Mohon tunggu...
Kevin Christianto Hantoro
Kevin Christianto Hantoro Mohon Tunggu... Ilmuwan - KCH

XI E/13

Selanjutnya

Tutup

Nature

Apakah Lingkaran Tahun Valid untuk Dijadikan Prediksi Usia Tanaman?

29 September 2019   09:25 Diperbarui: 29 September 2019   10:21 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ada kemungkinan pembentukan xilem akan terjadi secara ganda, yaitu pembentukan xilem pertama yang konsentris dan pembentukan xilem kedua yang berbeda lokasi atau tidak teratur. Sehingga akan tercipta lingkaran baru yang berbeda lokasi dan tidak simetris.

Jadi, penulis menyimpulkan bahwa lingkaran tahun pada batang tanaman dikotil sudah tidak valid lagi karena 3 faktor yaitu musim dan cuaca yang tidak teratur, lingkaran tahun pada batang tanaman dikotil tidak jelas terutama jika usia tanaman tersebut sudah cukup tua, dan tanaman di zaman sekarang sudah banyak yang menggunakan pupuk dan bahan kimia yang menyebabkan ph tanah dan kandungan mineral tidak stabil.

DAFTAR PUSTAKA

Aulia, Khanza. 2018. Tumbuhan Dikotil dan Monokotil, Ciri-ciri beserta Contohnya. (diunduh tanggal 28 September 2019 pukul 13.02 WIB)

Hadi, Surya. 2014. Pertumbuhan Pohon. (diunduh pada tanggal 28 September 2019 pukul 14.13 WIB)

Krokene, Paal. 2015. Vascular Cambium. https://www.sciencedirect.com/topics/agricultural-and-biological-sciences/vascular-cambium. (diunduh pada tanggal 28 September 2019 pukul 14.25 WIB)

Kurniawan, Aris. 2019. Pengertian Kambium. ( diunduh pada tanggal 28 September 2019 pukul 13.19 WIB)

Nabella. 2016. Macam-macam Pembuluh Angkut. ( diunduh pada tanggal 28 September 2019 pukul 13.37 WIB)

Petruzzello, Melissa. 2019. Growth Ring Plant Anatomy. ( diunduh pada tanggal 28 September 2019 pukul 14.38)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun