Setelah bertahun-tahun enggak makan di restoran, akhirnya mampir lagi. Maklum nunggu gajian turun dulu, Bossss! Gajinya tahunan kali yak, Hahaha. Seperti kebiasaan sebelumnya, bagi yang belum tahu kebiasaan saya sebelum masuk ke restoran, cara seleksinya adalah dengan memperhatikan apakah restoran tersebut ramai dikunjungi atau tidak, cara ini juga saya gunakan di cerita Penyidik KPK Sidak Waroeng Spesial Sambal Bintaro. Jika saat sidak di Waroeng SS saya harus dipaksa antri berlama-lama sebelum bisa duduk, sidak kali ini saya atur strategi dengan cari mushola terdekat dengan restoran, jadi setelah sholat maghrib baru deh langsung meluncur ke tekape, jadilah lenggang tanpa antrian. Dan, seperti biasa rekomendasi ini selalu saya dapatkan dari pacar saya berdasarkan referensi dari beberapa nasabahnya, alasannya murah dan bumbu-bumbunya pas buat lidah orang Indonesia. Yap, Eastern KopiTM. Dari namanya pun sudah bisa ditebak jika tempat ini hanya menyajikan makanan-makanan khas negara timur. Cabangnya sudah tersedia di kota Tangerang, Jakarta dan Bekasi. Tapi, setiap cabang yang saya temui selalu memiliki ciri khas resto sederhana ala asia, biasanya penanda resto ini hanya tulisan Eastern KopiTM disertai lampu, sangat tidak mencolok, jadi tak heran jarang yang mengetahui resto ini. Saya pun tidak pernah tertarik untuk coba masuk resto ini, sekilas seperti resto-resto pada umumnya. Asal mula kopitiam ini representasi dari kedai-kedai kopi yang ada di Singapura dan Malaysia, Eastern KopiTM ini sebenarnya chinese food restaurant, tetapi saat ini menunya berkembang mengikuti lidah asia tenggara. Berkesempatan nyicip di salah satu cabangnya yang terletak di kotanya ibu walikota cantik Airin Rachmi Diany, tepatnya di distrik Flavor Bliss, pusat nongkrongnya anak tang-sel sambil kulineran karena di lokasi ini ratusan restoran dijajakan dalam satu wilayah yang cukup asik buat hangout bagi kulinerman dan kulinerwoman. Sruuupuuut... Eastern KopiTM ini sebenarnya menjagokan Dim Sum, dan makanan BBQ-nya. Tapi, berhubung rasa penasaran saya karena habis mencoba mie penang yang harganya cukup muaaahal di salah satu resto mall jakarta yang ternyata setelah dimakan rasanya tak beda dengan mie goreng pinggiran abang-abang di jalan. Saya memutuskan untuk mencoba kembali disini, apakah rasanya memang seperti itu atau sangat berbeda? Karena yang saya tahu mie asal malaysia ini memiliki ciri khas yang cukup jauh berbeda dengan rasa mie goreng ala pinggiran jalan. Dibanderol dengan harga 30rban, harga ini jauh lebih murah dari mie penang yang saya coba sebelumnya di mall jakarta. Jika kamu suka jengkel dengan pelayanan solaria yang super duper lama, resto yang menunya juga mirip-mirip dengan solaria ini ternyata pelayanannya sangat berbanding terbalik. Tak lebih dari 10 menit seluruh makanan yang saya pesan sudah tersedia, mie penang, pangsit rebus, dim sum hakao, soymilk, dan air mineral. Cepeet cuuuy, ini baru fastfood! [caption id="attachment_365994" align="aligncenter" width="508" caption="Nyam... nyam... nyam... Mie Penang buatan Eastern KopiTM | Foto: Kevinalegion"][/caption] Rasanya? Belum pernah saya coba di mie-mie yang ada di Indonesia. Mie Penang buatan Eastern KopiTM ini menurut saya adalah kombinasi dari mie khas surabaya, kekenyalan mirip mie aceh, sedikit pedas tentunya dibubuhi dengan udang dan cumi. [caption id="attachment_419415" align="aligncenter" width="480" caption="Pangsit Rebus ala Eastern KopiTM | Foto: Kevinalegion"]
Harga
Rasa
****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H