Apalagi nasib NS200 yang juga tak kalah mengenaskan, pabrikan hijau resmi memutuskan kontrak dan menghentikan distribusi. Beberapa tahun kemudian penggunanya sudah pasti akan kesulitan mencari sparepart.
Ini yang menjadi pertanyaan utama yang saya lontarkan kepada tim TVS Indonesia, mereka mengakui jaringan dealernya tidak seluas seperti pabrikan lainnya. Tapi ada strategi menarik yang mereka terapkan, yaitu melalui penjualan via online (free ongkir) yang dapat dilakukan melalui website www.tvsapache.id dan www.tvsmotor.co.id, dan rekrutmen beberapa bengkel pinggiran yang sudah menjadi kepercayaan komunitas. Kereeen.Â
Dengan banderol OTR 23,9 juta, sebenarnya saya pesimis TVS Apache RTR 200 4V bisa laku keras. Karena yang dihadapi justru kompetitor motor jepun di kelas 150cc, walaupun memiliki spesifikasi yang tinggi. Stereotip orang Indonesia terhadap motor non-jepun masih menganggap jauh di bawah kualitasnya, padahal sebenarnya tidak, justru bisa lebih baik.
Dan yang terpenting dengan harga segitu, konsumen akan mendapatkan bebas biaya perawatan selama tiga tahun, gratis coy! Kapan lagi selama tiga tahun motor dirawat terus sama dealer, gratis biaya service, ganti oli, ganti busi, filter oli, filter udara dan filter bensin. Percaya deh, bukan karena TVS pihak yang mengundang saya, tapi TVS Apache RTR 200 4V ini benar-benar worth to buy. Anda bisa cantumkan untuk bahan perbandingan Anda sebelum membeli motor di kelas ini.
Masih enggak percaya juga? Kalian bisa coba gratis unitnya melalui www.tvsapache.id, siapa tahu juga bisa jalan-jalan gratis ke Sepang, Malaysia atau barangkali ketemu bang ganteng Joe Taslim, uuuhuuuuy.
Geeeeebeeeeerrr maaaannng...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H