Gambaran atau wujud Sang Pencipta tergantung pada agama kita masing-masing. Jika kita beragama Islam, maka Tuhan Yang Maha Esa tersebut adalah Allah SWT. Jika kita beragama Katolik, maka Tuhan Yang Maha Esa tersebut adalah Allah Bapa. Demikian pula untuk agama-agama yang lain. Jadi, sila pertama tidak menuntut kita untuk memeluk agama tertentu, melainkan menunjukkan bahwa setiap warga Indonesia memiliki satu Tuhannya masing-masing.
Kita juga diajarkan bahwa kita harus saling menghargai dengan mereka yang menganut agama yang berbeda dan tidak bersikap radikal. Karena pada dasarnya, semua agama memiliki fungsi dan peran yang sama dalam kehidupan, hanya wujud dan pelaksanaannya saja yang berbeda. Semua agama memiliki Tuhannya masing-masing, dan semua orang memiliki hak untuk memilih agamanya masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H