya. 

Sri Hastuti, selaku Ketua Kelompok Kerja 1 PKK Kelurahan Jatipurno, mengungkapkan, "Terima kasih sekali, kami ibu-ibu bersyukur mendapatkan tambahan ilmu dari yang sudah disampaikan tadi. Biasanya kita mengolah bawang merah dan bawang putih hanya itu-itu saja, ternyata setelah kita mendapatkan ilmu, tidak ada bagian yang terbuang. Di dalam memasak pun kita mendapat pengalaman, dengan menggunakan api yang kecil dalam menggoreng, ternyata hasilnya baik dan minyaknya pun masih baik". 

Melalui kegiatan ini, diharapkan mampu menumbuhkan ide inovasi dari masyarakat setempat sehingga produk olahan Kelurahan Jatipurno dapat dikenal oleh masyarakat luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun