Mohon tunggu...
Kevin Alfri
Kevin Alfri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - siswa SMPN 7 Depok
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

suka matematika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Asal Usul Danau Toba

27 Juli 2023   21:35 Diperbarui: 27 Juli 2023   21:37 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Danau Toba.

Salah satu Danau terbesar di indonesia yang berada di pulau sumatra utara. Kedalaman danau toba yang tercatat hingga kini adalah 505 meter, dan dengan kedalaman 1.130 kilometer persegi. Hingga saat ini Danau toba menjadi tempat wisata yang banyak di kunjungi para wisatawan, karena keindahan alam nya dan warisan budaya nya. Dibalik keindahan alam nya, danau toba memiliki kisah cerita rakyat yang dikenal banyak orang dari zaman dahulu hingga kini, dibalik itu juga ada pesan yang terkandung didalam nya. 

Cerita Rakyat Danau Toba

Pada zaman dahulu, terdapat seorang pemuda yang bernama toba. Ia adalah seorang anak yatim piatu. Untuk memenuhi kebutuhan hidup nya, ia harus bekerja di ladang, dan dia juga kerap sekali pergi ke sungai untuk menangkap ikan demi dia bisa makan, dan tidak jarang hasil tangkapan sisa nya ia jual ke pasar untuk sebagai tambahan mata pencaharian.

Pada suatu hari, toba melakukan aktivitas nya seperti biasa ke ladang, sepulang nya dari ladang, dia pergi ke sungai untuk memancing ikan. Dia sangat lelah pada hari itu, sehingga ia berharap untuk mendapatkan tangkapan ikan yang besar yang dapan ia jadikan lauk. Beberapa saat kemudia ia memasukan umpan nya, dan tidak berselang lama ia mendapatkan ikan yang sangat besar yang jika dijual harga nya sangat fantastis. 

Toba terdiam sejenak ketika melihat ikan itu, dengan sedikit bergumam ia berkata "ikan yang aneh" ikan tersebut berwarna kuning ke orange an, dan sisik nya yg berwarna emas yang ketika terkena sinar matahari tampak berkilau. Seumur hidup nya ia tidak pernah melihat ikan yang berbentuk seperti itu.

Saat Toba melepaskan mata kail pancingan dari mulut ikan tersebut, tiba tiba terjadi sebuah kejadian  yang sama sekali tak pernah ia duga. Ikan aneh dengan sisik berwarna kuning keemasan tersebut berubah menjelma menjadi seorang perempuan yang manis dan cantik bak bidadari parasnya.

Toba diam sejenak saat melihat kejadian itu, dia sangat kaget dan sangat tidak percaya dengan kejadian yang barusan terjadi di hadapan nya itu.

"tuan" ucap ikan yang telah menjelma menjadi perempuan cantik bak bidadari itu, toba tidak berhenti melongo melihat kejadian itu. Perempuan itu pun kembali berkata "aku adalah seorang makhluk kutukan dewa". Aku dikutuk karena telah melanggar perintah yang diberikan kepada ku. Dan aku juga telah ditakdirkan bahwa, jika ada yang menyentuh ku, maka aku akan berubah seperti makhluk yang menyentuh ku itu. Ucap wanita tersebut.

Toba pun mulai memperkenalkan diri nya, dan wanita cantik itu pun juga memperkenalkan diri nya tersebut, "nama ku putri tuan". Toba pun mempunyai pikiran untuk mempersunting putri sebagai istri nya karena paras nya yang begitu cantik. "bersediakah engkau menikah dengan ku?" ucap toba setelah beberapa saat.

"Baiklah tuan, aku bersedia menjadi istri mu tetapi kau juga harus bersedia memenuhi syarat yang ku ajukan kepada mu tuan ku."jawab putri, "syarat apa yang kau inginkan calon istri ku, aku akan memenuhi nya dengan segenap hati".

"Permintaan ku hanya satu tuan, aku ingin tuan menutup rapat rapat rahasiaku. Jangan sekali kali tuan menyebutku seekor ikan. Bila tuan bersedia untuk menyanggupi itu, maka aku bersedia untuk menjadi istri tuan."

"Baiklah, aku menyanggupi nya. Aku berjanji akan menutup rapat rahasia mu ini. Ini hanya akan diketahui hanya oleh kita berdua." ucap toba kepada putri.

Toba dan Putri pun menikah dan hidup rukun dan berbahagia di tengah kesederhanaan. Kini kebahagiaan mereka kian lengkap karena mereka di anugrahi seorang buah hati yang berjenis kelamin laki laki yang di beri nama Samosir.

Samosir adalah seorang anak yang pemalas dan memiliki nafsu makan yang kuat. Jatah makan sehari keluarga nya dapat dihabiskan sekali makan oleh samosir. Toba sebagai bapak samosir pun harus bekerja lebih keras dalam bekerja untuk memenuhi kebutuhan anak semata wayang nya yang memiliki nafsu makan yang luar biasa itu. 

Pada suatu hari, Samosir membawa makanan dan minuman tersebut menuju ke ladang tempat bapak nya bekerja. Ditengah jalan, Samosir tiba-tiba merasa lapar. Dia berhenti sebentar sebelum sampai menuju kebun. Samosir lalu memakan makanan yang seharusnya akan diberikan untuk bapaknya tersebut. Makanan itu tidak dihabiskannya semua dan hanya disisakan sedikit. Dengan makanan dan minuman yang tersisa sedikit itu, Samosir lalu melanjutkan perjalanannya menuju ke ladang. Saat telah tiba di ladang, Samosir memberikan makanan dan minuman yang tinggal sedikit itu untuk bapaknya.

Ketika sampai, Samosir memberikan makanan itu kepada bapak nya, lalu toba berbicara dengan raut wajah marah "MENGAPA JATAH MAKANAN DAN MINUMAN KU TINGAL SEDIKIT?!"

Dengan polos dan wajah yang tak bersalah, Samosir menjawab.

"Tadi pada saat di tengah jalan aku mengantar kan nya, aku merasa lapar pak, lalu aku memakan nya, tetapi aku tidak menghabiskan nya kan pak? aku masih mensisakan nya untuk bapak."

"Dasar anak keturunan ikan yang tidak tahu diuntung!"

"Dengar cacian bapak nya itu, samosir pun berlari kembali kerumah dan mengadu kepada ibu nya. Sambil meneteskan air mata dia menceritakan semua hal yang telah terjadi kepada ibu nya, putri yang mendengar hal tersebut terkejut dan sedih karena tak disangka suami yang dicinta nya itu telah melanggar janji nya itu, lalu ibu dan anak itu saling berpegangan tangan. 

Dalam sekejap, mereka menghilang dan tanah bekas pijakan samosir itu mengeluarkan air seakan tiada henti. Lalu karena hal itu air pun semakin meninggi sehingga sampai menenggelamkan tempat itu yang luas itu. Penduduk sekitar pun hingga kini menamai tempat itu sebagai Danau Toba, dan pulau kecil ditengah nya adalah dimana samosir dan ibu nya terakhir berpijak dan di namai Pulau Samosir.

Pelajaran yang dapat kita ambil adalah kita tidak boleh maruk akan segala hal, dan kita harus menjadi orang yang menepati akan semua janji kita, dan jadilah orang yang penyabar. Sekian itu lah cerita rakyat "ASAL USUL DANAU TOBA".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun