Mohon tunggu...
Kevin Dandy Ganesha Munthe
Kevin Dandy Ganesha Munthe Mohon Tunggu... Lainnya - Petugas Direktorat Jenderal Pajak

Halo saya Kevin, petugas DJP.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pajak Kita Adalah Investasi dalam Kehidupan Sehari-hari

10 November 2024   11:04 Diperbarui: 10 November 2024   11:21 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepatuhan membayar pajak adalah wujud partisipasi nyata dalam memajukan kesejahteraan bersama. Pajak yang kita bayarkan berperan penting dalam mendanai berbagai fasilitas publik yang kita nikmati setiap hari, mulai dari infrastruktur jalan, listrik yang lebih murah, BBM bersubsidi, transportasi umum seperti KRL hanya Rp3.500, layanan kesehatan seperti BPJS, hingga pendidikan seperti Dana BOS. Namun, mencapai kepatuhan pajak yang optimal tidak bisa hanya mengandalkan sanksi dan denda. Lebih dari itu, kepatuhan pajak perlu ditumbuhkan dari kesadaran dan kepercayaan masyarakat terhadap pajak kita. Menurut studi Why Do People Pay Taxes? oleh Alm et al., banyak orang membayar pajak bukan hanya karena takut akan sanksi, tetapi karena mereka menghargai manfaat nyata yang diberikan oleh pajak tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Pemerintah memang memiliki wewenang untuk menegakkan aturan pajak melalui audit dan denda bagi yang melanggar. Namun, alasan lain yang juga penting adalah banyak orang membayar pajak karena didasari oleh rasa percaya dan keterikatan sosial. Ketika masyarakat percaya bahwa pajak yang mereka bayarkan benar-benar digunakan untuk kesejahteraan bersama, masyarakat akan merasa lebih bertanggung jawab dan berkontribusi dengan sukarela. Rasa kepercayaan ini penting, karena tanpa kepercayaan, ancaman sanksi saja tidak cukup untuk membangun kepatuhan pajak yang berkelanjutan. Dalam hal ini, pemerintah harus proaktif dalam membangun kepercayaan melalui transparansi dan komunikasi yang efektif mengenai manfaat pajak.

Masyarakat sering kali lebih terdorong untuk membayar pajak apabila mereka melihat manfaatnya secara langsung. Pemerintah, khususnya Direktorat Jenderal Pajak (DJP), dapat menyampaikan pesan apresiasi seperti, "Terima kasih atas pajak kita, Pertalite kini hanya Rp10.000. Jika tanpa pajak kita, harga Pertalite bisa mencapai Rp17.100." lalu pesan tersebut dicetak dalam bentuk banner dan diletakkan di SPBU-SPBU. DJP juga dapat menyampaikan pesan banner seperti "Terima kasih atas pajak kita, tarif KRL hanya Rp3.500" yang diletakkan di stasiun KRL atau di dalam gerbong KRL. Pesan-pesan sederhana ini dapat membangun pemahaman dan menyadarkan bahwa pajak adalah investasi dan memang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Melalui komunikasi positif yang disampaikan secara konsisten, masyarakat akan lebih memahami dan menyadari bahwa pajak yang mereka bayarkan langsung mendukung fasilitas dan layanan yang membantu meringankan biaya hidup sehari-hari.

Selain komunikasi positif, pengiklanan banner kampanye seperti "Kemana Rp1 Juta Uang Pajak Kita?" dapat menjadi sarana edukasi yang efektif. Kampanye tersebut diiklankan secara konsisten pada banner-banner di jalan-jalan besar sehingga masyarakat lebih ter-branding, mengenal, dan lebih memahami manfaat dan alokasi Rp1 juta pajak yang masyarakat bayar. Melalui kampanye ini, masyarakat diberi informasi tentang bagaimana pajak digunakan untuk memenuhi kebutuhan publik, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga subsidi pendidikan dan kesehatan. Dengan memberikan informasi yang transparan mengenai alokasi pajak, pemerintah dapat menumbuhkan kepercayaan publik. Ketika masyarakat melihat alur penggunaan pajak secara jelas, kepercayaan mereka meningkat, dan hal tersebut akan membantu membangun keterikatan emosional antara warga negara dan pemerintah, yang berdampak pada peningkatan kepatuhan.

Meningkatkan kepatuhan pajak tidak hanya memerlukan pendekatan penegakan hukum, tetapi juga memerlukan strategi yang mengedepankan komunikasi positif dan peningkatan kualitas layanan publik. Akses terhadap layanan publik yang berkualitas adalah bukti nyata dari pajak yang dibayarkan. Masyarakat tentu akan lebih terdorong untuk membayar pajak jika mereka merasakan manfaat langsung dalam bentuk transportasi umum yang aman dan nyaman, layanan kesehatan terjangkau, serta pendidikan berkualitas. Masyarakat perlu disadarkan bahwa pajak yang mereka bayarkan adalah kontribusi nyata yang kemudian akan dinikamti manfaatnya layaknya berinvestasi dalam membangun fasilitas-fasilitas umum di negeri ini. Dengan transparansi, komunikasi yang efektif, dan pengembangan fasilitas publik yang nyata, masyarakat akan lebih memahami bahwa kepatuhan pajak bukan sekadar kewajiban, melainkan kontribusi aktif dalam memajukan kesejahteraan bersama. Pajak kita adalah bagian dari pembangunan kehidupan yang lebih nyaman dan sejahtera bagi kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun