Mohon tunggu...
kevin aryadevito
kevin aryadevito Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

hobi bermain skateboard

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandemi Covid-19 dan Kemorostan Kualitas Pendidikan di Indonesia

19 Juni 2022   21:05 Diperbarui: 19 Juni 2022   21:30 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

menjauhi aktivitas dalam segala bentuk kerumunan, perkumpulan, danmenghindari adanya pertemuan yang melibatkan banyak orang. 

Upaya tersebut ditujukankepada masyarakat agar dapat dilakukan untuk memutus rantai penyebaran pandemicovid-19 yang terjadi saat ini. Pemerintah menerapkan kebijakan yaitu Work From Home (WFH). Kebijakan inimerupakan upaya yang diterapkan kepada masyarakat agar dapat menyelesaikan segalapekerjaan di rumah. 

Pendidikan di Indonesia pun menjadi salah satu bidang yangterdampak akibat adanya pandemi covid-19 tersebut. Dengan adanya pembatasaninteraksi, Kementerian Pendidikan di Indonesia juga mengeluarkan kebijakan yaitudengan meliburkan sekolah dan mengganti proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)dengan menggunakan sistem dalam jaringan (daring). 

Dengan menggunakan sistempembelajaran secara daring ini, terkadang muncul berbagai masalah yang dihadapi olehsiswa dan guru, seperti materi pelajaran yang belum selesai disampaikan oleh gurukemudian guru mengganti dengan tugas lainnya. Hal tersebut menjadi keluhan bagi siswakarena tugas yang diberikan oleh guru lebih banyak.

Salah satu yang terkena dampak dari Covid-19 ini adalah pendidikan Indonesia.Semenjak kebijakan Lock Down diterapkan, semua siswa melakukan aktvitas belajarsecara online dari rumah. Hal ini menimbulkan keterkejutan yang luar biasa bagimasyarakat Indonesia terutama para siswa yang tinggal di pedalaman. Lemahnyaekonomi masyarakat pedesaan membuat masyarakat tidak mampu untuk membelismartphone sebagai fasilitas belajar anakanak selama pandemi ini.

 Walaupun pemerintahsudah membagikan kuota gratis kepada para siswa Indonesia namun pembagian kuotabelajar tersebut tidaklah merata dan menuntut para siswa untuk membeli kuota internetsendiri. 

Penurunankualitas tersebut meliputi kualitas kemampuan bahasa anak yangdikarenakan gurutidak dapat menyampaikan materi ajar secara konstektual, kualitasmotivasi belajar anak, sampai pada penurunan kualitas keterampilan yang harusdimilikisiswa dalam kegiatan belajar mengajar.

Pembelajaran dengan metode daring dinilai sangat kurang efektif bagi tenagapendidik terutama untuk peserta didik dengan usia sekolah dasar, karena pembelajaranyang dilakukan secara daring atau pembelajaran jarak jauh yang dilakukan dirumahtersebut membuat tenaga pendidik menjadi kurang maksimal dalam memberikan materipembelajaran. 

Sehingga menjadikan materi tidak tuntas dan tidak dapat diterima denganbaik oleh peserta didik serta penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran daringjuga dinilai tidak maksimal. 

Hal ini mengakibatkan peserta didik juga akan merasa sangatjenuh dengan pembelajaran daring dan juga akan cepat bosan dengan pemberian tugassetiap harinya secara online. Dampak wabah Covid-19 juga dapat mempengaruhi dan

menurunkan mental para peserta didik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun