Mohon tunggu...
Kevin Chandra wijaya
Kevin Chandra wijaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo, saya Kevin Chandra Wijaya, saya merupakan mahasiswa aktif Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan prodi Hubungan Internasional angkatan 2024. Saya akan menuliskan apa sana yang saya anggap menarik dan kayak untuk dibahas.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Trend Kendaraan Listrik (EV) pada era saat ini, lebih baik atau justru tidak?

9 Januari 2025   23:17 Diperbarui: 9 Januari 2025   23:23 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Plat Kendaraan Listrik Sumber: autonetmagz.com 

     Dalam artikel ini, saya beranggapan setuju atas adanya kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) pada era saat ini. Menurut saya, kendaraan listrik memiliki beberapa manfaat terkhusus pada lingkungan hidup. Tentunya, dengan penggunaan kendaraan listrik mampu mengurangi emisi karbon yang tertumpuk pada era saat ini. Tidak hanya itu, didukung dengan lapisan ozon yang semakin menipis karena banyaknya aktivitas manusia yang memerlukan pembuangan emisi karbon seperti industri dan juga transportasi khususnya yang berbahan bakar fosil. Kali ini saya akan membahas beberapa hasil analisis saya terhadap kendaraan listrik.

      Saat ini, kendaraan listrik (EV) sedang menjadi suatu tren di dunia otomotif global tidak terkecuali di Indonesia. Hal ini didasari karena adanya anggapan bahwa kendaraan listrik jauh lebih baik dari segi kesehatan. Ya benar, jika dikatakan kendaraan listrik jauh lebih sehat karena tidak menghasilkan polusi yang mengancam keadaan lingkungan. Tidak hanya kesehatan, kendaraan listrik juga menjadi suatu peluang terkhusus bagi negara Indonesia untuk memproduksi bahan dasar kendaraan listrik. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki sumber daya yang cukup untuk pembuatan baterai kendaraan listrik seperti mineral, tembaga dan juga kobalt. Oleh karena itu, peluang ini harus dapat dimanfaatkan pemerintah Indonesia untuk setidaknya bersaing dalam industri baterai kendaraan listrik yang saat ini di kuasar oleh Tiongkok. Dalam pandangan lain, kendaraan listrik adalah bagian dari etika manusia terhadap lingkungan, dimana kita bertanggung jawab terhadap keadaan lingkungan hidup yang sehat, bersih dan segar.

       Dalam melihat dari segi global, kendaraan listrik menjadi salah satu yang menjadi tren. Hal ini didukung dengan banyaknya negara yang sudah melakukan kebijakan untuk membatasi atau bahkan melarang penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil seperti negara yang ada di Eropa. Tidak Hanya itu, terdapat pula kebijakan yang disebut dengan Net Zero Emissions dimana jumlah karbon yang berasal dari aktivitas manusia tidak jauh dari emisi yang bumi serap. Hal ini juga dianggap membantu negara-negara luar untuk menciptakan investasi yang lebih besar terhadap pembangkit listrik sehingga negara yang melakukan investasi tidak menjadi bergantung pada impor energi khususnya pada bahan bakar fosil dan minyak.

       Di balik adanya beberapa keunggulan kendaraan listrik saya juga menemukan suatu ketidakunggulan dari kendaraan listrik sendiri. Hal ini merupakan menjadi suatu permasalahan yang sering saya dengar dari pendapat orang-orang yaitu Jarak Tempuh. Saat ini, beberapa perusahaan yang memproduksi  kendaraan listrik sedang melakukan upaya dalam meningkatkan jarak tempuh dari kendaraan listrik. Walaupun secara realita kendaraan listrik yang memiliki jarak tempuh yang jauh masih tergolong pendek. Kendaraan listrik mayoritas memiliki kemampuan jarak tempuh sejauh 100-200 Km jauh dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil yang jarak tempuhnya bisa mencapai 400-700 Km. Mengapa ini menjadi sebuah kendala yang cukup signifikan? Jawabannya adalah karena kuantitas dalam waktu maupun tempat pengisian daya atau bahan bakar. Kendaraan listrik saat ini masih menjadi fenomena baru di Indonesia dimana tidak semua titik terdapat stasiun pengisian daya yang jika dibandingkan dengan kendaraan biasa atau kendaraan bahan bakar jumlah stasiunnya jauh lebih banyak. Tidak hanya itu, dalam segi waktu pengisian daya kendaraan listrik jauh lebih lama jika dibandingkan dengan kendaraan bahan bakar fosil. Hal ini menjadi sebuah bukti bahwa kendaraan listrik masih belum efektif apabila dalam segi waktu.

       Lalu, kesimpulan yang saya dapatkan adalah bahwasannya kendaraan listrik adalah pilihan yang efektif saat ini salam segi kesehatan salam lingkungan. Walaupun memiliki kekurangan dalam waktu tetapi akhirnya kita tahu bahwa kendaraan listrik merupakan bagian dari transisi teknologi. Dengan kita mendukung adanya kendaraan listrik dapat disebutkan bahwa kita adalah pendukung perkembangan zaman dan juga teknologi. Segala kekurangan yang ada saat ini merupakan upaya untuk meningkatkan inovasi dalam proses menuju kemajuan teknologi. Ingatlah! segala kekurangan merupakan bagian dari kejayaan. Oleh karena itu, tulisan ini bukan sebuah argumen pribadi dari saya untuk disampaikan namun diskusikan agar inovasi dalam meningkatkan teknologi semakin luas.

Salam saya,

@kepinnnnn_nn

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun