Tidak ada yang buruk di tahun 2017, kita juga belum tahu persis apa yang akan terjadi di tahun 2018. Kemarin adalah kenangan, hari ini adalah hadiah terindah, esok adalah masa depan yang harus kita jalani. Satu-satunya yang harus kita persiapkan adalah bekal dari pengalaman di 2017 akan menjadi senjata untuk menghadapi tahun 2018.
Masing-masing tahun punya kelebihan sekaligus kekurangan, jangan seperti bapak-bapak dan ibu-ibu hipster muda yang ngaku dari Generasi 90an, dan ngaku 90an adalah yang terbaik, padahal ya tidak juga. Di era lampau mungkin boleh saja bangga kita punya permainan kelereng, galaksin atau semacamnya. Tapi, anak masa kini juga bisa pamer ke para bapak ibu yang ngaku masih muda, kalau masa kini mereka punya game virtual reality.Semua punya kelebihan masing-masing, dan semuanya adalah yang terbaik.
Untuk mengingat kembali, siapa tahu kita kangen. Tahun 2017 terjadi momen-momen yang cukup tren hingga memorable. Siapa yang mengikuti tren di tahun 2017, atau sekadar lewat saja? Mmmmhhhh...
***
Saya pun tidak tahu persis siapa yang menjadi pencetus kata-kata ini, tapi viralitasnya luar biasa. Ahli bahasa pun langsung geleng-geleng, susah-susah ngajarin bahasa yang benar, malah yang lebih tren bahasa dengan kata-kata yang ngawur, tapi lucu untuk diucap. Kata "Kuy",sampe "Bosque" atau yang paling ngeselin "Zaman Now"adalah kata-kata hits yang paling sering terlontar di tahun 2017. Anda mungkin sering juga mengucapkannya, tapi 2018 kata-kata ini sepertinya pun akan punah, karena orang mulai eneg setiap ada kata-kata ini. Haha.
Produk inovasi terbaik di tahun 2017 adalah Tongtol. Haha.
Siapa yang punya?
***
Nah, yang satu ini kita ngomongin soal artis. Ibarat pesepakbola, dua artis ini bagaikan Cristiano Ronaldo yang selalu dibanding-bandingkan dengan Lionel Messi. Dua artis ini pun turun ke dunia persilatan keartisan lewat jalur musik yang dulu dicap "Kampung", kini dicitrakan dengan musik yang asik tak hanya orang tua, sopir angkot, atau mamang-mamang gojek yang saban hari bikin macet stasiun, tapi juga anak muda di cafe-cafe jadi doyan dengan lagu-lagu dua artis ini. Bahkan salah satu artisnya sering manggung di pesta pernikahan elite, warbiyasak.Bukan Ayu Ting-ting, apalagi Dewi Persik. Mereka adalah Via Vallen dan Nella Kharisma.Wooohooo, goyang mang.
Enggak usah lah mereka dibanding-bandingin, dua-duanya sama-sama yahud.
Era joget-joget terus dapet duit dari Bigo Live sudah lewat, era sharing konten dengan bentuk portrait ala Snapchat juga sudah habis. Instagram yang paham potensi assetnya yang jauh lebih besar dibandingkan Bigo dan Snapchat, meluncurkan fitur serupa. User IG yang sempat pindah ke aplikasi Bigo dan Snapchat, justru dengan sangat mudahnya Instagram menarik para user dari para kompetitor dengan sangat telak.
Era Instagram Live mulai muncul, siapapun bisa sharing kehidupan pribadi secara live streaming. Walaupun pada kenyataannya IG Live ini sangat potensial hanya untuk para selebgram. Siapa kalian yang hanya punya followers sesandulit.
Mbak Yaya a.k.a Raisa Andriana, resmi menyandang sebagai Mrs. Wyllie. Aktor ---Mmhhh, aktor bukan ya?---, intinya pria asal Australia yang mulai tenar karena sering tereak "Mai trip mai edvencur!".Kalo kata para pria desperate ini, hari itu adalah hari berkabung, hari patah hati nasional. Lebay ya sih ya, ente sama keteknya Hamish Daud juga gantengan keteknya, muehehe.
***
Begitu deh, sampai saat ini juga saya masih belum kepikiran lagi. Apa yang menjadi tren dan momen yang memorable di Indonesia di tahun 2017. Ada sih beberapa momen politik yang cukup menyita perhatian, tapi kok ya males ga lucu gitu. Atau ada beberapa momen tentang beberapa kematian dari para selebritis kita. Tapi, kok rasanya ga etis masa duka jadi bahan obrolan.
Kalau jadi landasan gerak, monggo. Kalau jadi instrumen kampanye, tidak layak. Apakah mereka membela kaum mustadh'afin sehari2nya? Di mana mereka saat kelp2 spt ahmadiyah ditindas? Kenapa nama-gambar GD muncul rame hanya jelang pemilu? https://t.co/sWwAug5weu— Alissa Wahid (@AlissaWahid) April 13, 2018
Jadi, untuk saat ini sampai di sini dahulu. Jika ada tambahan silakan komentar di bawah. Ciao!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H