Kalimat yang saya sebutkan pada judul, sudah tentu bukan berasal dari saya sendiri. Saya kutip dari obrolan ngalor ngidul bareng mas Rahab di selasar warung Bentara Budaya Jakarta.
Saya yakin Anda yang kenal dekat dengan mas Rahab Ganendra akan lebih mengamini kalau beliau adalah boss madyang, pakar kulineria yang gemar menjelajahi makanan.
Padahal sebelum di tahun 2014 kita akan lebih mengenal mas Rahab adalah seorang pujangga cinta, penyair yang mendayu-dayu, sebuah bait yang mampu menyihir layaknya pakar cinta, apalagi beliau juga menyandang predikat sebagai Best in Fiction di tahun 2014.
Sudah menjadi bukti sahih, komunitas adalah jalan pembuka gerbang, sebagai batu loncatan personal branding yang akan Anda ingin bentuk.
Hal serupa juga akan terjadi pada mbak Dewi Puspa yang di awal kemunculan kita lebih sering melihat foto profil kucing dan dijuluki Mak Nero oleh sebagian Kompasianer, kita akan menyebut mbak Dewi Puspa dengan segerbong awak komunitas KOMiK seperti Achmad Humaidy, Linda Erlina sampai Noval Kurniadi adalah si ahli film, ahli yang mampu memeriahkan dunia sineas Indonesia.
Hal inilah yang masih saya percayai, sebuah komunitas blogger masih akan tetap terus menyenangkan tanpa harus ada "embel-embel" khusus. Hal inilah yang juga masih Kompasiana percayai dengan membuat sebuah arena bermain di tahun lalu, sebuah fitur khusus komunitas yang bernama Temu Kompasiana. Sebuah peluang yang bisa Anda maksimalkan untuk membangun sebuah personal branding yang masif.
Asa Komunitas di Tahun 2024
Mengawali tahun, kami berinisiasi untuk menjadikan sebuah spot khusus bernama O2 Corner yang ada di area Kompas Gramedia untuk menjadi sebuah oase untuk seluruh komunitas. Melalui program Ketemu, kami membuka akses untuk siapapun komunitas yang membutuhkan sebuah area berkumpul, lokasi untuk melakukan launching, atau program apapun yang kalian butuhkan untuk dijalankan, GRATIS!
Salah satu mimpi sederhana yang belum pernah terwujud adalah bagaimana sebuah pagelaran fiksi bisa hadir di antara para penulis fiksi hebat di Kompasiana, beragam komunitas fiksi yang sudah terbentuk. Saya masih membayangkan, mengumpulkan seluruh komunitas fiksi yang ada di Kompasiana, mengumpulkan seluruh dedengkot hingga penulis fiksi hebat ke suatu acara perkumpulan dengan beragam sajian yang berasal dari komunitas dan fiksianer itu sendiri.
Gimana? Apakah bisa kita realisasikan?
--
Saya pun tahu betul, betapa berat dan sulitnya menjadi motor sebuah komunitas. Menjalankan sebuah komunitas butuh tak cuma soal dana, tapi juga tenaga yang tak kalah mengambil bagian dalam kehidupan. Maka dari itu, kami tetap berusaha untuk memberikan salah satu bentuk dukungan dan apresiasi yang bisa kita bangun dengan memberikan sebuah timbal balik dalam Community Quarter Rewards.
Mungkin tak bisa memuaskan semua pihak juga, dengan keterbatasan dan kemampuan yang ada. Tapi ini adalah salah satu cara kami untuk memposisikan diri berada di tengah-tengah dan berusaha menghadirkan kontribusi semaksimal mungkin ke teman-teman komunitas.
Dan di tahun 2024, Temu Kompasiana akan memperluas daya eksplorasi untuk teman-teman komunitas yang sudah tergabung dan memiliki komunitas di sana. Dari sebelumnya hanya admin atau pengelola yang dapat melakukan postingan di halaman grup masing-masing, selanjutnya member komunitas juga dapat melakukan posting di halaman grup.
Dari cara inilah yang memungkinkan masing-masing Komunitas tak hanya pengelola yang memiliki kesempatan untuk melakukan personal branding, tapi juga anggota aktif akan mendapatkan atensi khusus terkait apa yang menjadi fokus utamanya saat posting konten.
Gimana?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H