Bukan lagi tangisan atau kekecewaan lagi yang muncul di benak publik sepakbola Indonesia, lebih baik bunuh diri dimana sepakbola Indonesia sudah tak mampu lagi menjadi senjata bagi rakyat Indonesia untuk membendung segala cemoohan yang datang kepada negeri ini. Dimana bagi sebagian orang sepakbola sudah seharusnya menjadi agama ke-6 yang diakui di Indonesia. Tapi apa yang ditunjukan timnas sore ini bagaikan pisau belati yang telah termakan karat dan tak mampu lagi menghunus beriringan dengan jargon macan asia.
Rakyat Indonesia disajikan dengan permainan kelas bawah bahkan pertandingan antar kampung pun bakal lebih seru untuk disaksikan dibanding timnas Indonesia sore ini, hidup setiap hari dengan sepakbola logika baiknya adalah prestasi Indonesia akan semakin meningkat pesat perkembangan sepakbolanya. Apa perkembangan sepakbola Indonesia? yang publik tahu hanyalah kisruh manajemen yang tak habis-habisnya memperebutkan kekuasaan PSSI dengan satu tujuan "uang", tak ada yang lain. Tak ada lagi semangat demi perkembangan agama ke-6 yang dianut rakyat Indonesia ini.
Bahkan timnas Indonesia tak bisa dibilang lebih baik dari timnas Gibraltar, dengan modal hanya dua pesepakbola professional dan sisanya adalah pekerja kantoran, polisi, petugas pemadam mereka mampu menahan kalah yang sama 4-0 melawan juara dunia Jerman di kualifikasi euro. Bagaimana dengan Indonesia? Seluruh pemain adalah pemain proffesional, setiap sehari selalu bertemu dengan namanya bola. Apa kelebihannya? Noool.. Mungkin juga timnas Indonesia dengan seluruh pemain professionalnya belum tentu bisa menang jika diadu melawan timnas Gibraltar.
Tak ada lagi memori Indah ketika Gonzales menciptkan gol spektakuler ke gawang philipines di tahun 2010 lalu, hari ini hanya ada permainan yang penuh dengan keputus asaan, dan permainan asal umpan kedepan yang sebenarnya sudah menjadi momok buruk timnas di beberapa puluh tahun yang lalu.
Ketika timnas philipines di empat tahun yang lalu bisa dikalahkan dengan mudah, hari ini mereka berkembang dengan permainan yang sangat baik, tapi bagaimana dengan Indonesia? perubahan mundur jauh ke belakang, disaat negara lain maju ke depan, Indonesia justru malah pilih mundur ke belakang, Stagnan! yang satu pasti akan selalu ada alasan untuk pengurus sepakbola Indonesia, alasan "Kurang Persiapan yang Matang" akan selalu menjadi senjata utama, 10 tahun ini alasan ini diucapkan apa yang berubah sekarang? Lebih baik sepakbola Indonesia dibubarkan sekalian daripada hanya menjadi lahan para penguasa untuk menghasilkan "uang".
Udah, gitu ajaa....
[caption id="attachment_337721" align="aligncenter" width="432" caption="Gibraltar Team Occupations (metro.uk)"]
Ilustrasi atas : sidomi.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H