Mohon tunggu...
Kevin Marandika Arizona
Kevin Marandika Arizona Mohon Tunggu... Lainnya - Fotografer

Sedang merintis karir sebagai fotografer peristiwa alias pewarta foto dan penggemar olahraga bernama sepakbola. Mengunggah tulisan jika senggang atau sekedar menghabiskan waktu kala tidak memotret.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Realitas Kehidupan di Bantaran Sungai Ciliwung

16 Mei 2021   12:08 Diperbarui: 16 Mei 2021   12:14 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang warga sedang mengambil sampah plastik berupa botol atau gelas di aliran sungai guna dijual kembali. (SINERGI/Kevin Marandika)

Seorang warga sedang mengambil sampah plastik berupa botol atau gelas di aliran sungai guna dijual kembali. (SINERGI/Kevin Marandika)
Seorang warga sedang mengambil sampah plastik berupa botol atau gelas di aliran sungai guna dijual kembali. (SINERGI/Kevin Marandika)

Warga di bantaran Sungai Ciliwung sudah menetap lebih dari 50 tahun dan sudah memiliki puluhan bahkan ratusan regenerasi kepala keluarga. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebenarnya ingin melakukan relokasi, namun para warga menolak karena tempat yang akan mereka huni nantinya jauh sekali dari tempat mereka bekerja. 

Selain itu permasalahan di bantaran Sungai Ciliwung adalah kurangnya lahan bermain untuk anak-anak. Jika kita lihat dan masuk ke sela gang rumah, tidak ada tempat yang bisa digunakan anak-anak untuk bermain.  Anak-anak lebih sering bermain di bantaran Sungai, hal tersebut sangatlah riskan karena dapat menyebabkan anak-anak jatuh ke Sungai. 

Menurut penuturan salah seorang warga, memang belum ada anak kecil daerah tersebut yang tenggelam maupun hanyut. Meskipun begitu, hal tersebut setidaknya harus diantisipasi guna terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Anak-anak sedang bermain di gang bantaran Sungai Ciliwung. (SINERGI/Kevin Marandika)
Anak-anak sedang bermain di gang bantaran Sungai Ciliwung. (SINERGI/Kevin Marandika)

Penumpang sedang menunggu
Penumpang sedang menunggu "kolek" untuk menyeberang sungai Ciliwung. (SINERGI/Kevin Marandika)

Jakarta merupakan salah satu tujuan dan magnet dari urbanisasi. Ribuan orang mengadu nasib, tak sedikit pula yang akhirnya hidup di pemukiman kumuh karena kalah daya saing dalam hal pekerjaan, pangan dan papan. 

Jakarta memang menjadi kota impian banyak orang dan Jakarta menjadi salah satu destinasi untuk mengadu nasib. Namun, bukan berarti saat datang ke Jakarta seseorang bisa langsung sukses. 

Potret Jakarta sebagai kota metropolitan sudah terlalu masif diberitakan, tapi potret pinggiran Jakarta seakan tenggelam bak tergerus zaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun