Mohon tunggu...
Kevinalegion
Kevinalegion Mohon Tunggu... Wiraswasta - Full Time Family Man

Get along between Family and Food!

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Kasus Penipuan Rekening Bersama, Siapa yang Dirugikan?

15 September 2015   15:48 Diperbarui: 15 September 2015   15:48 2405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi | Foto: innovation.talan.fr"][/caption]

Langkah dan antisipasi sudah tepat, namun masih saja tertipu saat bertransaksi secara online. Siapa yang harus disalahkan?

Semakin berkembangnya dunia digital tentu juga berdampak dengan meningkatnya kepercayaan di dunia online, jangan heran ketika berita hoax dengan mudah viral bahkan menjadi isu nasional. Salah satu dampak yang baik di dunia digital adalah meningkatnya trust pengguna internet untuk melakukan transaksi jual beli melalui website online. Berkat beberapa website yang memiliki reputasi cukup baik pun menjadi salah satu andil mengedukasi seluruh netizen di Indonesia dan meningkatkan kepercayaan transaksi di dunia maya yang pernah buruk di dunia virtual dunia. Indonesia pernah dibanned situs-situs komersial, karena maraknya penipuan menggunakan kartu kredit curian yang berasal dari Indonesia. Terbayang betapa sulitnya meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk bertransaksi secara online. Untuk mengedukasi seseorang yang memiliki latar berpendidikan baik pun cukup sulit, apalagi harus meyakinkan mamah saya di rumah yang setiap hari hanya bertansaksi melalui pasar dan dapur.

Beberapa hari ini, salah satu forum diskusi terbesar di Indonesia diramaikan dengan kasus penipuan berkedok Rekening Bersama. Jika anda belum mengetahui apa itu Rekening Bersama atau yang biasa disingkat menjadi Rekber. Rekening Bersama adalah salah satu jasa pihak ketiga yang mengamankan suatu transaksi di dunia maya, singkatnya jika penjual dan pembeli sudah sepakat untuk menggunakan jasa pihak ketiga. Pembeli akan melakukan transfer jumlah uang yang sudah disepakat bersama seller kepada Rekening Bersama, pihak ketiga yaitu rekber akan mengabari penjual ketika uang tersebut sudah diterima sesuai kesepakatan, dan penjual bisa langsung mengirimkan barang atau jasa yang sudah disepakati sebelumnya. Setelah barang tersebut sudah sampai ke pembeli, barulah rekber mengirimkan uang tersebut kepada penjual.

Langkah ini sebenarnya menjadi salah satu antisipasi yang paling tepat saat bertransaksi online agar terhindar dari penipuan, jika di dunia transaksi semacam ini lebih familiar disebut Escrow. Langkahnya pun sama persis, hanya perbedaan lokasi transaksinya. Berharap tidak terjadi penipuan yang dilakukan penjual atau pembeli, penipuan justru dilakukan oleh pihak ketiga yang dipercaya sebagai pemegang dana sementara. Loh kepiye bro?

Penipuan ini yang dilakukan jasa Rekening Bersama Blackpanda di forum Kaskus, sekedar informasi rekber ini bukan berasal dari manajemen Kaskus, melainkan usaha yang dikelola oleh Blackpanda Corpindo yang awalnya merintis usaha melalui forum jual beli Kaskus. Jumlahnya pun cukup banyak, saat ini tercatat 360 juta dan masih akan terus bertambah. Sebagai salah satu pengguna yang pernah menggunakan jasa Blackpanda, saya pun memberikan testimoni yang cukup baik karena pelayanan sangat responsif dan beberapa penjual dan pembeli sudah sangat mengenal jasa ini. Tentu sangat mengherankan, ketika jasa yang sudah sangat dipercaya, juga tergiur untuk melakukan penipuan. Padahal jika dihitung dengan harga jasa yang paling minimal yaitu Rp 10.000 dengan perkiraan 100 transaksi per hari, rekber ini sudah bisa mengantongi uang 30 juta per bulannya.

Melalui pernyataan resminya pun, Kaskus sudah menyatakan tidak memiliki hubungan secara profesional dengan Rekber "blackpanda" dan menyarankan untuk melaporkan kepada pihak yang berwajib dan Kaskus akan memberikan data identitas jika dibutuhkan pihak kepolisian. Kasus seperti ini menurut saya sangat fatal akibatnya untuk dunia transaksi jual beli melalui online, karena kepercayaan yang sebelumnya sudah baik, dan langkah yang tepat untuk mempercayakan jasa rekber akan menurun secara signifikan.

Siapa yang Akan Dirugikan?

Dampak yang pertama paling dirasakan adalah penjual yang hingga saat ini dananya masih tertahan di blackpanda. Penjual lainnya yang akan merasakan menurunnya penjualan akibatnya kurangnya kepercayaan pembeli untuk bertransaksi online yang sebelumnya sudah mempercayai rekber sebagai langkah tepat dan paling aman. Jasa rekber lain yang melakukan usaha serupa dengan yang dilakukan rekber Blackpanda, karena secara otomatis kasus penipuan ini juga akan mengurangi kepercayaan untuk bertransaksi bukan hanya di Kaskus, tapi juga beberapa website jual-beli yang melakukan praktik serupa.

Sebagai bentuk dari tanggunjawab dari Blackpanda, jasa ini juga sudah memberikan statement sementara, saya menganggapnya sebagai pereda suasana. 

Original Posted By blackpanda â–º
Pagi ini dan kemarin, blackpanda trf ke hampir semua rekening tujuan. Walau tidak full, mhn nominal tersebut diterima dulu sebagai itikad bahwa saya masih mengurusi dan tetap sanggup membayar sampai dana agan2 lunas.
Darimana? Saya akan carikan pinjaman dan tentusaja juga dari hasil kerja saya di offline. Mohon keikhlasan waktunya untuk menunggu. Mksh

Dengan memunculkan pernyataan ini pun, di kolom komentar seluruh pengguna yang tertipu masih menganggap pernyataan ini hanya sebagai tipuan untuk meredakan suasana secara sementara, masih banyak yang belum percaya seluruh dana akan dikembalikan, karena mengingat jumlahnya yang cukup besar.

Siapa yang Bertanggung Jawab?

Untuk kasus ini saya cukup menyayangkan Kaskus sebagai wadah jual beli yang cukup digemari di Indonesia tidak memfasilitasi penggunanya dengan memberikan Rekber Official resmi yang berasal dari tim Kaskus itu sendiri. Bukan hendak menjatuhkan, tapi saya rasa dengan memberikan Rekber Official, Kaskus memiliki tanggung jawab kepada perilaku sosial di dunia online terkait besarnya jumlah pengguna di forum jual belinya. Maka imbas baiknya, forum jual beli Kaskus akan mendapatkan kepercayaan yang lebih di netizen dan jumlah transaksi akan meningkat. Sebagai rumah besarnya, sudah sebaiknya Kaskus memberikan verifikasi yang sangat ketat kepada Rekber yang beredar di Kaskus karena terkait transaksi yang melibatkan uang.

Melalui laporan dari Kompascom, Andrew Darwis sebagai admin menjelaskan bahwa Blackpanda bukanlah akun rekber resmi atau official dari Kaskus. Blackpanda merupakan salah satu member yang membuka jasa rekber di Kaskus. Pihak forum itu sendiri secara teknis tidak terlibat di dalamnya. Memang pada kenyataannya, pihak Kaskus telah memiliki wacana untuk membuat rekber official, tetapi hingga saat ini masih belum terlaksana. "Ditunggu saja terus di Kaskus," ujar Andrew.

Berkaca pada Tokopedia dan Bukalapak, yang secara konsisten dan pasti memberikan pelayanan jasa rekening bersama official yang berasal dari tim TP dan BL secara gratis, tentunya memberikan rasa aman dan kepercayaan yang lebih kepada penggunanya. Jika seandainya TP dan BL juga melakukan kasus yang serupa pun akan dengan mudah terlacak oleh instansi negara dan terlihat siapa yang seharusnya bertanggung jawab atas kasus tersebut. Karena menurut saya pribadi, transaksi online yang benar seluruh aktivitasnya dilakukan di online, bukan lagi melalui COD ataupun lainnya yang sangat merepotkan. Penjual dan pembeli sama-sama duduk santai di depan laptop biarkan jasa ekspedisi yang juga ikut menikmati efek yang baik dari berkembangnya transaksi jual beli online.

Semoga kepercayaan transaksi jual beli online tidak pudar. Ciao...

---

Referensi:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun