Selain itu, pengambilan dari gen plasma nutfah juga dapat mengakibatkan dampak lain bagi lingkungan. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Karena seperti yang kita tau, pengambilan gen plasma nutfah dari negara lain juga berarti menghilangkan gen plasma nutfah itu sendiri dari negara asalnya. Hal ini tentu saja akan mengganggu pelestarian keanekaragaman hayati lainnya di lingkungan negara gen plasma nutfah itu berasal. Dengan kata lain, pelestarian keanekaragaman hayati itu dapat terhenti. Keberhasilan kultur jaringan dapat dinyatakan berhasil apabila planet dapat diaklimatisasi ke lingkungan eksternal dengan tingkat keberhasilan yang tinggi.
Salah satu contoh kegagalan aklimatisasi yang pernah terjadi di Indonesia adalah dimana ketika gen plasma nutfah akasia berduri (Vachellia nilotica) di Taman Nasional Baluran yang pada awalnya merupakan tanaman yang berasal dari luar negeri digunakan sebagai sekat bakar serta untuk bahan makanan gajah. Namun, sekarang tanaman ini malah berkembang menjadi padang akasia berduri (Vachellia nilotica) yang sangat sulit untuk dibasmi dan menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan di sekitarnya. Sebenarnya hal ini dapat dicegah apabila ada kerjasama yang baik antara negara maju dengan negara yang sedang berkembang.
Akhir kata saya berharap kita dapat bertindak dengan bijak dalam menerapkan teknologi kultur jaringan dan menggunakannya untuk kebaikan dunia dan sesame kedepannya. Maaf apabila ada kesalahan kata di artikel ini. Sampai jumpa di artikel saya selanjutnya. Semoga bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Sridianti. 2019. Langkah-langkah Kultur Jaringan Sel dan Tanaman
Unswagati, Hipmagaro. 25 November 2013. Pengertian, Tahapan, Macam-Macam dan Manfaat Kultur Jaringan
Siya S (2016) Top 6 Types of Tissue Culture | Biotechnology.
Carrel, Alexis and Montrose T. Burrows "Cultivation of Tissues in Vitro and its Technique"; Journal of Experimental Medicine.
Hartmann and Kester's Plant Propagation, Principles and Practices 8th ed
Lorraine Mineo (1990) Plant Tissue Culture Techniques. Chapter 9.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H