"Permintaan ku hanya satu tuan, aku ingin tuan menutup rapat rapat rahasiaku. Jangan sekali kali tuan menyebutku seekor ikan. Bila tuan bersedia untuk menyanggupi itu, maka aku bersedia untuk menjadi istri tuan."
"Baiklah, aku menyanggupi nya. Aku berjanji akan menutup rapat rahasia mu ini. Ini hanya akan diketahui hanya oleh kita berdua." ucap toba kepada putri.
Toba dan Putri pun menikah dan hidup rukun dan berbahagia di tengah kesederhanaan. Kini kebahagiaan mereka kian lengkap karena mereka di anugrahi seorang buah hati yang berjenis kelamin laki laki yang di beri nama Samosir.
Samosir adalah seorang anak yang pemalas dan memiliki nafsu makan yang kuat. Jatah makan sehari keluarga nya dapat dihabiskan sekali makan oleh samosir. Toba sebagai bapak samosir pun harus bekerja lebih keras dalam bekerja untuk memenuhi kebutuhan anak semata wayang nya yang memiliki nafsu makan yang luar biasa itu.Â
Pada suatu hari, Samosir membawa makanan dan minuman tersebut menuju ke ladang tempat bapak nya bekerja. Ditengah jalan, Samosir tiba-tiba merasa lapar. Dia berhenti sebentar sebelum sampai menuju kebun. Samosir lalu memakan makanan yang seharusnya akan diberikan untuk bapaknya tersebut. Makanan itu tidak dihabiskannya semua dan hanya disisakan sedikit. Dengan makanan dan minuman yang tersisa sedikit itu, Samosir lalu melanjutkan perjalanannya menuju ke ladang. Saat telah tiba di ladang, Samosir memberikan makanan dan minuman yang tinggal sedikit itu untuk bapaknya.
Ketika sampai, Samosir memberikan makanan itu kepada bapak nya, lalu toba berbicara dengan raut wajah marah "MENGAPA JATAH MAKANAN DAN MINUMAN KU TINGAL SEDIKIT?!"
Dengan polos dan wajah yang tak bersalah, Samosir menjawab.
"Tadi pada saat di tengah jalan aku mengantar kan nya, aku merasa lapar pak, lalu aku memakan nya, tetapi aku tidak menghabiskan nya kan pak? aku masih mensisakan nya untuk bapak."
"Dasar anak keturunan ikan yang tidak tahu diuntung!"
"Dengar cacian bapak nya itu, samosir pun berlari kembali kerumah dan mengadu kepada ibu nya. Sambil meneteskan air mata dia menceritakan semua hal yang telah terjadi kepada ibu nya, putri yang mendengar hal tersebut terkejut dan sedih karena tak disangka suami yang dicinta nya itu telah melanggar janji nya itu, lalu ibu dan anak itu saling berpegangan tangan.Â
Dalam sekejap, mereka menghilang dan tanah bekas pijakan samosir itu mengeluarkan air seakan tiada henti. Lalu karena hal itu air pun semakin meninggi sehingga sampai menenggelamkan tempat itu yang luas itu. Penduduk sekitar pun hingga kini menamai tempat itu sebagai Danau Toba, dan pulau kecil ditengah nya adalah dimana samosir dan ibu nya terakhir berpijak dan di namai Pulau Samosir.