Mohon tunggu...
Kevin Aprilio
Kevin Aprilio Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Kevin

Kevin Aprilio

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Undip Menciptakan Sabun Organik dari Daun Kelor yang Memiliki Banyak Manfaat

13 Februari 2021   22:14 Diperbarui: 13 Februari 2021   22:41 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelaksanaan KKN UNDIP TIM 1 2021


Semarang (13/02/2021) -- Sampai saat ini, pandemi covid-19  terus meningkat. Hingga saat ini, kasus positif COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 1,2 juta jiwa. Hal ini menyebabkan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilakukan secara mandiri. KKN secara mandiri dilakukan dengan berada di daerah domisili masing-masing dengan mematuhi protokol kesehatan seperti tetap menggunakan masker dan menghindari pengumpulan massa. Salah satu lokasi KKN yang dilakukan pada tahun ini berada di Kelurahan Bringin, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Sabun batangan yang berada di pasaran umumnya menggunakan bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi seseorang yang memiliki kulit sensitif serta dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Beberapa bahaya yang timbul akibat bahan kimia dalam sabun bagi kulit adalah : kulit menjadi kering, kasar, dan terkelupas.

Tanaman kelor tidak jarang disebut sebagai Miracle Tree, Tree For Life, bahkan Amazing Tree dikarenakan memiliki manfaat yang luar biasa mulai dari daun, buah, biji, bunga, kulit, hingga batangnya. Daun kelor merupakan salah satu bagian dari tanaman ini yang paling sering dimanfaatkan dikarenakan kandungan zat antioksidannya yang tinggi sehingga baik bagi kesehatan karena mampu menangkal radikal bebas. Pemanfaatan daun kelor di Kota Semarang masih terbatas pada sektor pangan, misalnya teh celup, suplemen daun kelor, dan mie kelor. 

Oleh karenanya, diinginkan untuk mengembangkan pemanfaatan daun kelor lebih lanjut yaitu dengan mengolahnya menjadi sabun daun kelor organik, yang mampu sebagai solusi alternatif bagi seseorang yang memiliki kulit sensitif terhadap sabun yang berada di pasaran. Serta dengan  harapan keuntungan dari penjualannya yang mampu meningkatkan taraf ekonomi kehidupan masyarakat Semarang pada umumnya dan masyarakat RT. 09, RW. 04, Kelurahan Bringin pada khususnya. 

Penyebaran program ini menggunakan media video yang di upload di Youtube dan penyebaran poster kepada warga secara door to door, dengan izin terlebih dahulu dari Bapak Wahyudi Eling selaku Ketua RT. Sosialisasi secara door to door ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditentukan guna mencegah penyebaran COVID-19 melalui kontak langsung. 

Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari warga yang bertempat di RT 09 / RW 04. Bapak Wahyudi Eling, selaku ketua RT 009/RW 004 mengaku turut senang dan mendukung pembuatan beserta pembagian sabun organik ini untuk masyarakat. Harapannya dengan adanya sosialisasi ini masyarakat dapat mengerti dan memahami solusi alternatif bagi sesesorang yang memiliki kulit sensitif, serta dapat membuat sabun organik dari daun kelor sendiri di rumah.

Penulis: Kevin Aprilio (Mahasiswa S1 Teknik Kimia, KKN Tim 1 Universitas Diponegoro Tahun 2021, Kelurahan Bringin, Kecamatan Ngaliyan, Semarang.)
Dosen Pembimbing Lapangan: Lintang Dian Saraswati, SKM., M.Epid

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun