Akhirnya setelah satu jam mengantre, dan sedikit lagi saya dekat dengan loket. Mbak penjaga loket melirik bukti transfer saya, dan menanyakan jika saya melalui proses transfer atau bukan. Ketika saya jawab ternyata tiket kita sudah dipisah dengan yang lain, dan mbaknya bilang enggak perlu mengantre langsung ke loket saja, Helllleeehhh.
Jadi tips buat Kompasianer yang mau menyebrang ke Karimun Jawa menggunakan Express Bahari, sebaiknya pesan tiket melalui online dan tidak perlu mengantre lagi di loket.
Sedikit delay karena kapal sedikit bermasalah dengan pendingin ruangan. Tapi karena tidak pilihan lagi, ya mau tidak mau. Tapi untuk jasa penyeberangan pulau seperti ini, Express Bahari cukup professional. Nama tiket tidak mungkin tidak sesuai dengan KTP pemesan. Setiap pos akan dicek kembali tiket dan KTPnya, walaupun akan kembali memakan waktu, karena lagi-lagi mengantre. Tapi demi kenyamanan dan keamanan ya ok lah.
Sekitar dua jam, kapal sudah tiba di Pelabuhan Karimun Jawa, cukup cepat, eh cepet banget malah. Dengan mesin kapal yang lebih mirip suara jet pesawat terbang, penumpang benar-benar tidak merasakan mabuk sama sekali. Saya sendiri jika kapal terlalu sering bergoyang, saya siap untuk memuntahkan kembali isi sarapan tadi pagi. Tapi, saya baru pertama kali merasakan kapal penumpang yang tidak terlalu besar tapi mampu membelah ombak dengan ganas seperti ini.
Walaupun memang tidak ada pilihan lain moda transportasi yang melayani jalur ini, fasilitasnya sudah sangat sempurna, sudah ada hiburan seperti TV layaknya kapal feri besar. Recommended deh ini Express Bahari.
Selanjutnya,
Hari Pertama, Dua Malam Romantis di Timur Laut Jawa (4)
---
Cerita Sebelumnya,
Kebut-kebutan di Bis Jakarta-Jepara (2)