Mohon tunggu...
Kevinalegion
Kevinalegion Mohon Tunggu... Wiraswasta - Full Time Family Man

Get along between Family and Food!

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Youtube Music Hadir, Saatnya Bilang "Goodbye Spotify"

7 November 2019   18:46 Diperbarui: 7 April 2020   09:40 3839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maipren listening music via YTM - Dokpri

Ibarat kontrakan, Google adalah Bosnya kontrakan yang ada di internet. Dia bebas mengeksplorasi wilayah, sesuai dengan keinginannya.

Kemarin, hal ini berlaku pada salah satu app music yang sudah punya cukup nama di dunia digital. Spotify kini terusik dengan usiran halus dari pemilik kontrakan. Yes, YouTube Music jelas-jelas adalah gertakan besar dari Google untuk Spotify. 

Saya mengindikasikan akan adanya cikal bakal YT Music sebenarnya sudah cukup lama, ketika pada saat itu Youtube video menandakan tanda ikon melodi di setiap akun musisi yang telah terdaftar di YouTube. Saya yakin, ada gerakan besar untuk mengapresiasi musisi lebih di ranah YouTube.

Dan saya yakin betul, setiap musisi pasti sudah sangat paham, ada uang besar di setiap video music yang diunggah di YT. Mereka diperlakukan yang sama dengan YouTubers lainnya. 

Makin meyakinkan saat hp Android yang saya gunakan, tiba-tiba terinstall secara otomatis dan yang paling krusial "TIDAK BISA DIUNINSTALL", sungguh maksimal nih Google mainnya. 

Tangkapan layar Aplikasi. YT Music
Tangkapan layar Aplikasi. YT Music
Pada saat itu mungkin sekitar bulan lalu, memang aplikasinya belum dapat digunakan di Indonesia. Jadi, saya hanya bisa memainkan lagu offline yang tersimpan di hp. 

Nah, kemarin (06/11/19). Youtube music resmi meluncur di Indonesia. Sebuah sinyal yang akan sangat mengusik Spotify. 

Keraguan Performa Bisnis

Tirto pun sudah membahas hal ini Juli lalu, pada intinya walaupun Spotify sudah menjadi platform streaming audio terbesar di dunia, mereka selalu merugi. Apalagi jika membahas soal royalti sampai biaya distribusi yang harus dibayarkan Spotify ke label rekaman. Sudah semakin pusing kita. 

Jika dibandingkan secara kasat mata soal iklan, YouTube sudah menjadi segala-galanya juara. Advertisers yang masuk di Google sudah tidak dapat dihitung manual. Dibandingkan iklan yang muncul Spotify, ya nganu ya, gimana dong ya penjelasannya. 

Bahkan di dalam artikel Tirto tersebut juga dijabarkan penjelasan dari analis Loup Ventures, yang mengatakan model bisnisnya sudah jelek dari awal. 

Apalagi di tahun 2017, ada isu Google mau mengakuisisi Spotify. Saya tidak tahu persis apakah isu ini benar, atau memang sudah terjadi. Tapi yang saya yakin, Google pasti melakukan hal tersebut, dan mungkin ditolak karena terbukti Google merilis YouTube Music untuk "menggebuk" Spotify. 

---

Penawaran YouTube music Premium
Penawaran YouTube music Premium
Ketika pertama kali saya mencoba YT Music ini sebagai free user, kok aneh ya. Mendengarkan musik tapi tidak bisa dalam kondisi screen off (YT menyebutnya background play), satu jam perjalanan di motor, hp langsung panas karena selain cuaca Jakarta lagi notgud, layar hp menyala terus karena kalau layar dikunci musiknya mati. 

Aneh ya. 

Tapi setelah dipikir-pikir, ini cara YT "memaksa" usernya untuk beli paket premium, cara yang tidak dilakukan Spotify. Berani banget kan? 

Di Android, YT Music menawarkan paket trial free selama 3 bulan, lalu berlanjut premium sebesar 49 ribu rupiah dan 75 ribu rupiah untuk paket keluarga per bulan, dengan bonus akses YouTube Red & Premium juga dibuka. Weleh-weleh, terherman-herman nih kak Nunu. 

PENAWARAN MUSIC PREMIUM
PENAWARAN MUSIC PREMIUM
Inti terbesarnya, lagi-lagi inti. Google sudah memiliki segala ekosistem yang ada di internet, Google Search adalah yang terbaik dan juga ditanamkan ke produk terbarunya ini. Searching kata nuhinahinuhinahu hiya, tuh sistem bakalan tahu yang nyanyi si Mawang.

Dan, lagi-lagi. Ah, lagi-lagi. YouTube adalah rumah dari segala rumahnya para rumah di mana Music Video Clip dirilis oleh para musisi. Ya, kebayang ya. Youtube Music ini juga bakalan punya keunggulan video yang Spotify tidak bermain luas.

"Podcast gimana? Kan di Spotify kuat tuh." 

Ya, apalagi ini. Sudah banyak Podcasters yang unggah karyanya di YouTube, dengan berbagai alasan sampai sulitnya masuk di jejeran podcast Spotify. YT benar-benar maksimalisasi UGC sangat efisien. The power of UGC. Sama kaya Kompasiana, tanpa UGC Kompasiana tidak akan eksis sampai sekarang, berkat kalian-kalian ini. Makasih ya, ehem. Bahkan sampai semua media mainstream ikutan main UGC, eeeh...

Ya, begitulah. Kalo nyerah ya berkawan aja sama Google. 

Sama lah, seperti Instagram yang mencaplok persis Snapchat, atau recehnya Walls ice cream yang lagi mau "menindas" Aice ice cream, mehehe. 

YouTube music ini juga sedang melahap kue yang dimiliki Spotify. Ya, namanya juga hidup di mode kapitalis, duit adalah bahan bakar hidup. Wkwkwk. 

Selamat berjuang, Spotify!

ketapels-5e8bea65097f365fa9679822.jpg
ketapels-5e8bea65097f365fa9679822.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun